“Kuaci adalah salah satu makanan yang berhasil bertahan di segala zaman. Konon, kuaci tertua dipelopori oleh dinosaurus pemakan biji-bijian. Para imuwan kini telah membuat kuaci dari biji tanaman Tropika A, B, C, D dan E.
Setiap kelompok biji buah tersebut memiliki rasa yang berbeda. Kuaci dari buah Tropika A meiliki rasa asam dan manis. Tropika B rasanya asin dan gurih. Tropika C memilik rasa keju dan susu. Tropika D pedas asin. Tropika E memiliki varian rasa teh, kopi dan coklat.
Sebenarnya ada juga varian kuaci X. Kuaci ini hanya dikonsumsi oleh kalangan elite dan harus sudah cukup umur, karena Kuaci X bersifat adiktif. Bayangkan betapa barbarnya ngemil kuaci sampai ngefly.” Catatan Seorang Pedagang di Pasar Koloni, Santuy City, Hari Berniaga, Minggu Kedua, Bulan Kelima, Tahun 90 Bumi Baru
14. Valterra dengan Kekuatan Spirit Animal
"Kiw!"Rin mencari-cari sumber suara itu di antara gedung-gedung tua yang dilewatinya. "Kiw" adalah sejenis cat calling yang biasa digunakan oleh para pemuda tolol yang tidak tahu bagaimana cara beradab mendekati lawan jenisnya. Perilaku barbar ini ternyata masih bertahan dan terwariskan melewati ribuan tahun evolusi.
"Kiw! Cewek...! Gak nengok auto misqueen!"
Rin mengenalnya, suara itu sangat familiar di telinganya."Paan sih, bangcad!" rutuk Rin saat Jin menampakkan batang hidung indahnya. Rambut panjang Jin yang berwarna silver itu juga selalu berhasil memanjakan matanya.
Mereka kemudian menuju tempat pengisian batere portable. Manusia sudah lama tidak lagi menggunakan bahan bakar kuno, seperti batu bara, minyak dan gas bumi. Mereka telah berhasil memanen langsung matahari menjadi sumber energi yang ramah lingkungan. Sayangnya penemuan ini baru terjadi ketika bumi sudah luluh lantak oleh bencana, polusi dan perang nuklir.
"Ke Santuy City, beli kuaci!" ucap Jin.
"Cakeeep!" respon Rin.
"Kuacinya dimakan Chimera!" lanjut Jin.
"Wedew, sungguh bar-bar, boedjang!"
"Eh, Rin, yang gak suka produksi bayi!"
"What the maksud?”
"Kok lo datangnya telat bat, ya?" pungkas Jin.
"Gue kan harus bikin pingsan, eh, yakinin bibi-bibi gue dulu, Coeg!" Rin telah memasukkan obat tidur di ransum makanan berisi Cilokz bumbu Saus Jamur buatan Bibi Leah and the gank. Hanya itu satu-satunya cara Rin bisa meloloskan diri dari penjagaan Bibi Leah.
"Beklah. Sepatu Survival lo masih cukup baterenya, kan? Atau perlu isi ulang energi dulu?"
"Aman, Slurd. Masih cukup untuk dipakai berlari non stop seminggu lagi." Rin menepuk bahu Jin.
"Yawda, kuy! Lun pasti sudah menunggu kita."
"Okah. Kuy!"
Rin melesat lebih dahulu. Jin menyusul di belakangnya. Mereka melompati dinding-dinding dan atap bangunan dengan lincah. Sesekali Rin dan Jin berteriak, menyapa atau menjawab sapaan sejumlah orang yang mengenali mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALTERRA (Open PO)
FantasyKengkawans, barusan gue dapat kabar dari pihak penerbit Elfa Mediatama bahwa novel Valterra sudah bisa dipesan. 😘 Valterra akan jadi novel gue yang kesebelas tapi sekaligus novel pertama setelah sepuluh tahun gue gak menghasilkan karya. Novel gue s...