Episode 2

494 59 6
                                    

Pintu istana yang megah di Negeri Arth terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu istana yang megah di Negeri Arth terbuka. Raja Tagon yang didampingi permaisurinya, Taealha berjalan anggun menuju kursi tahta. Para tetua dan menteri yang masih tersisa pasca pembantaian besar-besaran, berlutut penuh hormat.

Saya, Kepala Administrasi Kerajaan yang merupakan orang kepercayaan Tagon, membacakan laporan dari Jenderal Mubaek yang berhasil menaklukan wilayah selatan, salah satunya adalah Desa Wahan.

Saya, Kepala Administrasi Kerajaan yang merupakan orang kepercayaan Tagon, membacakan laporan dari Jenderal Mubaek yang berhasil menaklukan wilayah selatan, salah satunya adalah Desa Wahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat, Niruha, negeri kita kini semakin luas dan tak terkalahkan," kata Taealha.

"Perjalanan masih panjang. Masih banyak wilayah yang belum kukuasai. Ada suku Momo yang selalu berpindah-pindah dan menguasai lautan," kata Raja Tagon.

"Anda telah berhasil menaklukan lembah Iark yang dalam dengan danau mendidih yang mematikan. Maka tak akan sulit untuk menaklukan lautan," kata Taealha.

Raja Tagon meraih dan mencium punggung tangan permaisurinya, "Kau memang pandai memuji."

"Pekerjakan budak-budak baru untuk membuat kapal dan perlengkapan untuk berperang melawan suku Momo."

"Baik, Niruha."

Setelah rapat pagi usai, Raja Tagon memanggil Saya ke ruangannya.

"Kapan budak-budak wanita dari Iark datang?" tanya Raja Tagon.

"Kira-kira akan memakan waktu satu minggu, Niruha."

Raja Tagon berdecak tak sabar, "Lama sekali."

"Itu karena medan yang ditempuh cukup sulit, juga jaraknya sangat jauh."

Raja Tagon mengisyaratkan Saya untuk keluar. Di luar, Saya dikejutkan oleh kemunculan Taealha yang mendadak.

"Dia menyuruhmu untuk mengumpulkan gadis lagi?"

Saya mengangguk.

Teaelha berdecak kesal, "Dasar cabul."

"Anda tak perlu khawatir, karena andalah satu-satunya wanita yang mendampinginya di atas tahta."

Dagu Teaelha terangkat, ia tersenyum dengan angkuh sambil menatap penuh arti pada Saya, "itu karena hanya aku yang bisa memberinya keturunan."

Saya melemparkan lirikan tajam kepada Taealha, giginya gemeletuk seolah ada amarah yang hendak ditahannya.

Saya melemparkan lirikan tajam kepada Taealha, giginya gemeletuk seolah ada amarah yang hendak ditahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taealha-nim," panggil Hae Tuak, asisten pribadi Taealha.

Mata Hae Tuak mengisyaratkan sesuatu yang langsung dipahami oleh Taealha. Malam harinya dua wanita itu mengenakan tudung hitam menuju sebuah ruang bawah tanah di Benteng Api, tempat klan Hae membuat senjata. Di dalam ruangan itu ada dua orang gadis belia dengan tubuh terikat di kursi. Perut salah satu gadis itu tampak buncit. Amarah Taealha membara, ia menampar gadis itu.

"Sudah berapa lama kau menyembunyikannya?"

"Ampun, Taealha-nim... mohon ampuni kami... setidaknya biarkan dia melahirkan bayinya. Bayi itu tidak bersalah..." pinta gadis yang satunya lagi sambil terisak.

Taealha menyeringai, "tidak bersalah katamu? Tentu saja bayi itu bersalah, karena hadir di dalam rahim kalian."

Taealha menghunuskan pedang dan menebas leher dua gadis itu. Dengan wajah yang memerah karena cipratan darah, Taealha tertawa mengerikan.

"Hanya akulah yang bisa memberikan Tagon keturunan..."

~~

Sementara itu di lembah Iark, para tawanan berjalan menyusuri jembatan yang dibangun di atas danau mendidih. Tanya berjalan tertatih-tatih karena kakinya terluka setelah terlilit rantai kemarin. Setelah sampai di ujung danau, mereka naik ke atas lembah menggunakan kayu yang disusun sedemikian rupa dan ditarik dari atas. Semua itu dibangun dengan keringat dan darah budak-budak dari wilayah lain. Tak sedikit korban jiwa menjadi tumbalnya.

Setelah semua tawanan naik ke atas lembah, mereka beristirahat karena hari sudah larut. Prajurit Daekan berpesta pora, membakar babi hutan dan minum anggur. Para tawanan duduk tak jauh dari sana, hanya bisa menatap daging bakar dengan perut keroncongan.

Salah satu prajurit yang mabuk berat menghampiri gadis-gadis dan menggoda mereka. Mereka menjerit2 ketika prajurit itu mulai menyentuh tubuh mereka. Ia lalu mendekati Tanya yang duduk diam dengan pandangan mata kosong. Tangan nakal pria itu hendak menyentuh dada Tanya, tiba-tiba ada tangan lain yang menahannya, tangan pria bermasker.

"Lepaskan!" Prajurit nakal itu menyentak tangannya.

Ia hendak menyentuh Tanya lagi, namun lagi-lagi dihalangi oleh pria bermasker.

"Jangan ikut campur, bocah bisu!"

"Mugwang!" tegur Jenderal Mubaek. "Kau lupa, kita dilarang untuk menyentuh gadis-gadis ini sebelum terpilih oleh Raja?"

Mugwang mendengus sambil pergi menjauh.

"Yangcha, kau makanlah, biar aku yang menjaga mereka," kata Mubaek.

Yangcha, pria bermasker itu mengangguk dan beranjak pergi. Ia mengambil sepotong babi lalu duduk sendirian di sudut tenda membelakangi teman-temannya.

Mubaek membagikan bulir-bulir gandum mentah dan potongan kecil daging kepada para tawanan yang langsung menghabiskannya dalam sekali hap. Ketika memberi makanan kepada Tanya, gadis itu hanya diam saja. Mubaek meletakkan makanan itu di tangan Tanya. Setelah Mubaek pergi, gadis yang duduk di sebelah Tanya diam-diam mencuri makanan Tanya. Tetapi Tanya bergeming.

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
To be continue...

Notes:
Niruha = panggilan untuk orang yang dihormati / pangkat tertinggi, misal raja, pemimpin serikat, pemimpin agama/pendeta

-nim = panggilan untuk orang yang dihirmati tetapi lebih rendah dari Niruha, misal tuan, nyonya.

(Untuk panggilannya permaisuri Taealha,karena di dramanya dia belum resmi jadi permaisurinya Tagon, jadi belum tahu sebenarnya dipanggil apa. Untuk sementara dipanggil -nim seperti dalam dramanya. Tapi kalau session 2 sudah tayang dan panggilannya beda, akan diedit)

[Idn-AC FF] Unspoken Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang