Raja Tagon yang lalim memerintah Negeri Arth, menjajah berbagai wilayah termasuk desa suku Wahan. Tanya, anak kepala suku Wahan, berusaha untuk menyelamatkan sukunya dari perbudakan. Ia mengalami berbagai kesulitan hingga ia menyadari misi dan ambis...
Warga Desa Wahan hari ini tampak sibuk. Pria-pria memotong banyak daging hewan yang mereka buru di hutan. Wanita-wanita sibuk memasak sambil sesekali mengomeli anak-anak yang berlarian. Di gubuk yang paling besar, dua keluarga sedang bercengkerama dan tertawa bahagia.
"Aku tidak menyangka hari ini akan tiba. Rasanya baru kemarin aku mengganti popoknya. Hari ini putri kesayanganku akan menjadi istri orang," kata Yeolson, ayah Tanya, sambil sesekali mengusap air mata di ujung matanya.
Ibu Eunsom, Asahon, menggenggam tangan Pak Yeolson, "Terima kasih sudah mengizinkan putraku yang bodoh itu menjadi suami gadis secantik dan secerdas Tanya."
Asahon menunduk, "Kami bukan berasal dari suku Wahan yang asli. Kami hanya menumpang tinggal ketika suamiku, Ragaz, meninggal. Menjadi anggota keluarga kepala suku Wahan... ah... aku merasa tidak pantas..."
"Jangan berkata begitu," kata Cheosol, ibu dari Tanya yang merupakan kepala suku Wahan, "asal mereka saling mencintai, kita sebagai orang tua hanya bisa merestui."
Tirai gubuk terbuka, "Acara akan dimulai," kata wurumi.
Cheosol berdiri di depan batu besar, hari ini ia akan memberkati pernikahan putrinya sendiri. Yeolson dan Asahon berdiri di sebelah kanan dan kirinya. Eunsom keluar dari sebuah gubuk dengan mahkota bunga di kepalanya. Ia menggenggam sebuah buket bunga liar kecil yang akan diberikan kepada Tanya. Semua orang bersorak, teman-temannya menggodanya. Lalu dari gubuk yang lain, Tanya muncul, juga dengan mahkota bunga. Ia sangat cantik hingga membuat semua orang terdiam karena kagum, dan tentu saja Eunsom juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berdua berlutut di atas batu. Cheosol mengangkat tangannya, berdoa kepada dewi serigala putih yang dipercayai suku Wahan.
Tiba-tiba sebuah panah menusuk jantung Cheosol yang langsung ambruk dan tewas seketika. Semua orang menjerit dan berlarian ketika kuda-kuda yang ditunggangi pria-pria berwajah seram datang. Pernikahan yang sakral dan agung itu berubah menjadi malapetaka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.