Bagian 25

1.1K 185 3
                                    

"Dia tidak akan meminta uangmu, kau hanya perlu mencintainya saja," ucap Lisa, kepada pria di hadapannya– Jiyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia tidak akan meminta uangmu, kau hanya perlu mencintainya saja," ucap Lisa, kepada pria di hadapannya– Jiyong. Malam ini sepulang dari kantornya, Lisa bertemu dengan Jiyong. Pria itu meminta Lisa menunggunya di depan kantor, kemudian mereka pergi ke cafe milik Jiyong di Jeju Shinhwa World– berdua. Di salah satu meja, di sudut ruangan yang tidak menarik banyak perhatian mereka duduk bersama. Menikmati burger dan kentang goreng sebagai makan malam, kemudian beer dan cumi kering sebagai kudapan malam. Cafe itu tidak menyediakan cumi kering sebagai kudapan, tapi disaat pemilik tempat meminta para karyawannya untuk mencarikan camilan, tentu tidak akan ada yang berani membantahnya.

"Jika dia tidak paham bagaimana besarnya cintamu padanya, terus saja katakan padanya kalau kau mencintainya sampai dia mengerti. Usahakan apapun dan jangan hanya gugup dan frustasi. Kalau dia sudah mengerti sebesar apa cintamu, dia tidak akan kabur. Jangan pernah berani untuk memahami wanita, berusahalah untuk melakukan kewajibanmu diam-diam. Jangan pernah malu mengatakan padanya kalau kau tidak punya uang, walaupun itu tidak mungkin. Jangan malu karena kau hanya mampu membelikannya sebungkus es loli. Alih-alih merasa malu kau seharusnya berfikir bagaimana caranya menghabiskan es loli itu dengan menyenangkan. Jika kau gagal membuatnya tertawa saat menikmati es loli itu bersikaplah menggemaskan, jika kau berhasil dia akan menganggapmu keren. Jangan terlalu logis, jika dia menutupi kesalahannya dengan mengungkit kesalahanmu dimasa lalu, mengertilah, maklumi dia. Pasangan tidak perlu meributkan mana yang logis mana yang tidak. Dia tahu itu tidak logis. Lantas kenapa kalau itu tidak logis? Haruskah itu diributkan? Kau hanya perlu meminta maaf, berbaikan kemudian melupakannya. Peluk dia, katakan kau mencintainya!"

"Lisa hentikan, kurasa telingaku akan berdarah sekarang," potong Jiyong yang akhirnya menyerah mendengar cerita Lisa tengang kisah cinta seorang karyawan di kantornya. Gadis itu terus bicara, mengenai kisah seorang pria yang berselingkuh karena selalu bertengkar dengan kekasihnya dan akhirnya Jiyong menyerah mendengarkannya. Jiyong tidak dapat memahami apa yang Lisa katakan karena gadis itu bicara dengan kecepatan yang terlalu sulit di ikuti.

"Semarah apapun, sebenci apapun kau padanya, bahkan kalau dia tidak mau meminta maaf, kau tidak mencintainya jika kau mengharuskan dia meminta maaf. Wanita ingin terlihat cantik, tapi meminta maaf atau meminta ampun setelah dibentak dan dimarahi tidaklah cantik. Jangan mengatakan padanya kalau dia cantik saat melakukan itu. Dia akan ketakutan jika itu tidak benar. Apa gunanya menakuti seseorang yang kau sukai? Wanita sulit dimengerti? Begitulah wanita. Jangan bebal jika kau tidak ingin putus dengannya. Kalau kau tidak ingin berpisah dengannya, kalau kau tidak ingin putus... Jangan keras kepala,"

"Ya, aku mengerti," jawab Jiyong yang buru-buru memberikan segelas beer kepada Lisa. Pria itu buru-buru menyuruh gadis di hadapannya untuk minum agar ia bisa berhenti bicara, setidaknya sebentar. "Sepertinya itu pengalaman pribadimu," komentar Jiyong sementara gadis di hadapannya sibuk menenggak beernya.

Lisa mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jiyong, namun kemudian Jiyong kembali bertanya, "apakah itu pengalamanmu dengan Mino?" tanyanya dan Lisa menggeleng.

After The Man's DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang