[18+] Daripada takdir, mungkin lebih cocok disebut tumbal.
Jisoo adalah siswa di sekolah model, selama dua tahun di sekolahnya, Jisoo menjadi korban pembullyan Jennie, Lisa dan Rose. Jennie sempat membunuhnya, namun hal itu ternyata hanya manipulas...
"Ini seragam lo, dan ini identitas lo," ucap Johnny. Laki-laki bertubuh tinggi itu menyerahkan sepaket peralatan sekolah untuk Taeyong. Dari tas berisi buku tulis, seragam sekolah, sampai kartu pelajar berikut asuransi kesehatan yang diberikan oleh sekolahnya. Tak lupa, Jhonny pun memberikan Taeyong ponsel, formalitas saja mengingat Tuannya pasti membutuhkannya untuk berkomunikasi dengan Jisoo nanti.
Sedangkan Jisoo jadi membelalakkan matanya. Heran setengah mati dengan kecurangan yang dibuat oleh vampir itu. "Lo berdua gila ya? Itu kan ilegal? Kalian bisa berurusan sama polisi malsuin identitas orang gitu! Lo gak pada nyadar juga ya, ini rumah gue bukan buat sarang tindak kriminal!" protes Jisoo.
"Jis, ayolah.. Johnny bisa urus itu kok, Please deh. Lo harus mulai belajar menerima kalau vampir berhak ngelakuin apa aja," balas Taeyong kalem.
Jisoo mendengus. Jisoo hendak mengumpat lagi tapi Taeyong berhasil memotongnya.
"Jis. Ini juga demi lo," sambung Taeyong.
Melihat Johnny yang juga sama kalemnya, membuat Jisoo memutar bola matanya ke atas. "Sumpah ya kalian!.. ah, terserah kalianlah," ujarnya putus asa.
"Pokoknya lo tenang aja, gue yang bakal ngurus semuanya dan bertanggung jawab kalau ada apa-apa sama Tuan muda Taeyong," ucap Johnny.
"Tuh. Denger, kan?"
Jisoo membuang muka. "Bodo amat," ucapnya sebal.
~~0~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong tersenyum mengamati air muka Jisoo yang badmood sejak tadi pagi. Taeyong tahu di rumah saja gadis itu sudah kualahan menghadapi tingkah Taeyong, kini ditambah Johnny mengirim Taeyong ke sekolah Jisoo sebagai murid baru. Pasti gadis itu kesal bukan main.
Sekolah Jisoo adalah sekolah model, otomatis dengan ketampanan Taeyong yang di atas rata-rata, Taeyong dengan mudah diterima di sekolah itu. Ditambah lagi, Johnny merupakan staff kesayangan Mrs. Hyoyeon selaku dirut dan kepsek di sekolah itu. Embel-embel menjadi keponakan Johnny yang juga rupawan membuat Hyoyeon tak pikir panjang menerima Taeyong sebagai aset baru yang begitu menggoda dan menjanjikan di dunia hiburan.
Jennie, yang sedari tadi menahan diri selama perkenalan dan menunggu kelas berakhir, sudah tak sabar lagi mendekati Taeyong. Gadis berkuncir kuda itu segera mengambil tempat duduk di sebelah Taeyong. Hal ini persis seperti yang Jisoo duga. Jennie menyuruhnya pindah tempat sementara gadis itu dengan lancang mengambil alih menduduki bangku Jisoo.
"Hai, gue Jennie." Jennie mengulurkan tangannya. Dan segera disambut Taeyong. Membuat gadis itu senang. Sementara Jisoo membuang wajahnya melihat basa-basi kedua orang, hmm bukan, vampir dan nenek sihir itu tepatnya.
"Lo gak makan siang? Makan sama gue yuk," ajak Jennie.