Dua Puluh: Park Jungsoo
"Ayah! Ayah! Lihat!"
Jemari mungilnya memainkan kincir kulit kerbau buatannya sendiri. "Kenapa ini bisa berputar?" tanyanya kemudian. Suara cemprengnya melengking antusias, demikian sorot matanya berbinar-binar takjub.
"Karena kau menyentuhnya, Jungsoo," balas laki-laki usia 25 tahunan yang tengah mencairkan parafin untuk stempel surat yang baru saja ditulisnya.
"Fuh!Fuh!" Mulut mungil itu membulat, membentuk 'O' kecil, dan berusaha mengeluarkan udara dari dalamnya. "Kenapa masih berputar? Padahal aku tidak menyentuhnya?"
Ayahnya terkekeh. Kemudian ia berbalik menatap putranya yang bahkan belum genap dua tahun. "Karena kau menyentuhnya dengan udara yang keluar dari paru-parumu," balasnya.
Kemudian, tangan mungil itu diam. Mulutnya pun sudah dalam posisi normal. Namun dalam ruangan yang remang cahaya karena hanya mengandalkan nyala api jelaga dari obor itu, matanya tetap menatap antusias pada kepala kincir itu. "Dia masih bergerak," ucapnya.
Kim Heechul – Si Ayah, tersenyum mendapati betapa keingintahuan putra pertamanya itu begitu tinggi. "Karena angin yang menggerakannya."
"Angin?"
"Ya, angin itu udara yang bergerak. Udara dari alam bisa menggerakannya," paparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amorphous | [Taesoo (Taeyong - Jisoo)]
Vampiro[18+] Daripada takdir, mungkin lebih cocok disebut tumbal. Jisoo adalah siswa di sekolah model, selama dua tahun di sekolahnya, Jisoo menjadi korban pembullyan Jennie, Lisa dan Rose. Jennie sempat membunuhnya, namun hal itu ternyata hanya manipulas...