Dua Puluh Satu: Vampirism
"Orang bilang, kecerdasan adalah berkah. Tapi tidak bagi Lee Teuk, kecerdasan justru lebih terasa seperti kutukan." Jaehyun memecah keheningan di dalam mobil setelah beberapa saat. "Ketajaman cara berpikirnya membawa banyak malapetaka bagi dunia dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkannya. Pun, dengan ketenangan jiwanya sendiri. Saat ia kecil, tidur hanya ritual penambah beban psikologis yang semakin merusak kesehatan mentalnya," lanjutnya.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Yuta terpancing minatnya.
Doyoung mendesah lelah. "Karena terus-terusan berpikir akan membuatmu gelisah sebelum benang kusut di kepalamu terurai dan menghasilkan jawaban-jawaban yang membuatmu puas," gumamnya lirih. "..dan tidur adalah beban, karena semakin menunda hal-hal yang seharusnya bisa dengan segera ditemukan." Doyoung mengakhiri kalimatnya, tubuhnya merosot, dan kepalanya ia sandarkan pada jendela mobil yang berembun.
Atensi Jaehyun tak lepas dari wajah kelinci Doyoung, kemudian sesekali melirik Winwin yang juga nampak sangat lelah, raut kedua vampir itu seolah menggambarkan kejujuran dari apa yang selama ini mereka rasakan. Tentu Jaehyun sangat memahami bagaimana rasanya jadi seorang pemikir seperti mereka. Maka sorot mata Jaehyun pun meneduh, ia berempati.
"Jadi begitu," sesal Johnny. "Dia tidak akan berniat berhenti sampai penemuannya membuahkan hasil sesuai dengan apa yang dia cari?"
Krystal menatap mereka bergantian, lalu mengangguk. "Seperti itulah tabiat ilmuan sejati," komentarnya.
"Lalu.. menurutmu.. Apakah orang seperti Lee Teuk itu adalah satu-satunya di dunia ini?" tanya Johnny.
Jaehyun mendengus, begitu pula dengan Krystal yang menarik sudut bibirnya.
"Kita baru saja sepakat akan satu hal, bahwa di dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin. Artinya, orang seperti Lee Teuk, di masa depan, atau bahkan detik ini, tentu sangat mungkin ada." Jaehyun tersenyum getir.
"Ada beberapa penelitian yang sudah diblow-up media, seperti penciptaan seekor domba bernama Dolly dari hasil kloning di tahun 1996 oleh institut Roslin, Skotlandia, dan beberapa penciptaan individu lainnya. Dari informasi ini, tentu kalian paham bahwa keberhasilan dari rekam jejak tersebut seolah menjadi 'gerbang pembuka' untuk segala hal yang dijadikan 'wadah' sebagai 'pemuas' keingintahuan manusia pada saat ini tentang penciptaan kehidupan dari sesuatu yang sebelumnya mustahil, kan?" tanya Krystal.
Johnny memijat pelipisnya. "Sebenarnya apa yang manusia cari sampai melakukan hal-hal di luar batas rantai alam seperti itu?" tanya Johnny.
"Sekarang kalian mulai paham bagaimana 'manusia' itu, kan? Insting clan kami tentu berbeda dengan insting clan kalian yang pada dasarnya 'binatang'. Naluri kalian hanya berkutat seputar makan dan dimakan, tapi tidak bagi kami. Perut yang kenyang tidak lantas menghentikan pencarian kami tentang apa-apa yang belum kami miliki, dan akan sangat susah menjelaskan tentang itu," papar Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amorphous | [Taesoo (Taeyong - Jisoo)]
Vampire[18+] Daripada takdir, mungkin lebih cocok disebut tumbal. Jisoo adalah siswa di sekolah model, selama dua tahun di sekolahnya, Jisoo menjadi korban pembullyan Jennie, Lisa dan Rose. Jennie sempat membunuhnya, namun hal itu ternyata hanya manipulas...