"Taeyong! Seragam kamu–"
Ucapan Jisoo terputus karena yang dipanggil kini menoleh padanya dengan tatapan yang begitu tajam. Jisoo tak begitu mengerti, tapi dirasanya tatapan itu begitu mengintimidasi dan menakutkan baginya, sehingga tenggorokannya mendadak tercekat. Ia kehilangan kata-kata. Namun tentu saja melihat seragam Taeyong yang berlumuran darah membuat Jisoo khawatir bukan main. Sejatinya, ia bertanya-tanya dalam hati. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?
"Cih! Lo bener-bener anak Pak Tua itu ya, dua-tiga nyawa kayaknya gak cukup mengenyahkan lo," cebik Jong In.
Taeyong menyeringai. "Kalau lo udah tau begitu kenapa masih lo coba ngirim orang buat ngebunuh gue?" sarkasnya.
Jong In mendecih lagi. "Ya ampun. Rupanya si monster cacat ini sudah kembali. Merepotkan sekali."
"Tuntaskan di sini. Gue malas lama-lama berurusan sama clan sampah," balas Taeyong tak kalah arogan.
Jong In tertawa. "Baiklah, kalau begitu kita buktikan siapa yang sebenarnya sampah."
Taeyong segera mengeluarkan aura dari dalam dirinya begitu Jong In memulai perkelahian yang nampaknya akan menjadi sengit.
Sementara itu, dua gadis yang menyaksikannya mulai dirundung panik. Yang paling panik tentu saja Jennie. Gadis itu menatap nanar seolah tak percaya menyaksikan Jong In dan Taeyong mengeluarkan bias cahaya biru dari dalam diri mereka. Udara pun mendadak mencekam dan bulu kuduk Jennie seketika meremang. Jisoo sendiri merasa adu kekuatan vampir memang bukan hal pertama yang ia saksikan. Tapi melihat kulit Jong In yang mulai berubah bentuk mengeluarkan bulu - bulu lebat jelas-jelas membuat Jisoo mulai dihantui rasa takut sekaligus cemas. Tidak hanya cemas pada keselamatan dirinya sendiri, tapi juga Taeyong. Ya, Jisoo harus mengakui ia cemas pada Taeyong, terlebih ia benar-benar terganggu dengan darah di pakaian laki-laki itu.
"Taeyong –," gumamnya.
Taeyong sendiri menunjukkan reaksi kalau ia mendengar gumaman Jisoo. Laki-laki itu melirik dan mendapati tatapan Jisoo yang sarat dengan rasa khawatir.
Dan sayang sekali, Jong In nampaknya tau Taeyong lengah. Maka ia menyerang dengan hantaman kekuatan yang begitu dasyat. Serbuan kepulan asap dan debu segera mengukung ruangan itu. Jong In tertawa meledek merasa berhasil mencuri start. Namun, meskipun demikian, ia pun cukup tau serangan itu tentu saja bukanlah apa-apa bagi Lee Taeyong. Bagaimanapun dulu ia pernah berkelahi sengit begitu clannya ketahuan mencoba berhianat pada Lee Teuk dan bergabung dengan clan penghianat Tiffany Hwang. Dan Taeyonglah yang seorang diri berhasil menghancur leburkan kediamannya, serta berhasil membuat Suho – tetua clannya kembali bertekuk lutut padanya.
Benar saja, vampir senior itu tidak terlalu terkejut melihat apa yang terjadi setelahnya. Tolakan Taeyong pada permukaan meja begitu gesit. Rupanya kelengahan putra Lee Teuk itu tidak berpengaruh besar pada kecepatan manufernya. Pupil mata dan insting Taeyong terlalu tajam untuk membaca serangannya yang tiba-tiba. Dan tentu saja, bukan hanya itu, rupanya dalam sepersekian detik Taeyong berhasil memutus ikatan tali di pergelangan tangan Jisoo, ia pun mendorong gadis itu menjauh karena meja segera terbalik akibat serangan Jong In, serta dengan segera pula pagar astral dibentuknya untuk melindungi Jisoo dari kejutan serangan Jong In yang begitu tiba-tiba.
Suasana seketika chaos. Jennie menjerit dan menjadi tantrum. Jisoo sendiri panik dikukung oleh tabir aneh. Ia hendak menggedornya dan berusaha melepaskan diri dari semua keanehan itu sebelum Taeyong berseru padanya.
"Tetap di sana! Jangan keluar dari tabir itu!" ujar Taeyong lantang.
Dan untunglah saja seruan itu sedikitnya berhasil menenangkan Jisoo. Meskipun detik berikutnya disaksikan oleh kedua matanya sendiri Taeyong sudah diserbu oleh anak buah Kim Jong In dengan segala kekuatan-kekuatan di luar nalarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amorphous | [Taesoo (Taeyong - Jisoo)]
Vampire[18+] Daripada takdir, mungkin lebih cocok disebut tumbal. Jisoo adalah siswa di sekolah model, selama dua tahun di sekolahnya, Jisoo menjadi korban pembullyan Jennie, Lisa dan Rose. Jennie sempat membunuhnya, namun hal itu ternyata hanya manipulas...