satu

716 88 40
                                    

"Elu masih galon, Sen?" adalah apa yang ditanyakan Herma, orang yang seharusnya adalah musuh bebuyutan Sean karena STM mereka hobi berantem, saat dua remaja ini kongkow di depan Indimaret. Ceritanya kalau di luar sekolah, duo manusia ini best buddy. (galon : gagal move-on)

"Iye. Terlalu gans sih kakak mahasiswanya," balas Sean sambil mengambil cococola dari tangan Herma. Dia tenggak kemudian cairan coklat itu sebelum kembali melengos dan scroll-scroll layar ponsel.

Herma hanya menggeleng tak percaya melihat kebucinan kawannya ini. Dia cukup syok ketika melihat Sean pulang dalam balutan almamater biru tua dua bulan yang lalu, tapi rupanya dia lebih syok lagi begitu dengar bila teman main kelerengnya ini tengah jatuh cinta pada salah satu kakak mahasiswa.

Bukan terkejut karena Sean suka batang dan bukan lubang--well, melihat Sean memiliki muka tegas dengan rambut acak-kadut terus kalau ke SMK putri udah bikin kaum hawa teriak histeris "Seaaaan! Rahim gue angeeet!" dan doi nggak pernah pacaran 17 tahun kan ... sudah jadi tanda-tanda orientasi sexual bocah ini kan ya?--tapi karena orang ini halu-nya kebangetan. Cinlok sama mahasiswa (yang sedihnya dari daerah) emangnya semudah makan cilok apa?

"Terus? Lu udah lakuin apa buat cari kak Hesa?" Herma mendengus sembari membuka cococolanya sendiri, matanya melirik ke arah Sean yang tengah duduk jongkok di kursi plastik sambil mainan hape dan goyang-goyangin botol cococola.

"Hm? Cuma pasang komen di menfes sama sering-seringin buat status sih," balas Sean enteng yang langsung saja membuat Herma tersedak dan menyemburkan cococola di mulutnya. Dia luar biasa terkejutnya sampai terbatuk-batuk tak karuan. Dan melihat kelakuan Herma, Sean yang semula mau sodorin hapenya untuk memberi tahu bagaimana cuitannya di tweeter sedikit berjengkit mundur. Komentar risih dia lempar, "apaan sih lu? Jijik bet."

Herma hanya bisa memukul-pukul dadanya karena tersedak. Sakit banget njing! Mana temennya kagak bantuin dan cuma pasang tampang ewwww.

Tapi setelah dia tenang, karena kesal dia ambil sisa botol colanya dan dia siramkan cairan itu ke muka Sean. Yang tentu saja mematik emosi bocah satu itu dan dalam hitungan detik, acara kongkow sambil minum-minum mereka berubah menjadi adu jotos.

Teteh-teteh di dalam Indimaret hanya bisa melengos, angkat telpon dan menghubungi polisi terdekat.

***

Sementara itu di belahan profinsi lainnya, tepatnya di sebuah gedung yang dipenuhi kabel, ic, modul dan peralatan elektronik lainnya ... ada sekelompok orang tengah sibuk dengan project baru hingga larut malam. Beberapa dari mereka merancang desain, mengotak-atik deretan tulisan yang dinamakan program dan beberapa pula sedang asyik dengan solder.

Andre, satu dari secuil manusia yang tengah rehat kendati teman-temannya masih semangat. Dia sedang bersandar pada dinding dingin di bawah kaca besar yang dibiarkan terbuka (biar enggak panas meski pun enggak panas juga sih) dan asyik berselancar di dunia maya, tepatnya sedang menikmati baca-baca postingan di aplikasi terkenal: bukumuka.

Aksi demo yang mereka ikuti tanpa sengaja kemarin sepertinya masih menjadi buah bibir masyarakat meskipun sudah dua bulan terlewat. Parahnya, banyak sekali meme-meme dengan imaji liar khas anak muda yang mengambil settingan kerusuhan itu. Meme yang ... harusnya dia sebut sebagai 'doujinshi' dan memiliki tagar stmmahasiswa.

"Ndre, kamu setting saklar di sini NO apa NC sih? Kagak bisa jalan sistemnya," adalah suara yang membuat Andre terpaksa menyudahi aktifitas ngasoopnya dan mendogak. Dan orang yang mengajaknya bicara adalah orang yang tengah menjadi trending topic di dunia maya, tapi dianya nggak sadar. (NO: Normally Open, NC: Normally Close).

"Aku setting publik, biar kamu bisa baca ada yang cariin kamu di luar sana," balas Andre asal yang tentu sangat jauh dari apa yang dipertanyakan oleh Hesa. Dan menjadi orang yang entah bagaimana pinter tapi purba, Hesa hanya bisa mengerutkan kening dan bertanya, "hah?"

BL : URAKANWhere stories live. Discover now