duapuluhdua

223 35 8
                                    

"Di. Kuy cabut." Diana yang sedang memandangi ponselnya kontan mendongak begitu sapaan hangat temannya merasuk gendang. Senyum kecil dia rekahkan, lalu dia berdiri bersamaan tangannya menjejalkan ponsel ke dalam kantong rok. "Kuy lah!" serunya sembari melingkarkan tangannya di tangan sahabat tercinta dan mereka keluar kelas.

"Lu jadi ke STM Nusantara nih? Nyariin bang Sean?" Sambil berjalan keluar sekolah, Ayu bertanya padanya. Diana yang sibuk mengenangkan jaket pink kontan menjawab tanpa menoleh, "jadi dong ... sesuai dugaan, abang gue kaga mau nemenin jadi kita berdua aja." Baru ketika jaketnya terpasang dia memandang mata hitam kawannya, "lu kaga takut, kan?"

Ayu tentu terkekeh mendengar pertanyaan itu. Santuy dia membalas, "kaga lah. Gue kawatir sama lu sih. Lu kan anak alim nih, tipe inces yang pulang pergi diantar mobil," sambil sedikit menggoda Diana. Yang tentu membuat pemilik rambut dikuncir kuda ini cemberut. "Ya sorry ... ayah gue kaga pingin gue menghilang, jadi over protective bet gitu ... eh, kalau mereka lagi tawuran pas kita dateng ... gimana?"

"Sembunyi lah! Emang kita bisa apa?" Ayu tertawa menjawabnya. Diana bergumam dengan kepala terangguk sebelum menyusuli pembicaraan dengan kalimat, "tapi besok lu harus bawa gue balik. Pokoknya gue mau ketemu bang Sean!"

"Siyaaap! Tapi lu janji kaga boleh jatuh cinta sama doi, lho ya!" Ayu mengingatkan seraya terkekeh. Peringatan yang spontan ditimpali Diana, "kaga bakal, dih! Tipe gue ... cowok yang ada di foto bang Sean itu. Aish lah lu ini!"

Lalu bersama, beriringan ... keduanya melangkah menuju halte sambil sesekali bersenda gurau.

Jadi ceritanya ... Ayunda Selly, sahabatnya ini, adalah fans berat seseorang dari STM Nusantara. Selama ini Diana bodoh amat ketika Ayu ribut mencurahkan isi hatinya akan bagaimana badassnya lelaki yang dia puja itu. Dia juga hanya mendengarkan sambil pukpuk sekilas ketika Ayu menceritakan lelaki yang dia puja sedang melakukan blind date.

Tapi hari ini, ketika Ayu mulai membeo tanpa henti akan orang asing super gans yang ada di story pujaan hatinya akhir-akhir ini ... tepatnya ketika Ayu menunjukkan downloadan story instasam yang dimaksud ... semua berubah. Seorang Diana Anugrah Putri Suhendra, perempuan 16 tahun, yang selama ini hanya menjadi pendengar setiap kawannya berceloteh, langsung menyambar ponsel temannya dengan mata membelalak. Lalu cepat, tangannya menekan-tekan story yang dia pantengin ini. Ke kanan ... ke kiri ...

Jantungnya berdebar kencang saat melakukan hal ini kau tahu? Putaran dunia serasa berhenti dengan ajaibnya. Karena apa ...

Karena hasil curian story-story di sana full akan sosok seseorang—kakaknya.

Pintar, Diana kontan mengecek sejak kapan story itu diunduh. Mengingat si Ayu, dia pasti langsung download begitu melihat doinya update—yang mana artinya tidak terlalu lama karena kekepoan Ayu itu mengerikan. Dan begitu melihat tanggal ... Jantung Diana nyaris copot. Ingatannya langsung terpintal pada kejadian jumat itu. Dan entah bagaiamana ... tertampar kenyataan ... Diana yakin yang dilihat olehnya saat itu ... memanglah kakaknya.

Juta tanya kontan berjubal dalam benak. Mengapa Desta tak menjawab panggilannya? Mengapa dia menghilang? Apa Desta ... sudah melupakannya?

Ingin mencari jawaban semua itu, Diana bertekad: dia akan menemui Sean, apa pun yang terjadi. Dan meminta orang ini ... membawanya kembali ke pelukan kakaknya.

Karena itulah dia melalang buana, menyuruh putar balik sopir keluarganya hanya demi menghampiri lelaki kelas XII itu.

Karena itulah dia kini ... berada di sini.

"Terus, kita dari sini jalan ke STM Nusantara?" Diana bertanya sembari menyusul Ayu yang sudah melangkah cepat dengan dua tangan di dalam kantong membelah stasiun. Ayu mengangguk, membenarkan pertanyaan Diana sambil memandangi hiruk-pikuk keramaian stasiun.

BL : URAKANWhere stories live. Discover now