tujuhbelas

299 43 16
                                    

Kejadian di stasiun sukses membunuh mood Hesa. Serius. Dia masih sopan sih, masih menarik senyum juga, kalau diajak berbincang juga enak. Hanya saja ... senyum ramahnya tampak terpaksa dan matanya yang indah itu tunjukkan bagaimana badai berkecamuk di dalamnya. Lalu jika dia tengah sendiri ... aura senggol bacok kentara sekali teradiasi ke sekelilingnya.

Bahkan sampai dia masuk ke kamar kosan yang terletak di lantai 2 dan sampai dia selesai memasukkan baju yang dia bawa ke dalam lemari ... mukanya masih tegang. Dan Hesa tahu ini tak baik. Dia laksana bom siap meledak kalau seperti ini terus.

Artinya? Dia butuh pelampiasan!

Lalu apa yang selama ini membuatnya melupakan segala masalah? Sex.

Dan karena emosi yang nyaris tak bisa dia kontrol, pun karena dia tahu tiada yang bisa memeluknya, membuatnya merasa berarti, Hesa tanpa sadar sudah menelepon bocahnya. Kalau Sean pasti akan membuatnya lupa dengan semua ini! Tubuh Sean pasti bisa berikan dia kehangatan!

Hanya saja ketika suara remaja itu memasuki gendangnya, "Kak Hesa! Ada apa kak?!" Hesa mematung, membeku. Segala pikir Hesa untuk melakukan sex, untuk hantamkan juniornya ke dalam lubang ketat di sana dan untuk mencari kehangatan tubuh manusia ... meluap.

Tidak. Hesa tak boleh egois!

Tidak. Jangan pada Sean. Jangan Sean ...

Berjuang menahan kecamuk rasa yang membebat jiwa, Hesa menghempaskan dirinya ke atas kasur. Dia tutupi matanya dengan punggung tangan sementara tangannya yang lain masih memegang ponsel, mencengkeram benda yang kini menempel di telinganya kuat-kuat.

Meredam emosi tak mudah, semua orang tahu itu. Usaha Hesa pun membuahkan napas yang tak teratur, naik turun dengan cepat yang diikuti erangan tersiksa. Suara yang ... serta merta membuat penerima panggilan tercekat. Lalu kemudian, Hesa bisa mendengar kalut dari suara bocah itu, "Kak? Kak Hesa?! Kakak nggak apa?! Kakak baik-baik saja?! Kakak sakit?!" yang sarat akan kekhawatiran tanpa kepalsuan.

Menghirup napas dalam-dalam, Hesa berusaha membuka mulutnya untuk menjawab. Namun tenggoroknya kering dan otaknya tiba-tiba mati, bingung harus berkata apa. Akhirnya satu kata yang selama ini dia pendam dia ungkap, "Sen ..." pelan dia memanggil nama bocahnya. "Kangen ..."

Beberapa hari ini, lebih tepatnya setelah Sean melakukan VC sambil bugil di kamar Herma, Hesa berhenti menghubungi anak STM itu. Selepas berpisah dengan Andre malam itu, dia memanggil Sean dan mendapratnya habis-habisan. "Kita belum pacaran, Sen! Kita emang belum resmi! Tapi cek murah men se koen iku (kok kamu murah banget sih) sampek gelem ae dikon (mau aja disuruh) bugil karo (sama) Herma. Di kamarnya pula! Kamu ora sadar ta nek (enggak sadar kah kalau) temenmu itu ular?!" katanya kala itu dengan Bahasa campur aduk antara Indonesia Jawa yang tentu membuat lawan bicaranya kebingungan. Tapi yang jelas Sean menimpali, "kakak apaan sih? Aku kan ingin bikin kakak tegang kok kakak marah-marah?" daaan BLAR! Hesa tambah bertanduk.

Yang jelas, sebelum Hesa mematikan panggilan, dia menyuruh Sean berhenti meneleponnya sampai dia benar-benar yakin bisa membuatnya tegang dengan menghukum dirinya sendiri menggunakan ikatan. Ya, begitulah. Dan sejak saat itu, mereka berhenti komunikasi. Jujur saja, Hesa sedikit gelisah tanpa kabar dari Sean. Dia tentu mengecek dimana bocahnya setiap hari ... tapi tak bohong bila dia ... merindu.

Dan kejujuran Hesa yang diucapkan dengan suara sedikit serak karena keringnya tenggorokan, seketika membuat listrik statis menyetrum seluruh tubuh Sean. Dia yang di seberang sana sedang menggunakan sepatu langsung terdiam. Jantungnya seketika berdentum kencang. Membuat bibirnya spontan bertanya, "kak ... aku ke kota Em ya?"

Tiktoktiktok, Hesa terdiam. Sean menahan napasnya. Darahnya mendesir cepat. Kalau izin turun dia akan langsung terbang ke kota Em.

Tapi bukannya jawaban sesuai pertanyaan, kakak mahasiswa di seberang sana justru membalas pertanyaan Sean dengan, "Sean ... sex yuk," menggunakan suara seksi serak-serak basahnya.

BL : URAKANWhere stories live. Discover now