Halo!Menyandang status sebagai jomblo karatan sekitar 252 bulan membuat gadis berusia 21 tahun membuat Naya harus berusaha segera mencari pasangan. Karena ibunya sudah mendesaknya agar segera memiliki momongan. Apa-apaan? Bagaimana bisa dapat momongan jika calon saja ia tidak punya? Mau kawin sama siapa? Ayamnya pak Jaenudin? Yang benar saja! Jika anak Naya lahir bukan nya menangis malah berkokok bagaimana? Lebih baik Naya jadi istri kedua pak Zaenudin saja!
Sebenarnya tidak terlalu sulit bagi Naya untuk mencari kecengan. wajah cantik alami nya itu dapat dengan mudah menggaet pria-pria tampan disekitarnya. Tapi sayangnya, tidak pernah ada yang cocok di hatinya. Naya selalu ingat ceramah ustadz Abdul Somad. "Jangan kau cari terlalu tampan, nanti kau disangka pakai pelet. Jangan pula kau cari terlalu buruk, nanti kau malu bawa kondangan. Cari yang sedang-sedang saja." Singkat kata Naya sedang mengikuti arahan ustadz Abdul Somad untuk mencari yang sedang-sedang saja. Tapi sayangnya, ia belum pernah bertemu yang sedang sedang saja macam cakap ustad Abdul somad. jika tidak jelek keterlaluan Naya selalu menganggap gebetannya terlalu tampan.
Padahal gebetan Naya tidak bisa dibilang sedikit, Beragam dan berbagai macam. Dari yang super tampan, anak sekolahan, anak kuliahan, duda anak sembilan, orang kelurahan hingga preman. Semua pernah disantap dan disikat oleh Naya walau hanya sebatas teman. Dari rambut gondrong, pirang kebule-bulean, botakan, pitakan, brewokan hingga yang kutuan semua pernah jadi kecengan. Tapi sayangnya tidak pernah sampai ke pelaminan. Jangankan lamaran, pacaran saja Naya enggan. Jika diajak jadian, pasti akan ia tolak perlahan. Alasannya sebenarnya tidak lain dan tidak bukan ia tidak bisa move on dari Agan sang babang polisi tampan dambaan para perempuan. Ceramah Ustadz Abdul Somad itu sebenarnya hanya sebuah alasan.
Ya ya ya. Naya mengaku, Naya Belum bisa move on dari Agan. Tidak dapat dipungkiri bertemu dengan Agan setelah 4 tahun lamanya sebenarnya membuat Naya cukup senang. Setelah lulus sekolah mereka tidak pernah lagi berjumpa sehingga Naya perlahan bisa melupakan Agan walau tidak sepenuhnya. Ya, seprerti sekarang, detak jantung Naya jelas saja bekerja tidak normal setelah beberapa menit ia duduk di motor Agan. Pria itu membonceng Naya dan akan mengantar gadis itu pulang. Mimpi apa Naya semalam bakalan diantar cogan macam Agan?
Naya menatap bahu kokoh Agan, hingga gadis itu bertanya-tanya bagaimanakah rasanya bersandar disana. Entah kenapa rasanya seperti ada bunga yang bermekaran di hatinya. Bahkan detak jantung Naya berirama masih sama seperti 4 tahun lalu. Bergejolak seperti ingin keluar dari tempatnya. Aduh, Naya gak kuat. Bayangan bersandar manja di bahu Agan membuat senyum tertahan gadis itu berubah menjadi sebuah kekehan pelan.
"Saya gak nyangka jatuh di trotoar bukan cuma bikin kamu oon mendadak tapi juga membuat kewarasan kamu bermasalah Naya."
Naya tersentak kaget, bukan karena ledekannya tapi karena pria itu sudah tidak lagi didepannya. Apalagi ketika menyadari motor yang mereka naiki sudah berhenti dan terparkir. Agan juga sudah berdiri disampingnya sambil menatapnya datar. Naya buru-buru turun dari motor Agan. Masih dengan rasa malu yang terasa menggumpal-gumpal.
"Kok di toko sandal?" Tanya Naya heran, perhatiannya teralihkan, akhirnya menyadari mereka parkir di depan toko sandal bukan di rumah Naya.
"Kamu pikir saya gak malu apa bawa gembel di motor saya?" Sindir Agan sambil melirik kaki Naya. Naya ikut memperhatikan kakinya seakan belum sadar jika ia tengah menapak aspal tanpa penghalang. Naya emosi, gembel katanya? mendadak Naya diam, bukan karena baru saja menyadari ia tak memakai alas kaki, atau ingin memaki Agan. Melainkan baru menyadari jika sesuatu yang paling berharga miliknya sudah tidak ada ditempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kecantol Cinta PAKPOL!
RomanceFollow sbg uang parkir Bertemu dengan mantan? Ups... Ralat, mantan doi maksudnya. Tidak pernah Naya bayangkan sebelumnya, ia bisa kembali bertemu dengan Afgan Alfiandi Fahreza. Pemuda yang dulu pernah ia tembak saat SMA. Jangan berharap pertemuan...