15 | pengakuan

4.6K 510 13
                                    

Setelah menumpang mandi di rumah calon adik iparnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman karibnya. Naya diboyong oleh ibu Agan ke ruang tamu untuk diperkenalkan pada keluarga. Untung saja kesalah pahaman tadi dapat diselesaikan dengan mudah. Dan keluarga Lisa dapat mengerti dan acara lamaran kembali dilanjutkan. Gadis itu sama sekali tidak marah pada Naya, Untung saja! Padahal Naya hampir menghancurkan acara lamarannya. Walaupun sudah lama tidak berjumpa karna Lisa kuliah keluar negri, mereka tetap terlihat akrab seperti dulu.

Semua sudah hanyut dalam obrolan keluarga. sedangkan Naya, gadis itu hanya bisa menjadi satu-satunya dari mereka yang sama sekali tidak mengerti maksud dari topik pembicaraan mereka. Ia juga memilih diam karena masih merasa malu dengan hal yang dilakukannya tadi, padahal orang-orang disana sepertinya sudah melupakannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 21:30. Keluarga Agan juga sudah mulai berpamitan pulang. Semua keluarga Agan sudah melangkah keluar pintu termasuk Naya. Keluarga Lisa juga mengiringi dibelakang untuk mengantar mereka. Namun sampai diambang pintu, Naya mulai panik sendiri ketika ia sadar ia telah membuang sendalnya saat perjalanan kerumah Lisa. Naya Mulai bingung sendiri, lah dia pulangnga bijimana?

Naya ketika tiba Agan menggendongnya ala bridal style. Semua yang berada disana langsung bersorak Sorai dan menggoda mereka berdua.

"Cieee. udah langsung gendong aja," ucap Lisa sambil terkekeh geli.

"Kamu mau digendong juga?" Tanya Sarwan sambil menatap Lisa senyum jahilnya. Lisa menunduk malu.

"Ehrm," Dehem pak Adi, ayah Agan.

Semua orang tersenyum geli, sedangkan Naya sudah memerah wajahnya. Tanpa perduli ocehan orang disana Agan langsung membawa Naya menuju motornya. Lalu menduduki gadis itu disana. Pria itu menyerahkan helmnya pada Naya. Naya mengeriyit heran. Lah kalo helmnya dikasih ke Naya dia pakai apa?

"Kamu kok kasih helmnya ke aku?" Tanya naya.

"Keselamatan kamu lebih penting," ucap Agan sambil tersenyum tulus. Naya menunduk wajahnya kembali memerah, dan kini diiringi oleh irama jantung yang berdetak tidak normal. Aduhai, Naya meleleh ini. Ini orang kok tiba-tiba romantis gini yak? Akibat cerocosan emaknya tadi kah?

"Aku gak mau kepala kamu kepentok aspal terus otak kamu makin bermasalah Naya, aku gak mau punya istri oon," Lanjutnya sambil berbisik pelan. Naya yang tadinya sudah malu-malu kambing, kini menatap Agan dengan ekspresi datar. Ini orang niat gombal gak sih?

"Cuit cuit, udah gaspol aja bang Agan!" Teriak Sarwan dari kejauhan. Sedangkan yang lain sudah terkekeh dan tertawa. Naya menatap mereka dengan tatapan tidak dapat diartikan, aduh kalian gak tau apa-apa, gak tau apa-apa! Sedangkan Agan, pria itu abai, ia langsung menaiki motornya dan menghidupkannya. Pria itu menoleh dan meraih tangan Naya lalu melingkarkan tangan gadis itu di pinggangnya. Semua orang kembali bersorak.

"Pegang yang erat jangan dilepas, nanti kamu jatuh," Ucap agan. Naya menatap agan datar, Pasti ini tipu-tipu kan?

"Takut kepala aku kepentok terus oon juga?" Tanya Naya dengan raut kesal.

"Enggak, aku cuma gak mau aku cuma gak mau orang yang ku sayang kenapa-napa," ucap Agan sebelum melajukan motornya. Dengan wajah Naya yang kembali memerah. Aduh ini orang kok tebakan Naya salah Mulu ya?

"Lebay! Lebay! Huh tu anak modus banget sih," ucap ayah Agan sambil menatap kepergian Naya dan agan.

"kamu itu lupa ngaca ya mas? Bukannya dulu kamu juga sering gitu juga." Ucap ibu Agan sambil menatap pak Adi datar. Pria paruh baya itu hanya bisa nyengir lebar diiringi derai tawa dari yang lainnya.

Kecantol Cinta PAKPOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang