8 | Nasi goreng

6.1K 653 18
                                    

Flashback on

"Oke, gue lakuin dare nya sekarang," ucap Naya sambil bangkit dari duduknya. Naya melangkah lebar-lebar, terburu hendak mencari keberadaan pemuda yang disukainya itu. Mana sih itu orang? Huh?! Mereka pikir Naya takut? Big no! Naya pastikan pemuda itu akan segera tau Naya menyukainya, bodo amat soal malu! Yang terpenting sekarang Naya akan menunjukkan seberapa besar nyali Naya pada teman-temannya!

Naya menelusuri koridor kelas diikuti oleh teman-teman nya. Langkah Naya terhenti kala ia melihat orang yang dicarinya kini berada di hadapannya. Naya menghalangi langkah pemuda itu dengan membentangkan kedua tangannya. Pemuda itu mengerutkan dahi.

"Agan." Panggil naya.

"Ya, kenapa Nay?" ucapnya sambil menatap Naya dengan senyum tipisnya. Aduh jangan senyum gitu dong Saipudin! Kan tambah gugup Naya nya! Naya menatap Agan sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal, mulai ragu untuk mengatakan kalimat keramat itu.

"Gue-"

"Iya, lo kenapa?" Tanya Agan bingung.

"Gue sebenarnya-" Agan mengangkat sebelah alisnya.

"Ih, si Naya udah ciut ni nyali nya," bisik seseorang di belakang Naya. Naya merasa diremehkan dan ia benci diremehkan, karna ia lebih suka dinikahkan. Eh? Apa sih Nay?!

"Agan, gue suka sama Lo!" memilih tebal muka akhirnya gadis itu berteriak  dengan suara lantang. Hening beberapa detik hingga kesadaran Naya mulai pulih. Naya membekap mulutnya, wajahnya tiba tiba memerah. Rasa malu tiba tiba muncul. Naya membalikkan tubuhnya kemudian berlari sekencang mungkin meninggalkan Agan. Tanpa tau bagaimana ekspresi pemuda itu.

Flashback off

Naya terkekeh mengingat kejadian 4 tahun silam itu. Ia merutuki kebodohannya karna dengan tidak tau malunya menyatakan perasaan duluan pada seorang pemuda dan mempertaruhkan harga dirinya hanya karena ia merasa diremehkan. Dan konyolnya, dirinya baru merasa malu saat ia sudah selesai melakukannya. Dasar Naya gila!

"Dulu gue putus urat malu kali ye, Yan? Malu-maluin."

"Baru nyadar lo?! Hahaha." Yana tertawa terbahak-bahak. Kemana saja Naya selama ini mengapa ia baru menyadari jika dirinya dulu sangat memalukan? Wk.

"Heh gigi onta! gue kaya gitu kan gara gara lo juga," ucap Naya kesal.

"Lagian Lo yang mulai duluan, gue kan cuma mau balas dendam doang," ucap Yana tidak mau disalahkan. Toh memang Naya yang mulai duluan.

"Iya iya udah gih gue mau kerja."

"Ok, thanks ya inspirasinya, haha."

****

Waktu sudah menunjukkan pukul 20:30. Naya yang sedari tadi sibuk melayani pelanggan kini sudah bisa berselonjor kaki karena restoran tiba-tiba sepi. Tentu saja ini menjadi kesenangan tersendiri bagi Naya toh dia bisa bersantai sambil memainkan handphonenya.

Naya membalas beberapa pesan yang masuk dari via whatsapp. Dari berbagai macam bentuk pesan dari yang isinya hanya sekedar sapaan hingga gombalan ala-ala Dilan. Maklum lah, jomblo banyak gebetan. Tiba-tiba Naya terfokus pada sebuah pesan dari nomor yang tak di kenal. Wah ada orang modus lagi ternyata!

Kecantol Cinta PAKPOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang