18 | Untuk Rian

4K 457 14
                                    

follow sebelum membaca.
Update jam segini ada yang vote komen gak ya?

Konsentrasi Agan sehari ini benar-benar pecah. Pemuda itu sama sekali tidak fokus bekerja. Mimpi sialan itu terus saja menghantuinya. Dirinya takut, takut jika mimpi itu menjadi kenyataan. Gak lucu! Gak lucu kalau Agan betulan gagal kawin dan jadi gila setelah nya. Membina rumah tangga dengan Naya, memilik anak-anak lucu dan hidup bahagia tetap menjadi tujuan akhir hidupnya. Dirinya tidak bisa membayangkan jika mantan Naya benar-benar datang dan merusak acara pernikahannya. Belum kejadian saja dirinya sudah hampir gila memikirkannya.

Agan mengecek handphone nya, tidak ada pesan dari Naya, ini tumben namanya. Biasanya gadis itu tidak pernah absen mengiriminya pesan. Beragam, dari yang super tidak penting sampai yang mendekati ambyar pernah Agan terima. Kadang tiap jam, tiap menit, berturut-turut hingga tiap detik. Hanya sekedar mengetik huruf P, atau menanyakan hal tidak berfaedah seperti, "kamu tadi boker nya cebok kan?"

Ini aneh, satu hari sudah, namun Agan belum juga menerima 1 pesan pun dari Naya. Kemana perginya gadis itu? Ia tidak benar-benar sedang selingkuh di belakangnya kan? Aduh! Mengapa dirinya tiba-tiba berpikiran tidak masuk akal seperti sih? Itu hal paling mustahil yang pernah ada, Naya tidak mungkin selingkuh! Agan yakin 101 persen. Argh, tapi kenapa dirinya belum juga bisa tenang?!

Pemuda itu melempar benda pipih itu ke kasur. Lalu melangkah menuju kamar mandi, ia perlu mendinginkan kepalanya. Seharian ini, otaknya terus-menerus dibuat panas, memikirkan urusan kantor, memikirkan mimpinya, memikirkan Naya. Sialan! Jadi selama ini seperti ini perasaan Naya? Pusing juga ya ternyata? Kasian sekali Naya, Agan jahat banget ya?

Agan berbalik, kembali meraih handphone nya lalu mengirimi Naya beberapa pesan. Sudah beberapa menit, pesannya belum juga terbalas. Agan mulai kehabisan stok sabar, bayangan Naya berselingkuh seperti di mimpinya kembali berputar di kepalanya seperti kaset rusak. Sial! Sebenarnya apa sih yang Agan takutkan? Mengapa dia harus pusing seperti ini sih? Apa dia benar-benar tertimpa karma karena meremehkan ucapan Naya kemarin ya? pemuda itu langsung mencari kontak Naya, lalu segera menelponnya. Nada sambung mulai terdengar, namun tidak ada jawaban. Agan menelpon lagi, sialnya, yang ia dengar lagi-lagi masih tetap sama.

Tut Tut Tut, siapa mau ikut, ke Bandung, Surabaya. Please deh, itu nada sambung handphone Agan ya bukan lagu anak-anak. Tolong author, jangan bercanda. Agan lagi pusing! Pusing 7 keliling, 7 putaran, 7 lingkaran, 7 sialan! Argh! Dimanakah sebenarnya dirimu Naya? Kenapa juga gadis itu belum juga mengangkat telpon nya?

Agan akhirnya memutuskan untuk menghubungi ibu Naya, "Halo, Tante, Naya nya ada?" Agan berusaha tenang.

"....."

"Jalan sama temennya? Sama siapa Tante? Cewek apa cowok?!" Agan ngegas tanpa sadar, dengan siapa gadis itu pergi? Astaga!

"....."

*****

"Lo, ngapain ngajak gue ketemuan lagi sih?" Naya menatap pemuda didepannya datar. Pemuda itu tersenyum tipis, menatap Naya serius.

"Gua udah nunggu Lo hampir sejam, dan ini yang gue dapat? Ck ck ck." Pemuda itu menggelengkan kepalanya miris. Naya hanya memutar bola matanya jengah, sedangkan pemuda itu tersenyum semakin lebar.

"Gue tadi dari rumah temen gue, cepetan, lu mau ngomong apaan sih? Ini udah sore." Naya melirik jam tangannya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue yang waktu itu."

"Apaan?" Naya mengeluarkan ponselnya, berniat menghubungi Agan. Sehari ini ia terlalu sibuk di tempat kerja dan setelah ia pulang ia langsung bertemu dengan kedua temannya. Naya benar-benar tidak sempat membuka handphone untuk memberikan kabar untuk Agan. Mata Naya membola ketika melihat isi ponselnya. 8 panggilan tidak terjawab dan 35 pesan. Ia lupa bahwa handphone nya sedang mode senyap!

Kecantol Cinta PAKPOL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang