Vote nya jangan lupa🥰
"Saudara Afgan Alfiandy Fahreza bin Adi Pratama, saya nikahkan engkau dengan putri pertama saya, Anaya Fahira binti Reza Rahadian dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Alquran serta sebuah cincin emas seberat 2 gram di bayar tunai."
"Sah!" Ucap Agan dengan suara lantang. Ayah Naya tercengang menatap Agan tidak percaya. Ini orang yang mau nikah atau saksinya sih? Calon mantunya geloh ya ternyata? Beberapa saksi ada yang tersenyum tipis ada yang terkekeh geli ada pula yang terang-terangan terbahak.
Jangan tanya bagaimana ekspresi Sarwan, pria itu paling nyaring tertawanya. Huh, begayaan si nyosor duluan, jadi nikah kecepatan gak sempat persiapan kan? Sarwan saja yang lamaran duluan belum nikah. Eh abangnya udah nyelonong duluan. Tidak jauh-jauh dengan Rian, pemuda yang sempat dibuat bonyok oleh Agan itu tertawa tidak kalah nyaring dari Sarwan. memang terselip dendam pribadi di hati kecilnya, makanya bahagia ketika melihat Agan menderita.
Agan hanya mampu mengusapkan wajahnya kasar. Ia benar-benar gugup, lihat saja tangan Agan sudah bergetar dan berkeringat.
"Baik, saya ulangi. Afgan Alfiandy Fahreza bin Adi Pratama saya nikahkan engkau dengan putri pertama saya Anaya Fahira binti Reza Rahadian dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Alquran serta sebuah cincin emas seberat 2 gram di bayar tunai."
"Saya nikahkan.."
"Saya terima nikahnya, Afgan." Koreksi ayah Agan. Agan menunduk sambil menghembuskan nafasnya pelan. Salah lagi salah lagi. Gini amat yak mau nikahin anak gadis orang?
"Afgan Alfiandy Fahreza bin Adi Pratama saya nikahkan engkau dengan putri pertama saya Anaya Fahira binti Reza Rahadian dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Alquran serta sebuah cincin emas seberat 2 gram di bayar tunai."
"Saya terima nikahnya Reza Rahadian binti Anaya Fahira ...."
Kebalik Bwambang! Yang mau dinikahi malah bapaknya! Sial! Lagi-lagi Agan salah ucap. Agan benar-benar gugup. Lihat saja, keringatnya sudah mengalir deras di pelipisnya. Bahkan saat Agan berkelahi dengan penjahat yang membawa senjata tajam pun ia tidak pernah merasa segugup ini.
Jangan tanya keadaan Naya gadis itu sudah ketar-ketir dikamar. Mulutnya sejak tadi tiada henti-hentinya melapalkan berbagai macam doa. Gadis itu terlihat tak kalah kalut dari Agan. Macam mana tak kalut? taruhannya gagal kawin ini! Yana dan Lisa yang sedari tadi disamping Naya hanya bisa menatap Naya datar. Apalagi melihat bibir gadis itu masih saja komat-kamit tidak bisa diam.
"Itu mulut bisa diem gak sih, santai aja kali Nay elah," ucap Yana tanpa beban. Mendengar itu mata Naya membulat. Ini orang kok gampang banget sih ngomongnya? Gini nih kalau jomblo kelamaan, otaknya ikutan kurang belaian!
"Lo geblek atau gimana sih Yan? Ini kalau Agan ngomongnya kagak bener-bener gimana? Lo mau liat gue gagal kawin terus jadi perawan setres hah?!" Naya mulai tersulut emosi. Gadis itu hendak melakukan penyerangan namun segera ditahan oleh Lisa.
"Elah Lo pada Napa jadi berantem sih?! Lo itu mau kawin Naya Jagan image dong. Lo juga Yan, dimana-mana orang kawin itu guguplah makanya Naya kaya gitu! Jadi kenapa kalian harus ribut?!" Omel Lisa ikut kesal. Mereka berdua langsung tutup mulut, ini kok jadi Lisa yang ngomel sih?
Sementara itu, Agan masih sibuk berjuang di depan ayah Naya.
"Kita ulangi lagi. Afgan alfiandy Fahreza bin Adi Pratama saya nikahkan engkau dengan putri pertama saya Anaya Fahira binti Reza Rahadian dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Alquran serta sebuah cincin emas seberat 2 gram di bayar tunai."
"Saya terima nikahnya Anaya Fahira binti seperangkat alat sholat...." Argh, Agan mendesah pelan. Bukan hanya dia tapi kesabaran pak Reza juga sudah mulai menipis sekarang. Ayah Naya sudah berubah ekspresi wajahnya. Ini orang ngomongnya kapan benar sih? Sarwan kembali tertawa kencang, namun naasnya ia malah dihadiahi tatapan tajam dari ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecantol Cinta PAKPOL!
RomansaFollow sbg uang parkir Bertemu dengan mantan? Ups... Ralat, mantan doi maksudnya. Tidak pernah Naya bayangkan sebelumnya, ia bisa kembali bertemu dengan Afgan Alfiandi Fahreza. Pemuda yang dulu pernah ia tembak saat SMA. Jangan berharap pertemuan...