Aku berjalan menuju cafe. Sebisa aku tahan untuk berpikiran positif terhadap Rendra. Tapi apa hubungan keduanya? Kenapa sangat akrab? Tanpa sadar aku justru sudah cemburu buta. Huh, sebal!
Tiba-tiba hanphoneku berbungi. Aku menghela nafas panjang setelah membaca nama yanh tertera di layar, Rendra.
"Hallo"
"Aku mengawasimu."
"Maksudnya?"
"Lihat ke belakang"
"Hah?"
Aku membalikkan badanku masih dengan hanphone di telinga. Aku terkejut! Rendra mengikutiku?
"Ada apa?" Aku bertanya sambil melihatnya dari kejauhan. Apakah dia pikir kita ini sedang beradegan dalam drama? Hais!
"Aku hanya mengikutimu. Siapa tau kamu beneran ketemu dengan cowok yang biasa kamu tunggu"
Dia cemburu? Hihi.
"Kamu cemburu?"
"Weh? Enak aja. Enggak lah"
"Oh yaudah."
"Kamu pasti yang cemburu 'kan? Karena aku tadi bareng sama cewek?"
"Enak aja! Ya gak lah. Aku? Cemburu? Mustahil!" Kataku berapi-api. Teringat kembali ketika Rendra mengobrol dengan wanita tadi.
"Ya sudah, aku mau belikan pesanan Pak Direktur dulu"
"Iya"
Aku membalikkan badan dan bersiap jalan kembali ketika samar aku mendengar suata di telephon. Rendra belum mematikan telepho nya?
"Gimana? Cemburu gak?"
"Gak katanya"
Aku membalikkan badan lagi. Masih dengan hanphone di telinga. Aku menunjuk matanya, lalu mataku.
"Mampus!" Terdengar suara Rendra.
"Kenapa?"
"Dia belum mematikan telephone nya"
"Hah?"
Lalu kulihat seorang wanita mengintip dari jok belakang. Wanita itu lagi! Aku segera berlari secepat mungkin. Berusaha menutupi bulir bening yang sebentar lagi akan jatuh. Sial sial sial!
***
Aku tiba lebih dulu di Kantor. Aku diam seribu bahasa ketika dia lewat, bodo amat! Dia pikir aku gak bisa marah?
Aku berjalan menuju pantry. Tak ada satu orang pun di sana. Aku menangis. Meluapkan semua emosi yang sedari tadi ingin keluar. Ya Tuhan! Kenapa seperti ini? Inikah ujian-Mu?
Kriieet..
Terdengar suara pintu terbuka. Aku segera menghapus air mata lalu berpura-pura mengambil gelas. Aku tak tau siapa yang datang. Karena dari tadi orang itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Aku berbalik, bermaksud mengambil air. Bukan air yang kudapat, justru malah pelukan. Rendra?
"Kamu kenapa?"
Aku mencoba melepaskan pelukannya. Sesak rasanya.
"Gak papa. Aku duluan."
"Tunggu! Kamu habis nangis?"
"Gak."
"Jangan boong!"
"Lalu kenapa jika aku menangis? Kamu peduli? Gak kan?"
"Astaghfirullah, kenapa kamu berfikir seperti itu?"
"Bukannya kamu lagi asyik bersama wanita itu? Kenapa kamu ke sini? Mau apa? Mau matahin hati aku lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS GANJEN (Season 1 Dan 2)
RomanceRika, 25 tahun, diawal bekerja sudah mengalami kesialan harus bertabrakan dengan seorang Pria asing selama 3x. Dan siapa sangka, ternyata Pria itu adalah Boss nya! yuk baca lebih lanjut 😂 #1 Lovestory 20.10.2019