***Minggu depan Rendra ulang tahun. Aku memutuskan untuk memberikan surprise ketika hari itu tiba. Sementara si kembar aku titipkan dulu ke Oma-nya...
"Ma, Aldo dan Alda minggu depan nginep di sini tiga hari ya? Rika mau ajak Rendra refreshing dulu."
"Kok kebalik? Harusnya Rendra yang ngomong gini. Hihi," kata mertua.
"Ya gak papa Ma, sama aja. Enaknya kasih surprise apa ya, Ma?"
"Buat apa?" Jawab Mama sambil terus memasak. Aku hanya memperhatikannya saja.
"Mama ini gimana sih? Ulang tahun anaknya kok lupa."
"Anak siapa?"
"Ya Allah Ma. Rendra. Masa Rika ngurusin ulang tahunnya Bang Reno. Bisa-bisa di sabet sama Riska!" Mama terkekeh.
"Ngomong-ngomong Riska kapan pulang katanya?" Ya, Riska memang ikut ke German sama Bang Reno. Sekarang dia sudah memiliki anak dua dan sedang on the way tiga. Gercep, bukan?
"Gak tahu. Rika belum nanya. Lagian lagi hamil gitu. Emangnya sama Bang Reno boleh?"
"Iya juga ya, Ka."
"Emm.."
Hening..
"Mah!"
"Apa lagi, Rika?"
"Mamah belum jawab Rika."
"Yang mana lagi, sih?"
"Rika ngasih surprise apaan ke Rendra?"
"Ajak aja bulan madu ke dua, siapa tau pulang-pulang dapat berkah.."
Aku mengernyitkan dahi, tidak nyambung dengan omongannya. Mama hanya berdecak melihat ekspresiku.
"Maksud Mama, hamil."
"Hadeuh, Mama sama Rendra sama aja. Ngurus si kembar aja Rika kewalahan."
"Salah siapa ga mau sewa jasa Baby sitter." Aku hanya diam lalu pergi.
"Ealah, mantu ga sopan. Mertua lagi ngomong malah pergi. Untung sayang."
Aku tersenyum mendengar omongan Mama. Rika juga sayang Mama.
***
"Ren.."
"Apa, Sayang? Bukannya kamu lagi halangan?"
"Ish! Pikirannya itu mulu.."
"Ya kali aja pengen gitu.."
Aku sudah mengambil bantal dan siap melemparkan ke arahnya. Namun kuurungkan karena sekarang aku sudah berada dalam dekapannya. Nyaman.
"Aku kangen.."
"Ketemu tiap hari, kok kangen? Modus aja kamu ini.."
"Serius. Kita kapan terakhir pergi berdua ya?"
"Kita jalan yuk bulan depan."
"Kemana?"
"Mana lagi, kalo bukan Bali."
"Bali mulu ih." Protesnya..
"Kan aku suka. Yaudah terserah kamu aja lah." Aku pura-pura ngambek..
"Ya udah iya, kita ke Bali ya. Sudah jangan cemberut. Jelek.."
Aku melotot ke arahnya. Jadi aku jelek?
"Aku mandi dulu ya?"
Aku mengangguk lalu membuka lemari, mengambil baju ganti dan handuknya.
Ting!
Bunyi notifikasi. Aku membuka hanphoneku, tapi kosong. Aku beralih ke handphone Rendra. Lampunya nyala, artinya punya dia yang berbunyi.Iseng, aku membukanya. Aku memang tahu kodenya, tentu saja dengan ngintip-ngintip ketika dia membuka.
"Ren, gimana obrolan kita tadi pagi? Kamu mau gak?"
Deg!
Siapa ini?
Aku menyalin nomor tersebut di handphoneku. Ketiku aku pencet tombol memanggil, terpampang sebuah nama disana. Citra.."Ya, halo Rika. Ada apa?" Terdengar suara perempuan di ujung sana. Suara yang sedikit gugup.
"Oh, tidak apa-apa, Bu. Cuma salah pencet tadi.
"Kirain ada apa. Oh iya, panggil Citra aja deh. Biar makin deket."
Deket? Untuk apa dia pengen deket sama aku?
"Iya deh, Citra. Ya udah dulu ya"
"Oke."
Ceklek..
Bunyi kunci kamar mandi di buka. Buru-buru aku letakkan handphone Rendra ke tempatnya.Aku menyerahkan baju ganti untuknya, dengan senyum yang sangat aku paksakan. Aku mempunyai berbagai pertanyaan, tapi lidahku kelu untuk mengucapkan.
"Mau makan apa?"
"Hah?" Aku terkejut.
"Kamu mikirin apa, sih?"
"Gak mikirin apa-apa kok. Kamu tadi bilang apa?"
"Mau makan apa?"
"Apa aja."
"Kok gitu? Apa kamu sudah kenyang melihat ketampanan aku?"
"Yaelaaah, mulai lagi.."
Rendra tertawa."Sayang.."
"Hemm.."
"Kok kamu gak pernah manggil aku Sayang sih? Pasti kalo gak manggil Papi ya namaku."
"Maksud kamu, aku harus panggil Sayang? Misalnya sayang untuk di buang gitu?"
"Apa sih? Lucu gitu?"
"Enggak. Masih lucuan muka kamu."
Kurasakan pipiku panas, pasti sekarang sudah seperti kepiting rebus deh. Terbukti Rendra sedang menahan tawa nya sekarang..
"Ren, kamu ga bakal khianati aku 'kan?"
Rendra terdiam. Apa ini? Kenapa dia tidak menjawab?
"Ren!" Kali ini aku tinggikan nadaku.
"Iya, gak bakal kok."
"Serius?"
"Iya, sayangku.. Aku ga bakal khianati kamu. Apalagi meninggalkan kamu. Karena untuk mencari orang sepertiku, hanya ada satu di antara seribu...aw.. Sakit tahu!"
"Abisnya kebiasaan, tingkat kepede-an kamu itu lho. Nurun juga ke anak cowokmu itu. Kalo di ajak jalan-jalan pasti jawabannya gak jauh dari "Nanti kalau mereka gemes ke aku gimana, Mi? Aku kan takut. Takut mereka culik aku.." Kesel gak tuh?"
"Gak sih, biasa aja. Soalnya emang benar. Aku aja dulu waktu remaja hampir di ajak jalan sama tante-tante karena mereka terpesona sama ketampanan ini.."
Buk! Kali ini, aku lempar bantal betulan tepat ke mukanya. Rasain!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS GANJEN (Season 1 Dan 2)
RomanceRika, 25 tahun, diawal bekerja sudah mengalami kesialan harus bertabrakan dengan seorang Pria asing selama 3x. Dan siapa sangka, ternyata Pria itu adalah Boss nya! yuk baca lebih lanjut 😂 #1 Lovestory 20.10.2019