Orang Ketiga POV
"Dia tidak mau" kata earth menatap lam dan forth bergantian.
"Kenapa ? Apa uang yang kita tawarkan kurang ?" Tanya lam bingung.
"Tidak. Dia sudah mendengar rumor tentang forth. Dia tau forth. Katanya dia tidak ingin berurusan dengan forth. Padahal aku mengatakan hanya mengerjakan tugasnya. Namun ia tetap menolak"
Lam mendesah letih. Sudah ia duga. Kelakuan forth memang sudah lumayan tersebar di seluruh kampus.
"Jadi bagaimana ? Apa kita cari orang lain saja ?" Tanya earth.
"Emangnya masih ada orang seperti itu ?" Tanya lam.
"Kata temanku tadi, ada sih orang yang menurutnya bisa. Tapi dia juga tidak tau apa dia mau atau tidak" ujar earth.
Pembicaraan mereka tadi sempat mendapati pertikaian sedikit hebat. Earth yang memaksa temannya namun temannya tak mau. Sehingga teman earth ini menyodorkan seseorang sebagai gantinya.
"Baiklah, coba saja. Semoga dia tidak menolak" earth menganggukkan kepalanya. Ia akan menghubungi temannya lagi nanti.
***
"Bagaimana kuliahmu beam ?" Tanya jane sambil menaruh beberapa barang pada raknya.
Beam menatap jane sekilas dan tersenyum. Ia juga sedang menyusun barang dan mengecek stok barang.
"Baik. Kenapa jane ?" Tanya beam kembali melihat catatannya.
"Tidak, aku hanya bertanya saja" ujar jane masih dengan kegiatannya tersebut.
Di minimarket ini hanya memiliki 5 pegawai. Keduanya termasuk jane dan beam. Tiga di antaranya ialah orang lain yang akan berganti shift. Terkadang ketiga orang itu mengambil shift pagi sampai sore dan akan digantikan oleh jane dan beam sampai malam. Bahkan terkadang beam tidak bertemu jane ketika ia bekerja.
***
"Kau sudah ingin pulang forth ?" Tanya lam ketika melihat forth sudah berdiri di bar.
"Iya, aku mengantuk" katanya.
"Tidak mau bermain dulu dengan para wanita ?" Tanya earth. Biasanya forth jika belum bermain maka ia tidak akan pulang.
"Tidak. Aku sungguh-sungguh lelah saat ini" ujar forth lalu ia berjalan meninggalkan lam beserta temannya yang lain. Mereka tampak terlihat kebingungan melihat forth yabg sedikit aneh hari ini.
"Apa forth sakit ?" Tanya lam.
"Aku tidak tau, tapi hari ini dia cukup aneh" jawab pod.
"Guys, mungkin forth benar-benar lelah" ujar earth. "Jangan terlalu di pikirkan"
Mereka semua mengangguk atas ucapan earth lalu mereka lanjut minum dan bercerita sampai mabuk.
***
Forth berjalan ke arah motornya. Ia menaiki motornya dan membawanya pulang. Namun belum sampai di rumahnya, di pertengahan jalan, forth merasa jika lehernya terasa serak. Nampaknya minuman yang ia minum tadi membuatnya cepat haus.
Ia lalu mencari minimarket yang ada di dekatnya. Setelah berhenti di depan salah satu minimarket, ia masuk ke dalamnya.
Ting !!
Forth membuka pintu minimarket dan di sapa oleh kedua pegawai minimarket tersebut.
Forth lalu berjalan ke arah kulkas minuman dingin. Ia memilah jenis minuman yang menurutnya bisa untuk menghilangkan dahaganya.
Setelah ia mendapati minuman berupa kopi instan, ia langsung membawanya ke kasir.
"Ini saja tuan ?" Tanya sang kasir sambil men-scan barkode minuman tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy
FanfictionBeam yang harus berjuang sendiri sebagai single parent buat bbas. Apakah ia sanggup ? ForthBeam Fanfiction