Chapter 30

1.6K 103 8
                                    

Seperti janji Beam, mereka pada akhirnya membakar ikan di dekat rumah tempat mereka berteduh. Untungnya dekat sini menjual beberapa jenis ikan yang dapat di bakar. Angin dan pemandangan pantai menjadi latar belakang mereka membakar ikan.

"Bbas mau coba bakal ikan papa!"

Bbas merengek dan berusaha merebut kipas yang Beam gunakan untuk mengipasi bara api untuk membakar ikan tersebut.

"Tidak boleh sayang"

Bbas kembali cemberut. Dia hanya duduk jongkok di sebelah papanya dengan menampu kepalanya dengan kedua tangannya.

"Wah ada apa ini? Bbas kenapa?"

Forth datang dan duduk di sebelah Bbas.

"Ini om, papa gak mau Bbas bantuin bakal ikan"

Forth lalu tertawa.

"Dengarkan papamu na~ papamu takut kalau Bbas terkena api bakarannya na~"

Forth mengusap lembut rambut Bbas dengan sayang. Hanya mereka bertiga disana. Darvid dan Cath sedang berjalan-jalan sambil berkeliling pantai. Mereka seperti sedang liburan berdua.

Sedangkan Tae, dia sedang berada di dalam rumah dan tidur. Setelah bermain dengan Bbas dan lelaki lainnya, dia sangat lelah, apalagi ini adalah pertama kalinya dia kembali rekreasi setelah beberapa tahun tidak pernah melakukan hal itu.

Tee?

Dia sedang jalan seorang diri di tepi pantai sambil melihat ombak pantai dan merasakan sejuknya angin pantai.

"Papa kapan ikannya matang? Bbas mau coba nih"

"Sabar ya sayang, ini sebentar lagi matang ya"

"Apa aku perlu mengambil bekal yang kau bawa Beam?"

Forth bertanya pada Beam. Berharap ia bisa membantu sedikit saja.

Beam menatap Forth sejenak lalu fokus kembali pada bakarannya. Entah belakangan ini dia tidak bisa menatap Forth dengan lama. Hanya sebentar saja lalu kembali mengalihkan pandangannya.

"Boleh kalau kau tidak keberatan"

Forth tersenyum dan bangkit berdiri untuk menyiapkan bekal yang telah Beam bawa.

~***~

Mereka pada akhirnya makan siang bersama. Sebelumnya Beam meminta tolong pada Forth untuk memanggil semuanya untuk makan siang.

Ketika ikan bakar dihidangkan di depannya, Bbas bersorak gembira. Bahkan dia langsung saja mengambil sedikit daging ikan itu dan merasakannya.

"Enak"

Ucapnya. Yang lain hanya bisa tertawa karena mereka merasa Bbas itu seperti baru saja makan ikan bakar. Padahal Beam terkadang memasak ikan bakar jika ia memang sedang ingin memasak itu.

Mungkin karena suasananya, makanya Bbas sangat semangat. Apalagi mereka sedang liburan di pantai dan bersama keluarga.

Mereka lalu makan bersama dengan tenang. Bbas meminta tambah membuat beberapa orang sekali lagi tertawa karena nafsu makan Bbas itu.

"Bagaimana cucu kakek tidak chubby hah? Makannya banyak sekali"

Darvid menggoda cucunya. Membuat Cath dan Forth tertawa. Sedangkan Tee dia tersenyum gemas pada anak itu.

Akhirnya mereka selesai makan siang.

"Bbas mau belenang papa"

Bbas sudah membawa bebek karetnya yang terpasang di pinggangnya.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang