Chapter 26

1.2K 107 19
                                    

Sebenarnya Tae juga tidak tau kenapa dia tidak ingin mempertemukan Forth dan Beam. Padahal jika dikatakan bahwa dia memiliki perasaan pada Beam? Sepertinya tidak. Dia hanya memiliki perasaan tanggung jawab saja karena telah membuat Beam melahirkan Bbas. Dia tau bahwa dirinya tidak mencintai Beam. Namun dia sangat senang memiliki keluarga kecil sendiri dimana kehangatan selalu menyelimuti keluarga kecilnya itu.

Hal itulah yang membuat Tae enggan melepaskan Beam dan Bbas. Dia tidak tau bagaimana jika mereka pergi, mungkin Tae akan gelisah kembali seperti sebelum bertemu Beam dan Bbas.

Tae benar-benar pusing dengan semuanya. Dia berhenti membaca dokumen dan menutup wajahnya dengan satu telapak tangannya. Dia terlalu lelah memikirkan ini semua.

~***~

"Ayah kita mau kemana?"

Setelah mengantar Forth ke salah satu perusahaan dimana saham ayahnya berada, Ayahnya menyetir dan membawa Forth ke suatu tempat.

"Ayah ingin mengenalkanmu pada satu orang"

Ayahnya tersenyum masih membawa mobil. Forth menatap ayahnya dan mencoba menebak dia akan dibawa kemana.

Setelah 30 menit kemudian, mereka berhenti di sebuah cafe. Tempat yang mereka kunjungi terdapat pintu kaca dengan lampu berwarna jingga yang membuat cafe itu terlihat sangat klasik. Di dalamnya terdapat banyak lukisan-lukisan abstrak yang nilainya sangat tinggi jika di jual.

Ketika mereka masuk, ayahnya mencari tempat duduk dan duduk tepat menghadap pintu sedangkan Forth lagi-lagi membelakangi pintu masuk.

Mereka memesan kopi bersama dan menunggu seseorang.

Pintu masuk selalu berbunyi ketika orang-orang semakin banyak berdatangan. Sampai pada akhirnya orang yang mereka nantikan datang. Dengan senyum penuh kelembutan, ayahnya berdiri dan berjalan memeluk pria yang sudah ia rencanakan untuk bertemu dengan Forth.

Forth membalik tubuhnya dan terkejut ketika dia melihat dia.

~***~

Setelah menjemput Bbas, Tae pulang kerumahnya. Dia mencari Beam namun Beam tidak ada di rumah. Rumah mereka kosong. Mereka sudah sepakat untuk membawa kunci rumah masing-masing jadi jika mereka pergi mereka bisa membuka rumah dengan kunci mereka.

Bbas kebingungan karena dia mencari papanya. Dia bahkan hampir menangis saat tidak mendapati papanya di rumah.

"Papa kemana yah? Papa hilang"

Bbas berkata cukup panik. Dia bahkan tidak mau makan jika belum bertemu dengan papanya.

"Kita cari papa ya"

Tae mengambil ponselnya dan menelpon Beam. Terdengar bunyi ponsel dari kamar Beam. Itu tandanya Beam lupa membawa ponselnya.

Atau sengaja tidak membawanya.

Benak Tae merasa khawatir. Dia mulai panik. Kemudian dia membawa Bbas untuk mencari Beam.

~***~

Sekarang dia bertambah panik. Pasalnya dia sudah mencoba berkeliling ke sekitar menggunakan mobilnya namun tidak menemukan Beam dimana pun.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang