Nasihat
•
•Sabtu, 19.34 pm
Widiantara bersaudara ditambah Jun lagi kumpul di ruang tengah, lagi movie time, di sekitar mereka udah banyak banget bungkus-bungkus snack sama gelas yang isinya jus, atau soda. Kumpul buat nonton ini tuh selalu dilakuin pas mereka semua punya waktu luang di hari sabtu malam, maklum mereka kan jomblo semua jadi ya mendem di rumah sama saudara.
Awalnya canggung sih, soalnya Jihoon sama Seungcheol belum baikan, tapi lama kelamaan suasananya mulai mencair, ya biarpun tetap aja mereka berdua gak ngomong.
"Papa pulang hari ini kan, ya?" Seokmin nanya tiba-tiba.
Wonwoo ngangguk, "Kayaknya bentar lagi sampe." terus mereka fokus sama filmnya lagi.
Gak lama kemudian kedengeran suara pintu kebuka terus ditutup lagi.
"Papa pulang!" Papa mereka-Jo jalan ke ruang tengah sambil nenteng tiga kotak pizza di tangan kanan sedangkan tangan kanannya nenteng tas kerjanya. Keliatan banget dia baru pulang kerja, dengan kemeja biru dongker yang lengan bajunya digulung setengah, sama rambutnya yang agak berantakan.
"Lagi nonton ya? Nih papa bawain pizza," Jo udah di ruang tengah, nyodorin kotak Pizza itu ke Wonwoo yang terus diterima dia dengan senang hati. Wonwoo letakkin tiga kotak Pizza itu di atas meja, terus yang pertama buka kotaknya itu Seokmin, lalu disusul sama saudara-saudaranya yang lain.
"Papa mau ikut nonton?" Chan ngeliatin Papanya, di tangannya udah ada sepotong Pizza yang siap dimakan.
Jo ngegeleng, "Nanti aja, Papa mandi dulu." terus dia pergi ke kamarnya.
Habis ngeliat Papanya pergi, Chan baru makan terus fokus lagi ke TV, sesekali dia ngelirik dua abangnya yang masih diem-dieman gak mau ngomong.
Sepanjang mereka nonton, gak ada yang ngomong, palingan Seokmin sama Jun yang sesekali ngomentarin filmnya. Sisanya mah nonton doang sambil makan.
"Aduh bego itu puterinya depan lo!"
"Emang ya kalau udah bucin tuh, apa yang diomongin sama gebetannya percaya aja," Jun geleng-geleng terus kepalanya ditoyor Jihoon, "Lo juga bucin bego, ngaca!"
Terus Junnya nyengir doang lalu lanjut nonton lagi. Sepuluh menit kemudian, Jo dateng, terus dia duduk di tengah gitu, di antara anak-anaknya lah.
Dia juga gak ngomong apa-apa, ikutan nonton aja, sampai akhirnya dia sadar ada yang aneh sama suasananya.
"Siapa yang berantem?" Jo nanya tiba-tiba bikin anak-anaknya diem. Gimana ya, dia tuh emang peka banget kalau ada yang beda di antara anak-anaknya sama keponakannya.
Wonwoo yang duduk di sebelah Papanya langsung ngebisik, "Koh Sean sama Jilly, Pa."
"Lagi?" dia ngeliatin Wonwoo terus dianggukin sama anaknya.
"Kali ini gara-gara apa, Sean, Jilly?" semua kicep pas Jo nanya gitu, padahal yang ditanya dua orang, tapi sisanya juga ikutan takut. Seungcheol langsung ngeliat ke arah lain, sedangkan Jihoon nundukin kepalanya.
"Koh Sean lebih percaya sama calon pacarnya dibanding kita, Pa," malah Chan yang nyaut. Ya abisnya dia masih gedek sama Kokohnya.
"Ngga gitu, kemarin kan Kokoh udah bilang kalau Kokoh butuh buktinya dulu,"
"Apa yang kemarin gak cukup buat bukti? Bukan cuma Koh Jilly yang denger tapi aku sama Koh Acel juga denger,"
"Tapi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WIDIANTARA | SVT
FanfictionWidiantara bersaudara itu, udah males kalau ditanyain atau dibilang kayak: • Sean "Situ kakaknya? Kirain bapaknya," • William & Jillian "Kalian kembar? Kok gak mirip?" • Stevan "Lo gak kelihatan kayak mahasiswa kedokteran," • Hansel "Kirain lo gak b...