Berita
•
•Monday, 03.23 pm
Widiantara lagi mumet─khususnya para mahasiswa, karena mereka bakal ujian akhir sebentar lagi. Dari Wonwoo sampai Chan, semua lagi ngumpul di ruang keluarga dengan buku masing-masing dan beberapa kertas yang berserakan.
Di saat mereka lagi pada fokus, suara bel pintu bunyi, bikin semuanya berhenti dari aktivitas masing-masing dan malah saling tatap satu sama lain. Jun berdiri, karena dia yang paling dekat ke arah pintu utama, jadi dia yang bakal bukain pintu. Sementara itu, yang lain mencoba kembali fokus sama buku mereka, biarpun terselip sedikit rasa penasaran tentang siapa yang berkunjung sore-sore begini.
"Lagi pada belajar, ternyata," suara itu bikin semua noleh ke arah masuk.
Di sana udah ada Seola yang lagi berdiri sambil senyum dengan paper bag di tangannya, sedangkan Jun udah balik duduk lesehan ke tempatnya semula.
"Cici kok ke sini?" Seokmin yang pertama buka suara.
Seola duduk di sebelah Chan, "Mau kasi sesuatu," dia ngeluarin sebuah kartu warna merah, terus nyodorin ke Chan, "Nih."
Chan membelalak, "Cici kiet fun kok cepet banget?!" (nikah)
Yang lain langsung ngerebut kartu─atau yang lebih tepatnya undangan, dari tangan Chan, terus ngeliat isinya.
"Minggu ini?!" Jihoon ngeliatin Seola yang ngangguk.
Hansol ngeacakin rambutnya, "Seninnya UAS." ngomong gitu mukanya lempeng.
Seola liatin adek sepupunya satu-satu, terus senyum iseng, "Selamat."
"Kenapa gak minggu depan aja, biar minggu ini tang fun dulu," Wonwoo ngomong. (Tunangan)
"Tanya ke oma atau ke orangtua cici sana, mereka yang cari tanggal," Seola berdiri, "Cici pamit dulu, masih mau ke rumah saudara yang lain."
"Cici bawa mobil ke sini?" tanya Jihoon.
Seola ngangguk, "Iya, soalnya nanti habis keliling mau langsung ke rumah sakit lagi. Inget ya kalian harus dateng semua,"
Terus dia keluar sendiri dari kediaman Widiantara. Soalnya dia bilang gak usah dianter, jadilah mereka cuma diem di ruang keluarga.
"Cepet banget," ucap Chan, rasanya niat belajarnya udah menguap.
Wonwoo fokus sama bukunya, "Koh Sean pasti bakal dikejar habis-habisan sama oma kalau Ci Shereen udah nikah."
"Benaaar!" Seokmin nyaut, "Entah harus kasian apa bersyukur jadinya."
Hansol bingung, "Kasian atau bersyukur?"
"Kasian Koh Sean dikejar-kejar, bersyukur akhirnya Koh Sean bakal punya pasangan," jelas Seokmin.
Mereka ketawa sehabis denger penjelasan Seokmin, "Kalau Kokoh gak mau ribet kan tinggal terima aja perjodohan dari oma," Jihoon ngomong.
Sempet diem bentar terus Wonwoo ngomong, "Sekarang, yang kasian Kak Jerry, harus keseret."
"Ah kalian mah, kemarin Stevan nyaranin Kak Joshua aja, biar gampang, tapi kaliannya gak mau," ucap Seokmin.
Jun ngibasin tangannya, "Udah-udah, biarin aja Koh Sean yang pusing masalah ini, kita gak usah ikutan. Udah cukup kita pusing mikir acara Ci Shereen, UAS, acara kampus deketan semua ahela tai," Jun ngomong dalam satu tarikan napas, terus ngebanting bukunya.
"Dah fokus lagi, ka jiu," Hansol nyemangatin saudara-saudaranya, terus balik fokus sama bukunya. (Semangat)
05.32 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
WIDIANTARA | SVT
Fiksi PenggemarWidiantara bersaudara itu, udah males kalau ditanyain atau dibilang kayak: • Sean "Situ kakaknya? Kirain bapaknya," • William & Jillian "Kalian kembar? Kok gak mirip?" • Stevan "Lo gak kelihatan kayak mahasiswa kedokteran," • Hansel "Kirain lo gak b...