Taman Bermain
•
•Jum'at, 01.36 pm
Seungkwan lagi tiduran di kamarnya. Sejam yang lalu, dia baru selesai ujian, karena gak ada rencana apapun, jadinya dia langsung pulang. Besok masih ada ujian, tapi Seungkwan mutusin buat belajar pas malem aja. Daritadi dia cuma mantengin timeline aplikasi burung biru, sesekali ngebalesin chat Hansol sama temen-temennya yang lain.
Baru aja Seungkwan mau keluar kamar buat nyusul Mama-nya di ruang tengah, dia ngedenger bel rumah mereka bunyi. Terus, dia keluar, pengen tau siapa yang bertamu siang-siang.
"Mama baru mau manggil kamu, tuh Hansel dateng," ucapan Mama-nya bikin Seungkwan kaget, terus jalan cepet ke depan.
"Hai, Ven." Hansol senyum. Dia dateng dengan kaos hitam yang dipaduin sama kemeja biru kotak-kotak yang gak dikancingin, celana jeans hitam, sama sepatu putih.
"Kok gak ngabarin kalau mau ke sini?" Seungkwan mempersilahkan Hansol masuk ke rumah.
Hansol ngegaruk lehernya, "Biar kejutan? Hehehe."
Hansol duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Seungkwan masih berdiri, "Kamu ke sini cuma mau main apa ngajak aku keluar?"
"Ngajak kamu keluar," Hansol ngomong sambil natap Seungkwan. Bikin yang ditatap rada salting.
Seungkwan ngelirik ke arah lain, "O-oh, yaudah aku ganti baju dulu bentar."
Hansol ngangguk doang, terus Seungkwan balik ke kamarnya. Dia buka lemari bajunya, terus mikir mau pake yang mana. Beberapa saat kemudian, akhirnya Seungkwan ambil satu baju yang menurut dia pas buat hari ini. Setelah ganti baju, dia ngambil dompet di meja dekat kasur terus keluar dari kamar dan nyamperin Hansol di ruang tamu.
Hansol yang ngeliat Seungkwan datang, langsung berdiri, "Oh? Biru juga," Hansol senyum, terus Seungkwan ngeliatin bajunya dan baru sadar, baju yang dipilihnya mirip punya Hansol. Dia pake kemeja biru yang dilapis kaos abu-abu, sama jeans biru.
"Aku gak sadar, beneran." Seungkwan nunduk, nahan senyum.
"Gapapa, bagus dong, jadi couple-an," Hansol ngacak rambutnya Seungkwan, "Yuk, pamit dulu sama Mama-mu."
Mereka jalan ke ruang tengah, di sana Mama-nya Seungkwan yang lagi nonton TV langsung senyum pas ngeliat Hansol sama Seungkwan.
"Kalian mau pergi ya?"
Hansol ngangguk, "Iya Tante, Saya izin bawa Steven jalan, ya."
Mama Seungkwan ngangguk, "Jangan pulang malem, besok kalian masih ujian, kan?"
"Siap, Tante. Paling sore pulangnya," Hansol senyum.
"Yaudah, hati-hati." Mama Seungkwan ngelambai-in tangan.
"Ma, aku pergi dulu." Seungkwan bales ngelambaiin tangan ke Mama-nya, terus mereka berdua jalan ke depan.
Seungkwan ngambil helmnya di ruang tamu, sementara Hansol udah keluar duluan. Setelah tutup pintu, dia jalan ke arah motornya Hansol. Motornya gak aneh-aneh kok, cuma enmeks warna hitam.
Mereka berdua pake helm, terus Hansol naik ke motor, sedangkan Seungkwan duduk di kursi penumpang. Setelah nanya Seungkwan udah siap apa belum─yang dijawab udah─akhirnya Hansol ngendarain motornya keluar dari halaman rumah Seungkwan.
"MAU KEMANA SIH?" Seungkwan rada teriak, soalnya kan gak kedengeran.
Hansol ngelirik ke spion, "ADA DEH."
Sehabis dijawab begitu sama Hansol, Seungkwan gak nanya lagi. Dua puluh menit kemudian, akhirnya mereka sampai di salah satu taman bermain. Hansol markirin motornya, terus Seungkwan turun dan ngelepasin helm, diikutin Hansol. Lalu Hansol tautin helmnya di spion, sedangkan Seungkwan di gantungan motor. Udah gitu mereka jalan ke pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIDIANTARA | SVT
FanfictionWidiantara bersaudara itu, udah males kalau ditanyain atau dibilang kayak: • Sean "Situ kakaknya? Kirain bapaknya," • William & Jillian "Kalian kembar? Kok gak mirip?" • Stevan "Lo gak kelihatan kayak mahasiswa kedokteran," • Hansel "Kirain lo gak b...