Twenty three

469 28 0
                                    

Kini miska dan maxen telah berada di caffe dekat taman yang tadi mereka jogging caffe ini bernama caffe brown
Caffe ini cukup sepi, karena mungkin masih lumayan pagi dan caffe ini di antusiasi dengan warna coklat
Sangat hangat menurut miska

Maxen memanggil pelayan di caffe brown ini

Pelayan pun memberi menu caffe di sini

Miska dan maxen melihat lihat menu tersebut
Menu menu di caffe ini kebanyakan hanya semacam coffie dan makanan makanan semacam spagetti, steak dan lainnya

"Mau pesan apa?"tanya maxen

"Samain aja"jawab miska karena bingung melihat menu di sini

"Milk chocolate nya 2 sama spagetti nya dua"ujar maxen

"Milk chocolatte nya mau panas apa dingin?"tanya sang pelayan

Maxen mengangkat dagu nya pertanda
Bahwa ia menanya miska

"Dingin aja"jawab miska

"Baik,di tunggu ya"ujar sang pelayan kemudian pergi meninggalkan mereka

"Gue baru pertama kali ke caffe ini"ucap miska melihat sekeliling nya

"Gue juga baru pertama kali"ujar maxen

"Caffe nya bagus"ujar miska

Maxen hanya mengganggu anggukkan kepalanya

Miska terus melihat sekeliling caffe ini sampai tak sadar bahwa saat ini miska terus di lihati oleh maxen

Saat miska menatap maxen
Maxen langsung menundukkan kepala sambil mengetuk ngetukkan jari telunjuk nya di atas meja

"Lo kenapa si? Kayanya  ada yang pengen Lo omongan gitu"tanya miska

"Ng nggak"ucap maxen gugup

"Bilang aja kali,Lo mau nyuruh gue apa lagi? Gue lakuin"ujar miska

Ko gue jadi cemen gini.batin maxen

Malam yang hening menghiasi ruang tengah maxen
Maxen bingung dengan perasaannya kali ini
Apa mungkin kini ia sudah jatuh cinta dengan miska
Berjumpa setiap hari dengan miska membuat maxen seperti mabuk kepayang

Ia bingung apa harus ia mencoba untuk menembak miska besok?atau biar hati nya yang menuntun kemana ia pergi

Hari demi hari yang di lewatti nya dengan miska membuat maxen yakin dan mantap bahwa tidak ada lagi sosok di hati nya melainkan miska

"Maaffin gue yang se munafik ini ca"ucap maxen melihat foto miska yang berada di handphone nya

"Gue pantes di sebut cowo pecundang dan pengecut,gue pengecut buat nggukappin perasaan gue ke Lo"sambung nya

"Tapi besok,gue bakalan berusaha buat ngungkappin semua nya ke lo"

"Heh,malah bengong"tegur miska mencolek tangan maxen

"Eh iya,kenapa?"sadar maxen tersentak kaget

"Kaya yang ada Lo pengen omonggin, bilang aja"ujar miska

"Sebenarnya gue pengen ngomong kalo gue itu.."

Ucappan maxen terpotong karena deringan ponsel miska terbunyi
"Bentar xen,gue angkat telfon dulu ya"ujar miska pergi beranjak dari bangku nya

"Ada aja"gumam maxen geram

"Iya waalaikumsallam ma,kenapa?"
"Kaka Ko nggak ngomong mau pergi pagi pagi ke mama?"
"Mama nya udah nggak ada di rumah"
"Iya mama minta maaf ya sayang, soalnya ada metting mendadak penting banget,"
"Dimaklummin"
"Mama udah pulang nih, kamu pulang kapan sayang?"
"Udah dulu ma,nggak enak sama temen miska"
"Assalamualaikum"lanjut miska mematikkan telefon nya sepihak

Miska kembali duduk di bangku yang tadi
"Maaf ya,nyokap gue nelfon. Tadi Lo mau ngomong apa?"tanya miska

"nggak jadi udah lupa"jawab maxen

"Giman si lo"ujar miska dengan sedikit terkekeh

Maaf ca mungkin kali ini gue jadi pengecut lagi batin maxen

TBC

Aku lgi pngen up tpi dikit aja gpp lah yaa

Budayakan voment gaes
#pacar Shawn Mendes

Unexpected LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang