Threety nine

629 15 1
                                    

dua minggu berlalu setelah Sepeninggalan Ricky,miska hanya berdiam di rumah tepatnya ia mengunci dirinya di dalam kamar sendirian. Orang tua miska mengambil cuti untuk kuliah miska, miska menjadi wanita yg selalu murung.

kini ia tengah duduk di depan jendela kamar nya menatap kosong dan nanar pemandangan yg ada di depannya

ketukan pintu terdengar,tpi miska tetap tidak menghiraukan

Tok..tok...tok...

"Miska sayang...makan dulu yu kamu belum makan hari ini,mama nggak mau kamu sakit nak biarin mama masuk ya sayang,miska denger mama kan" ucap lembut wanita di balik pintu kamar miska

Vita menghela nafas nya, anak nya selalu seperti ini. Tak menjawab hirauan dari Vita ataupun papa nya. Miska selalu susah untuk makan ia lebih sering menyendiri di dalam kamar dengan tatapan kosong di sekelilingnya,
Miska mau makan saat yg membujuk nya adalah Alex. Tapi kini alex sudah kembali ke London dan miska malah susah untuk di ajak makan.

Sekali lagi Vita mencoba untuk membujuk miska
"Sayang...yu buka pintu nya cerita sama mama sayang jangan mengurung diri kamu sendiri mulu"

Miska hanya diam mendengar ucapan demi ucappan yg mama nya keluarkan dari balik pintu kamar nya,ia masih belum bisa menerima kenyataan yg ada.jika mengingat Ricky air mata miska pasti perlahan lahan kembali mengucur seperti sekarang ini ia rindu sosok lelaki itu,laki laki yg benar benar mencintai nya

miska menghapus cairan bening yg turun dari pelupuk matanya kemudian ia menghembuskan nafas nya pelan, ia bangkit dari kursi nya dan berjalan ke arah pintu kamar nya.

Vita tersenyum saat mendengar suara kunci.

Pintu terbuka Miska menampakkan wajah nya yg pucat dengan mata yang lebam serta tidak ada senyum di wajah nya hanya ada kesedihan yang terlihat.

raut wajah Vita berubah menjadi sedih saat melihat anak tersayang nya seperti itu,hatinya seperti tesayat pisau.kepergian Ricky benar benar berpengaruh bagi miska.

"Kebawah yu sayang, kita makan bersama bareng bibi juga Klo papa udah berangkat kerja"

Vita mengengam tangan miska
"Yu sayang"

Miska melepaskan gengaman Vita dari tangan nya
"Miska mau makan di kamar"

Hanya itu yang di ucapkan miska,kemudian miska masuk dan kembali mengunci pintu nya

Tanpa Vita sadar Vita meneteskan air mata nya,ia tak ingin putri nya seperti ini.
Kemudian Vita turun ke bawah untuk menyiapkan makan miska.

***
"kamu jangan sedih terus ya"ucap Ricky mengelus rambut miska yg ada di pangkuannya

Miska mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah tampan Ricky dari bawah
"Aku nggak sedih ki.aku lagi sama kamu, kan nggak mungkin aku sedih"

"Kita udah beda va,kamu harus ngerti"

Miska mengerutkan keningnya kemudian membangunkan kepalanya dari pangkuan ricky dan menatap ricky lekat lekat

"Kamu ngomong apa si ki?kita sama."

Ricky menarik senyum manis, sangat manis
"Kita beda sayang, dunia kita udah beda. Kamu harus bisa ikhlassin aku, kamu jangan kaya gini terus kalo kamu sedih aku jadi ikut sedih sayang, orang orang yg ada di deket kamu juga sedih ngelihat kamu kaya gini."

Unexpected LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang