Maxen menghentikan laju motor nya, ia segera turun dari motor lalu melenggang menuju kantin. Sepanjang perjalanan menuju kantin. Gelogat nya tak pernah lepas dari para Cewe Cewe di sepanjang koridor.
Yang terus mendambakan ke tampanan maxen, yang kini tengah menggunakan kaos hitam di balut dengan kemeja yang tak di kancing dan lengan nya yg di gulung hingga siku serta celana jeans hitam panjang nya
Hari ini tidak ada kegiatan belajar bahkan mengajar seperti biasanya. di karena kan hari ini di khusus kan untuk pensi pensi para mahasiswa/i yang ingin menyumbangkan bakat nya dalam rangka memperingati ulang tahun kampus.
Dengan adanya acara ini, di harapkan semua mahasiswa/i mengenang bagaimana perjalanan belajar dari awal sampai sekarang. Pihak kampus juga mengharapkan dengan adanya pensi seperti ini di harapkan mahasiswa nya bisa sedikit melupakan masalah yang sedang di hadapi.
Bibir maxen melengkungkan senyum begitu manis saat melihat miska yang kini sangat cantik. Berbeda dengan biasanya dan sudah berada di kantin bersama teman temannya yg lain
"Ngapain Lo senyum senyum?"tanya axel kepada maxen yang kini tengah duduk
"Senyum kan ibadah, tanya noh ustadz Rama"jawab maxen
"Senyum emang ibadah, tapi kalo senyum terus bisa bisa di sangka gila"ucap Rama
"Gila manis dong"ucap bisma dengan nada sok polos nya
"Itu gulaaa"ujar rahesa kesal
"Owh udah ganti"ucap bisma dengan nada so polos nya
"Kita nggak pengen buly Lo mor,tapi sifat Lo Ngesellin banget"ujar nisya
"Ywdah si"sahut bisma
"Gue ke lapangan dulu"ucap maxen berpamittan karena dia di panggil oleh dosen untuk memulai segera acara perayaan ulang tahun kampus
"Kita ikut!"teriak miska Rama nisya risya rahesa bisma dan axel
Maxen membalikkan tubuh nya dan hanya tersenyum paksa dan menggelengkan kepala nya karena melihat begitu kompak sahabat nya itu.
Lapangan yang tadi nya sepi lama kelamaan menjadi ramai. Bangku satu per satu terisi oleh mahasiswa/i di sini
Maxen menaiki atas panggung sebagai awal pembukaan
"Bismillah, selamat pagi buat para senior dan junior junior yang ada di sini serta para dosen dan anggota kampus lainnya saya selaku presiden kampus di sini mengucapkan banyak Terimakasih bisa di izinkan untuk berbicara mengawali perayaan Ulang tahun kampus ini-"Belum sempat maxen memnyelesaikan pembukaaan nya riuh dari mahasiswa terdengar dari orang orang yang tidak suka dengan maxen.
"Presiden kampus doang bangga"teriak Dicky
"Presiden kampus keok"teriak dito melanjutkan
"Yang begitu jadi presiden kampus"teriak Bimo
"So mantep lau"teriak lino
Lalu mereka tertawa bersama,dengan tawa mengejek maxenSedari tadi maxen menahan emosi nya melihat kelakuan musuh yang dulu pernah menjadi sahabat nya
Miska serta mahasiswa/i yang lainnya melongo longo mencari siapa yang berbicara
Miska sedari tadi mencari tapi tak menemui yang berbicara ituBerbeda dengan Rama bisma dan axel yang sangat sangat sudah paham dengan kelakuan dicky dkk.
Maxen turun dari panggung dan menyusuli Dicky dkk
"Cemen,ngajak ribut pake cara bocah"ucap maxen dengan nada mengejek yang kini sudah berada di hadapan dicky dkk sambil melipat tangan di dada nya"Bocah?"tanya Dicky berdiri dari tempat duduk nya sambil mainkan satu alisnya.
Rama bisma dan axel langsung menyampari ke bangku Dicky dkk untuk menahan agar tidak berbuat keributan
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected LOVE [END]
Teen Fiction"Anggap gue bintang dan Lo matahari. Kita nggak bakalan bersatu karena gue udah punya bulan" Ikuttin terus cerita ini Jangan lupa follow akun aku ini Dan voment setiap ceritanya Follow ig ku:) :@nsywmysth Start:Agustus2019 Finish:Maret 2020