Happy Reading
Hai semua..
Apakabar??Semoga kalian dalam keadaan baik-baik aja ya... Gue Aletta, balik lagi dengan cerita yang mungkin berbeda. Gue berharap dilembaran cerita baru gue, akan selalu terpancar cahaya pelangi disana. Yang dulu, dijadikan pelajaran. Supaya gak ceroboh kedepannya. Dan yang sekarang, di jaga baik-baik supaya akan selalu membuahkan kebahagiaan.
Paham gak sih?! Ya udah lah ya heheheh
KRINGGGG
"Iya iya. Ini bentar lagi keluar." ucapnya berbisik "Iyaaaa. Udah ahh, nanti gue dimarahin sama bu Julia lagi. Byeee.." ujar Aletta mematikan sambungan telpon tersebut dan mulai memasukkan buku-bukunya kedalam tas.
"Siapa?" tanya iren yang sudah siap dengan kedua tangan ia lipat diatas meja.
"Biasa." sahutnya sambil memasang jaket hitam miliknya.
"Sebelum kita pulang, marilah kita berdoa menurut agama kita masing-masing. Berdoa dimulai." ujar sang ketua kelas memimpin.
👑👑👑
"Haii.." sapa Aletta sedikit berlari kearah laki-laki tersebut.
"Mau ujan loh. Loe lama amat." ujarnya memberi helm kepada Aletta. Aletta terkekeh lalu memasang helm tersebut.
"Maaf deh. Loe kaya gak tau bu Julia aja. Ribett." Ujarnya lalu menaiki motor hitam merah tersebut. "Mau makan dimana?" tanyanya saat motor sudah menyala.
Tidak ada sahutan. Aletta memajukan kepalanya untuk melihat wajah laki-laki tersebut. "Ih ngambekkan.!" ujarnya memukul pelan pipi laki-laki tersebut.
"Makan di warung yang biasanya letta." sahutnya disela-sela perjalanan.
"Kenapa ngajaknya buru-buru?" tanyan lagi
"Kan mau hujan ya Allah. Mau kehujanan?"
"Enggak." kekehnya.
Tak cukup lama, kini motor tersebut sudah terparkir rapi. Aletta berlari saat air sudah mulai jatuh dari langit. Langit sangat gelap. Untung saja ia tidak kehujanan.
Ia mengebas jaketnya yang terkena rintik hujan. Lalu matanya melirik laki-laki yang disampingnya yang juga tengah mengebas jaket hitam tersebut.
"Duduk dimana nih?" tanya aletta "Lantai dua?" tanyanya
"Ayok.." sahutnya merangkul aletta dan mulai melangkah menuju lantai dua.
"Siapa yang pesen?" tanya aletta melepaskan rangkulan tersebut.
"Loe." ujarnya berlari menuju keatas meninggalkan aletta.
"Ih! Gatra nyebelin!" gumam aletta yang mendapat juluran lidah dari gatra.
Gatra hanya tertawa, lalu melangkah menaiki anak tangga menuju kelantai dua. Cafe yang sudah menjadi tempat favorite nya bersama Aletta. Mungkin pekerja di Cafe ini, akan bosan melihat dirinya dan juga Aletta. Namun, mereka tidak akan bosan apabila terus mendapatkan uang dari mereka berdua. Pelanggan setia Cafe mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta 2
Teen Fiction... " Loe suka gak sama sifat egois gue? Tapi gue gak perlu jawaban dari loe atas pertanyaan gue. Karna egois gue, gue nggak mau loe pergi dari hidup gue, gue nggak mau ngelepasin loe, dan nggak mau loe disakitin.." "Peduli amat bacotan orang-orang...