Part 3

1.2K 42 0
                                    

Happy Reading

Mata Aletta masih berkutat menatap layar ponsel. Ia menunggu ayahnya untuk menjemput dirinya. Duduk di halte dan berharap ayahnya tidak melupakan dirinya.

Lima belas menit berlalu. Tetapi ayahnya masih belum ada kabar. Chat dari dirinya pun masih belum dibalas, dan tidak ada terlihat bahwa akan mendapat balasan.

"Ayah kemana sih?!" gerutu batinnya tidak henti-hentinya.

"Gatra udah pulang belum ya? Udah sore sih, apa iya dia masih kuliah.? Tapikan enggak mungkin sampe sore."

Ingin rasanya ia meminta gatra untuk menjemputnya, namun ia tidak enak terus-terusan merepotkan gatra. Takut menganggu.

Ting

Ponselnya berbunyi. Layarnya menampilkan balon chat dari gatra. Ia tersenyum lebar dan segera membuka pesan chat tersebut. Semoga ada harapan.

Gatra🐓

Gatra : Kamu dimana?
Gatra : Udah pulang belum?

Aletta : Belum:(
Aletta : Masih di halte:(

Gatra : Ayah?

Aletta : Gak ada kabar tau:(

Gatra : Udah ditelpon?

Aletta : Udahh. tp gak diangkat:(

Gatra : Yaudah, tungguin aku otw
Gatra : Jangan kemana mana!
Gatra : Duduk diem di halte!!
Gatra : Kalau ada yg ngajakin plg bareng, jangan di terima!!!
Gatra : Love you❤!!!!

Aletta : Hehehe bawel
Aletta : Love you to❤❤

Tersenyum malu malu pastinya. Menatap layar ponselnya dan membaca ulang yang gatra katakan barusan. Sungguh cerewet. Tapi Aletta suka.

"Letta," panggil seseorang yang membuat aletta menoleh kearah sang suara.

"Alif?" sebutnya

Alif. Alif Dinandra Putra, anak baru dikelas Aletta sejak kelas 11. Anaknya kalem, putih, humble, asik, pintar, anak basket, dan pastinya ganteng.

"Belum pulang? Udah sore loh." ujarnya sembari menatap kelangit yang sudah menunjukkan keorenan.

"Belum. Nelpon bokap gak di jawab. Sibuk kayanya."

"Mau pulang bareng? Gue anterin." tawarnya.

"Enggak. Gak usah. Gue mau dijemput sama gatra kok lif. Makasih tawarannya btw."

"Ohh gitu. Yaudah, gue temenin sampe gatra dateng."

"Gak usah. Loe latihan aja lagi. Gak apa-apa kok."

"Gue gak jamin kalau ada yang apa-apain loe di halte. Ya preman gitu."

"Loe doain gue?!"

"Ngasih tau doang."

"Ya udah. Temenin gue sampe gatra jemput."

Aletta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang