Sebelum baca ceritanya, tap dulu lagu diatas. Biar dapat feel nya hehehe becandaa✌✌Happy Reading
Tangannya bergerak diatas keyboard laptopnya. Telinga yang di sumpal dengan earphone membuatnya tidak menghiraukan keadaan sekekelilingnya.
Ting Ting. Ponselnya berbunyi pertanda pesan chat masuk. Matanya masih saja terfokus kearah laptopnya. Tidak mendengar mungkin.
Ting ting. Ponselnya berbunyi lagi, lalu berganti dengan suara dering panggilan. Kini matanya melihat dan menemukan nama Gatra disana.
Ia bergerak mengambil benda pipi tersebut lalu mengusap layar dan mulai berbicara.
"Hallo?" ucapnya "Kenapa?" tanyanya
"Kamu dimana? Udah pulang apa belom?"
"Udah."
"Dijemput sama ayah?"
"Enggakk,"
"Are you okay? Kamu marah sama aku?"
"Enggak kok."
"Sekarang dimana? Udah dirumah?"
"Dicafe."
"Sama siapa? Iren ya?"
"Sendiri."
"Aku kesana ya. Otw"
"Iyaa..," balasnya lalu memutuskan panggilan tersebut.
Ia menghembuskan nafas pelan. Pikirannya benar-benar kalut. Tidak masuk sekolah untuk hari ini, dan tidak membalas pesan chat dari iren maupun teman-temannya yang menanyakan keberadaan dan keadaannya.
Terhenti bergerak diatas keyboard. Pikirannga melayang kepada bundanya disana. Ia rindu bundanya. Ia ingin pergi ke Jogja untuk ziarah ke makam bundanya.
Ia rindu sosok yang telah melahirkannya itu. Sosok yang selalu mendukungnya bagaimanapun keadaannya.
"Bunda apakabar? Maafin Letta gak jengukin bunda." gumamnya pelan
"Letta rindu bunda. Bunda, Letta gak mau kejadian yang dulu terulang. Bunda bantu kuatkan Letta bun." gumamnya lagi
"Ta? Heyy." suara Gatra mengisi pendengarannya. "Ngapain?" tanyanya lalu duduk tepat didepan Aletta berada.
"Kerjain tugas." sahutnya lalu bergerak memainkan keyboard tersebut.
"Gak masuk sekolah? Kenapa?"
Aletta mendongak menatap wajah Gatra lalu menggeleng samar.
"Kita kenal udah berapa lama sih?"
Aletta menggeleng "Malas mikir." sahutnya singkat
Gatra menghela nafas pelan "Taa, aku tau muka muka seneng susah kamu." ucapnya
"Jangan anggap aku gak ada disini, dan jangan merasa sendiri." ucapnya lagi "Cerita kamu kenapa?" tanyanya dengan lembut.
Aletta hanya terus menatap layar laptopnya. Menarik nafas yang sulit diatur baginya, dadanya sesak seperti ini mengungkapkan sesuatu namun tak bisa diungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta 2
Ficção Adolescente... " Loe suka gak sama sifat egois gue? Tapi gue gak perlu jawaban dari loe atas pertanyaan gue. Karna egois gue, gue nggak mau loe pergi dari hidup gue, gue nggak mau ngelepasin loe, dan nggak mau loe disakitin.." "Peduli amat bacotan orang-orang...