Part 7

1K 43 2
                                    

Happy Reading

Drett
Drett

Ponselnya bergetar. Ia menggeliat pelan, dan merogok ponselnya yang berada di nakas disamping kasurnya.

Matanya terbuka sedikit, melihat siapa yang sudah menelponnya sepagi ini.

"Gatraa" ucapnya lalu membuka matanya. Segera duduk dan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo, iya kenapa?" ucapnya dengan begitu lembut namun masih suara-suara bangun tidur.

Soal dimana Aletta berada, kini ia sudah berada dirumah. Malam sekitar pukul 9 ia sudah boleh pulang. Kondisinya yang tidak memungkinkan untuk dirawat dan akhirnya diputuskan untuk segera pulang.

"Udah bangun?" tanya gatra dengan suaranya yang begitu hangat. Hati aletta terasa terhanyut. Tidak ada suara-suara cuek dari gatra.

"Kebangun. Kenapa?" tanyanya

"Hari ini kamu sekolah? apa istirahat?"

"Maunya sekolah. Tapi mama larang dulu."

"Ohh, mau sarapan apa?"

Aletta tersenyum. Gatra sudah tidak marah kepadanya. "Mau bubur ayam,"

"Ya udah, nanti aku bawain. Tidur aja lagi."

"Iyaa. Kamu kuliah pagi?"

"Enggak. Aku kuliah siang."

"Kok bangunnya pagi banget?" tanyanya sambil melihat kearah jam dindingnya. Masih jam 6 pagi.

"Gak apa-apa. Gak boleh?"

"Kan nanya doang. Judes amat sih."

Gatra terkekeh disana. Aletta tersenyum lebar mendengarnya "Malah ketawa ih. Ya udah? aku mau balik tidur."

"Iyaiya, yaudah byee."

"Iyaa byee," balasnya 'gak ada kata sayang gituu' bunyi batin aletta

"Kesayangannn." ucap gatra yang membuat Aletta terpelonjak kaget. Dikiranya gatra akan memutuskan panggilan tanpa mengucapkan kata apapun.

"Nakk.." Tut tut tut panggilan terputus. Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, gatra sudah memutuskan panggilan "Kalll!!" pekiknya lalu memasukkan seluruh badannya kedalam selimut.

"Lettaa, lettaa. Bangun nakk," suara lembut mila membuat aletta terbangun. Ia menggeliat dan matanya kembali tertutup saat melihat cahaya matahari yang menyinarinya.

"Bangun. Udah jam setengah delapan. Kamu gak lapar?"

"Setengah delapan? Gatra kesini gak ma?" Ia tertidur selama kurang lebih satu jam setengah. Rasanya baru saja ia bangun menerima telpon dari gatra, dan kini jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan.

Mamanya mengangguk "Ada tu, di bawah. Bawain kamu sarapan. Gosok gigi sana."

Ia mengangguk dan segera pergi ke kamar mandi yang berada di kamarnya. Tidak terlalu lama, kini ia sudah segar dengan wajah yang sudah ia cuci. Rambut yang ia ikat jempol asal. Baju tidur bunga-bunga masih melekat.

Aletta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang