Sebelum membaca, aku ingatkan lagi tap layar diatas buat nyalain lagunya. Biar apa? Biar kalian dapat feel nya heheheh✌
Happy Reading
Semesta..
Tolong jangan kau hancurkan harapan yang aku titipkan kepadamu..
Aku mohon..Terdengar lucu bukan?
Aku pernah berharap kepada semesta agar mendengar bisikan suara hati kecilku ini.Namun, tiupan angin kali ini berbeda.
Ia memberi tahu, bahwa apa yang selama ini aku harapkan dan aku tunggu akan sia-sia. Bukan karena tak ada usaha, namun saja arah anginnya tak mau ku kesana.Seperti menunggu sesuatu tapi tak tahu apa yang ditunggu, dan seperti bertahan tapi tak tahu apa yang dipertahankan. Semua terasa begitu abu-abu..
Semua yang aku jalanin kini terasa sia-sia..
Aku juga pernah menitipkan harapan disetiap jatuhnya rintik hujan. Harapan kecil sesuai dengan ukuran rintik hujan namun sangat banyak. Dari banyaknya rintik hujan, aku tak tau harapan ku yang mana akan terkabul..
Maaf aku mengeluh, sering kali aku mengeluh hanya karna ingin bahagia.
-Aletta 2002
Menutup bukunya dan menangis. Hatinya sakit sekali. Pikirannya kacau. Ia tak menyangka akan terjadi seperti ini.
Salah kah dirinya menitipkan harapan? Harapannya hanya ingin bahagia, hanya itu.
Angin meniup tirai kamarnya. Angin malam ini sangat kencang. Langit diluar sana sangat terang dengan bulan yang menyinarinya.
Sesegukan kini yang Aletta rasakan. Matanya berat sudah. Kenapa dan mengapa ia rasakan ini? lagi. Yang ia takutkan terjadi, terjadi untuk kedua kalinya. Datang untuk menetap atau datang untuk hilang. Pilihan yang tidak ada satu manusia pun tahu keculai sang kuasa.
"Gue sayang lo.." lirihnya.
Memeluk kedua kakinya. Meringkuk dalam kamar yang redup. Ia tak ingin menyalakan lampu kamarnya. Hanya lampu tidur redup yang kini menemani malamnya. Malam tersedihnya.
Kalau saja ia bisa menulis dikertas, ia akan menulis alur yang ia inginkan dalam hidupnya. Ia akan membuat alur tersebut menjadi alur yang terbahagia satu satunya didalam hidup. Tidak ada kecewa, tidak ada luka, tidak ada tangis, tidak ada kepalsuan, dan tidak ada pura-pura.
Tapi apa daya, semua itu hanya hayalan. Ia tak bisa apa-apa. Semua yang ia harapkan dan inginkan patah begitu saja.
Bisakah ia berharap dibalik semua ini, tumbuhnya seribu harapan?
Jawabannya, bisa. Ia bisa bahagia dan ia berhak bahagia.Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu membuatnya mengusap air mata yang terus keluar. Ia mengunci kamar, tidak ingin diganggu.
"Siapa?" tanyanya
"Gue. Bukain."
"Ngapain?" tanyanya tanpa beranjak dari duduknya.
"Buka aja kenapasih?"
"Gue gak mau diganggu." balasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta 2
Teen Fiction... " Loe suka gak sama sifat egois gue? Tapi gue gak perlu jawaban dari loe atas pertanyaan gue. Karna egois gue, gue nggak mau loe pergi dari hidup gue, gue nggak mau ngelepasin loe, dan nggak mau loe disakitin.." "Peduli amat bacotan orang-orang...