Part 19

422 40 6
                                    

HAPPY READING

Hari ini Aletta memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Matanya yang masih sedikit bengkak membuatnya malas untuk masuk sekolah. Ditambah lagi, badannya yang terasa kurang enak. Untuk saat ini, ia hanya duduk ditaman ditemani dengan tiupan angin dan kicauan burung kecil yang terbang maupun hinggap. Langit siang ini sangat indah, begitu cerah namun tak panas.

Ia meminta Iren untuk kerumahnya sehabis pulang sekolah. Dua jam lagi bel sekolah akan berbunyi.

Ia bosan dan lapar. Kakaknya pergi kekampus, dan ia hanya ditinggal sendirian dirumah.

"Lapar." ucapnya sambil memegangi perutnya.

Pikirannya  melayang ingin makan batagor dan es langganan nya didepan perumahan.

"Oke gue beli." ucapnya tanpa basa basi lalu beranjak masuk kedalam rumah.

Mengenakan kardigan dengan celana pendek. Rambut yang hanya ia ikat asal membuatnya begitu natural. Cantik, itu yang akan kaum adam katakam saat melihat dirinya.

Padahal yang ia rasakan ialah, "gue rembes anjir." Tapi ia selalu bodoamat apabila hanya jalan kedepan perumahannya.

Mengunci pintu jangan sampai lupa. Kini ia mulai berjalan menelusuri trotoar. Tak jauh, sebentar saja pasti akan sampai. Mengulas senyum saat melewati satpam perumahannya.

"Mau kemana mba letta?" tanya pak satpam yang bername tag "Joko".

"Mau kedepan sini pak. Biasa mau beli batagor sama es langganan letta." balasnya

Pak joko ngangguk "Ya udah hati-hati mba." ucapnya.

"Iya pakk." Balas Aletta lalu kembali melangkah untuk menghampiri gerobak batagor yang sudah ia lihat dari kejauhan.

Menyebrang. Tumben gerobak batagornya tidak tepat didepan perumahannya. Biasanya, ia tidak perlu menyebrang untuk membeli.

Sangat ramai. Sudah pasti ia akan lama menunggu gilirannya tiba.

"Mang, batagornya dua porsi ya dibungkus sama es nya juga dua." ucapnya yang disahuti anggukan oleh mang batagor.

Ia memperhatikan gerak abang batagor yang sangat lincah. Geraknya tidak lambat sehingga tidak membuat pembeli menunggunya terlalu lama dan tidak akan mengomel.

"Neng letta tadi dua porsi kan sama es nya?"

"Iya mang. Dibungkus lo yaa."

"Sipp neng."

Hmm. Bau bumbunya saja sudah menggoda selera. Ia tidak sabar ingin cepat-cepat sampai rumah dan makan batagor favoritenya ini.

"Neng letta gak sekolah?"

"Enggak mang. Gak enak badan letta mah."

"Ohh gitu." sahutnya mengangguk "Jangan sering begadang atuh neng, gak baik buat kesehatan apalagi masih sekolah kan."

"Iya mang. Makasih loh perhatiannya. Anak sama istri mamang apakabar?"

"Alhamdulillah baik neng."

"Ohh alhamdulillah deh. Titip salam ya mang."

Aletta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang