Part 16

344 36 8
                                    

Happy Reading

Drett.. Drett.. Drett..

Menggeliat saat merasakan getaran ponselnya.

Ia membuka mata dan melihat kearah jendela kamar yang tertutup tirai dengan keadaan luar yang mulai menerang. Cahaya samar-samar mulai mencoba masuk kedalam kamarnya.

Tangannya bergerak mengambil ponselnya yang terus bergetar. Mematikan alarm dan membiarkan dirinya relaks sebentar baru bergegas untuk siap-siap sekolah.

Ting.

Ting.

Ponselnya berbunyi memberitahuan bahwa ada pesan yang masuk.

Gatra🐓 : sori ta tadi malam gue udah tdr..

Gatra🐓 : capek bgt soalnya gue..

Bacanya.

Ia menghembuskan nafas pelan. Ia tidak ingin emosi pagi hari ini. Segera ia bangkit dari baringnya dan pergi kekamar mandi untuk mengguyur badannya yang sangat lelah ini.

Keramas agar kepalanya dingin dan otak nya encer untuk menjalani ulangan matematika hari ini.

"Segarrrr." ucapnya mengusap rambutnya yang basah.

Ting.

Ting.

"Siapa lagi sih." ucapnya berdecak

Gatra🐓 : udah bangun??

Gatra🐓 : hari ini sekolah kann?

iyaa sklh..

Balasnya.

Dentuman lagu mulai mengisi kamarnya. Agar otak dan pikirannya tenang, ia biasa menyalakan lagu. Tidak terlalu nyaring, yang penting bisa membuat dirinya tenang dan moodnya baik.

Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya

Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya

Ponselnya berdering. Kali ini bukan pesan masuk, melainkan dering telpon masuk.

Iren menelponnya sepagi ini, ada apa lagi? Titip surat ijin? atau..

"Hallo?? Napa?" ucapnya sambil mengeringkan rambutnya yang sudah tidak terlalu basah lagi.

"Nebeng gue gak lu?" Ucap Iren diseberang sana.

"Wahhh, rezeki anak soleh dipagi hari.."

"Okayy. Gue mau mandi dulu. Byee.."

"Otw bilang luu."

Aletta 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang