Pernah nggak sih sebel sama orang karena telalu sempurna?
Kalo kalian pernah, tentu kalian bakal tahu perasaan Kina sekarang. Mungkin ini sudah kelima kalinya Kina duduk merengut di kursi ruang Law Auditorium, ruangan seminar paling gede di Fakulas Hukum UHB, dimana sedang berlangsung acara Awarding buat mahasiswa berprestasi.
Setiap semeseternya, Hukum UHB selalu memberi pernghargaan kepada Mahasiswa dengan IPK tertinggi. Semua orang pengen dapet pengharagaan itu, termasuk Kina. Gimana enggak, dapet piagam, uang saku (jumlahnya lumayan lah buat hedon sama temen-temen), dan kesempatan buat magang di Law Firm bergengsi di Indonesia. Adhidarma Law Firm, salah satunya. Siapa yang enggak tau Adhidarma Law Firm? Firma ini udah terkenal banget lah dikalangan anak hukum. Artis banyak yang make jasa Adhidarma Law Firm. Pengacara kondang kaya Banyu Wicaksono kerja disitu. Keren banget lah pokoknya! Bisa menjadi pemanis CV Kina kalo bisa magang disitu. Sayang, Adhidarma Law Firm Cuma menerima 1 mahasiswa terbaik dari setiap universitas. Dan lihat siapa pemegang kunci itu sekarang? Ya, Aiden Mahardika.
Siapa coba yang enggak kenal Aiden Mahardika? Mahasiswa paling pinter di angkatan 2016. Kepintarannya sampe diakui oleh setiap angkatan juga para dosen. Mana ganteng pula, itu nilai plus nya sih. Semua orang mengagumi Aiden, tapi Kina enggak. Karena ia merasa Aiden 'merebut' posisinya itu. Kini posisi Kina ada di urutan ke-5. Sampe urutan dua, IPK Kina beda nol koma doang. Tapi Aiden? Dia melejit sendiri. 3,87. Yang bener aja!
"5 kali berturut-turut, gila emang si Aiden. Makan apaan dia ya tiap hari?" Sekar, sahabat Kina dari semester 1 berkomentar. Kina melipat tangannya,
"Gue heran banget, Kar. Dia ga turun sedikit pun! Mungkin gak sih ni orang curang?"
"Hus!" Sekar mencubit Kina di lengannya, membuat gadis itu mengaduh keras,
"Apaan sih Kar?!"
"Lo sembarangan! Dia emang pinter dari lahir. Kayak udah turunan gitu, lah. Keluarganya otaknya encer semua."
Kina memutar matanya, "Tau darimana lo?"
"Anton, siapa lagi?" Sekar sedikit tersenyum. Anton, sahabat Aiden. Sekar naksir dari semester 1. Sekarang mereka deket, tapi ngga tau deh jadian apa engga. Salah satu hubungan paling gak jelas di Hukum 2016. Satu angkatan udah tau.
Kina mau berkomentar, tapi kini ruangan riuh dengan tepuk tangan. Aiden berjabat tangan dengan Dekan Fakultas. Ia memegang piagam dan stereofoam jumlah uang saku yang diterimanya. Kina rasanya mau keluar ruangan ini aja. Iri dengan Aiden.
Keluar dari ruang Auditorium, Aiden dikerubungi sama banyak orang. Ya entah itu dosen, adik tingkat, anak BEM dan Hima buat liputan di mading dan website, dan beberapa pers Universitas. Disana terlihat Anton yang sibuk membantu Aiden karena muncul banyak pertanyaan dan minta foto bareng.
"Balik yu Kar. Kita masih ada tugas yang belum dikerjain loh." Menjadi Kina yang biasanya, ia hanya memikirkan tugas dan belajar.
"Ambis seperti biasa. Nanti lah, gue mau nungguin Anton. Katanya mau makan bareng." Ucap Sekar sambil memperhatikan Anton dari jauh.
Kina mendesah, "Gue balik duluan deh kalo gitu."
"Santai kali, Kin! Bareng aja yoooo!" Sekar mengeluh, memegang erat tangan Kina erat. Kina melihat wajah Sekar yang kini udah sok imut.
"Lebay lo Kar! Yaudah iya! Tapi abis itu kita nugas ya? Di perpus aja."
"Siap!"
Nggak lama, Anton berjalan ke arah dua sahabat ini, Aiden mengikutinya dari belakang. Kina gak pernah bicara sama Aiden. Paling ya, sekedar. Mereka juga jarang sekelas. Sama Anton juga, sih. Cuma karena dia sering jadi 'nyamuk' kalo Sekar lagi jalan sama Anton, jadi Kina cukup mengenal Anton.
"Makan yuk! Gila laper bet gue daritadi." Anton merangkul Sekar, yang membuat gadis itu ternsenyum kegirangan.
"Kina ikut ya, seperti biasa!"
Mata Anton kini menuju Aiden, "Den, ikut makan ga?"
Kina menatap Aiden. Plis bilang engga.
"Gue langsung balik deh, Ton. Mau jemput Papa di bandara."
Sekar dan Anton mengatakan 'yaaaah' berbarengan dengan wajah memelas. Kina diam saja.
"Kalo gitu, duluan ya. Ton, Kar, Kin." Aiden pamit lalu tersenyum. Kina mengerjap. Ia tidak pernah melihat Aiden tersenyum langsung kepadanya.
"Gausah bengong lo! Aiden ganteng ya?" Sekar menggoda Kina, Anton ikutan,
"Awas kesengsem!"
Kina tersadar, dan langsung menatap Sekar dan Anton galak, "Apaan sih lo pada! Siapa juga yang naksir?"
Anton dan Sekar bertatapan, "Loh, kita nggak ada yang bilang naksir loh?"
Kina berbalik, "Bodo amat. Gue makan duluan!"
"Woy Kin, tunggu!"
***
Huahaha ini chapter 1 xD
ini baru permulaan. ceritanya masih panjaaaaang banget!
tunggu next chapternya ya ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
e·the·re·al #1: aiden ✔️
Fanfictione·the·re·al /əˈTHirēəl/ something/someone of such pure beauty that it seems out of this world or heavenly "When he met her; it was completely ethereal" - Mimpi Kina itu jadi pengacara hebat yang bisa bantu-bantu orang kecil untuk mendapat keadilan...