11. ketemu nathan

697 141 4
                                    

Kina sebenernya bete pas tau Aiden bakal dateng telat karena urusan mendadak. Ditambah dia sendirian banget disini, disaat orang lain yang ada di cafe ini ada yang nemenin. Ya, walaupun ada beberapa yang ngerjain tugas, tapi mereka semua nggak sendiri. Kina mulai mengeluarkan macbooknya, lalu mulai mencari wifi buat streaming Netflix. Wifi nya digembok, pasti harus pesen dulu hhhh.

Dengan malas, Kina menuju kasir. Satu orang barista dengan name tag bertuliskan Nathan menyambut Kina.

"Mau pesen apa, kak?"

Kina melihat menu di belakang Nathan, berpikir.

Nathan, sudah hapal banyak jenis konsumen. Buat Kina ini, dia yakin dia bukan coffee drinker.

"Suka kopi atau enggak, Kin?"

Kina kaget, did he just—

"Huh? Bentar... kok tau...?"

Nathan meringis dalam hati, kok lu bego banget sih Nath. 

"Sorry, Aiden belom cerita ya? Haha"

Aiden? "Oh? Masnya temennya Aiden?"

Nathan menahan tawa, "Gak usah panggil Mas, kali. Gue Nathan. Sahabat Aiden! Gue tau nama lo dari Aiden, dia bilang temen satu kampusnya ada disini. Dia telat, udah tau kan?"

Kina menahan napasnya, Aiden nyeritain tentang gue ke temennya? DAN... Dia punya temen selain Anton? Gue beneran shock sekarang.

"Eh? Iya... dia telat. Dia bilang ke elo?"

"Tipikal Aiden, dia gak enakan orangnya jadi katanya gue kudu nemenin lo kalo-kalo kelamaan."

Kina gak bisa berkata-kata. Did he just? Aiden... kenapa lo baik banget sih?!

"Jadi mau pesen apa nih, Kin? Lo suka kopi atau engga?"

Kina dikagetkan oleh suara Nathan. "Uh, sebenernya gue gak minum kopi, sih..."

"Kita punya menu non coffe. Ada coklat, teh, yogurt..."

"Yang recommend deh."

"Chocolate Mousse disini laku keras. Enak sih, gue personally suka."

"Yaudah itu aja."

"Siap!"


Setelah membayar, Kina menunggu namanya dipanggil oleh Nathan. Gak lama, namanya dipanggil oleh Nathan. Saat sampai, ada satu tray berisi chocolate mousse ukuran reguler dan... red velvet?

"Nath, sorry, tapi gue gak pesen red velvet deh?" Kina protes.

"Dari Aiden."

"Hah?"

"Iya, dari Aiden. Buat lo."

Kina bener-bener nggak paham sama manusia satu itu. Aiden lo kenapa sih?

"O...oke, thanks..."

"Selamat menikmati, Kin!" Nathan tersenyum lebar.

Kina duduk di kursinya masih dalam keadaan gamang. Otaknya tiba-tiba lambat untuk memproses ini semua. Yang awalnya bete karena Aiden bakal telat, semua terbayar. Cuma karena satu slice red velvet.

 Cuma karena satu slice red velvet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dari arah kasir, Nathan Cuma bisa senyum doang. Lucu aja. Ini pertama kalinya Nathan ngeliat Aiden memperlakukan cewek dengan sweet. Anton suka cerita, kalo cewek-cewek suka kesel sama Aiden karena super awkward, kayak susah dideketin gitu. Kina diperlakukan kayak pacar banget.

Namanya juga Nathan, engga tahan kalo engga nge-spill berita besar ini di grup Terlalu Tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya juga Nathan, engga tahan kalo engga nge-spill berita besar ini di grup Terlalu Tampan.

Namanya juga Nathan, engga tahan kalo engga nge-spill berita besar ini di grup Terlalu Tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hati, Nathan berharap semoga urusan Aiden cepet selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hati, Nathan berharap semoga urusan Aiden cepet selesai. Semoga lo baik-baik aja ya Den.


***


Gimana ga baper diginiin sama aiden ;-;

e·the·re·al #1: aiden ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang