7. another plan

747 153 5
                                    

Keesokan harinya, Kina sama sekali enggak melihat Aiden. Dimanapun. Bahkan dia nggak bersama Anton. Ya, setidaknya ada sehari lah dia melihat Aiden walau sekilas. Tapi hari ini Aiden sama sekali nggak kelihatan batang hidungnya. Yah, gajadi deh bilang makasihnya ke Aiden. Yaudahlah.

Kini Kina lagi di kantin kampus, menunggu Sekar. Gak lama, Sekar dateng. Ada Anton juga. Akhir-akhir ini mereka nempel terus deh. Bahkan Kina sering sendirian, soalnya emang jadwal kelas yang beda sama Sekar dan juga Sekar lebih sering nempel sama Anton.

"Udah pesen?" tanya Sekar sambil menaruh tasnya diatas meja.

"Belom. Tapi emang gak laper sih. Kalian aja."

Anton merogoh sakunya, mengambil dompet. "Gue mau ketoprak. Lu apa Kar?"

"Samain deh. Cabenya 7 ya!"

"Gak takut mencret apa lo?" Anton geleng-geleng kepala.

"Segitu mah cetek!" Sekar tidak begitu menggubris Anton. Anton berdiri, lalu memesankan ketoprak buat mereka berdua.

"Aiden mana?" tanya Sekar, tiba-tiba.

"Lah, kok lo nanya gue?"

"Ya siapa tau..."

"Engga tau gue, Kar. Kayaknya tu anak gaada."

Gak lama, Anton balik lagi.

"Ton, Aiden mana?" tanya Sekar. Kina memasang telinga.

"Gak tau. Gak masuk. Chat gue juga gak dibales."

Hah, Aneh. Aiden juga terkenal sama anak yang gak pernah absen. "Gak kuliah? Sakit?"

Anton mengedikkan bahu, "Iya, gak masuk sama sekali. Kaga tau kenapa dah tu anak. Tumben."

"Lo sih, Kin! Hahahaha!" Sekar mencolek Kina di depannya.

"Loh kok gue?!"

"Sakit kali dia abis nganterin lo ke ujung dunia, wkwk" Sekar terkekeh. Anton penasaran,

"Oya kata Sekar lo dianter Aiden ya? Rumah lo dimana emang? Anjir, gaya banget si Aiden sampe nganterin cewek segala. Gak pernah dia kayak gitu!"

"Antapani..." jawab Kina malas.

"Wuanjir jauh juga Kin!" Anton dengan ekspresi super lebay.

"Apaan si biasa aja tau paling 20 menit dari kampus..."

"Anyway, gimana lo sama Aiden? Lancar gak?"

Kina menghela napas, "Gak lancar. Ga gampang ternyata. Aiden ini kadang nyambung sama gue, kadang dia tuh diem dan bikin suasana awkward."

Anton terkekeh, "Dia tuh emang gitu. Makanya gapernah punya cewek dia tuh. He just suck at it."

Sekar kini nimbrung, "Yaudah Kin, pepet terus aja."

"Buset kaya mau PDKT aja..."

"Emang mau PDKT kan?" ucap Sekar, yang langsung dapet cubitan maut dari Kina.

"Sembarangan!"

"Besok kayaknya dia masuk. Dia suka mampir ke perpus. Coba aja lo kesana."

Kina mendesah, "Yadeh..."


Anton bilang, Aiden nggak ada pengalaman sekali soal cewek. Well, Kina juga merasa seperti itu! Selama hidupnya, dia nggak pernah yang namanya deketin cowok atau dideketin cowok. Kalo naksir doang gitu sih, ya, sering. Tapi Kina selalu menyimpannya dalam hati lalu lama-lama lupa. Sebenernya pengen sih punya hubungan. Liat Sekar sama Anton aja dia iri sebenernya. Terus, dengan zero experience kaya gini, dia harus deketin Aiden? Well, she don't know where to start! Kalo text dia tiba-tiba kan aneh.

e·the·re·al #1: aiden ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang