ㅡ u for ujaaan (or uwu)ㅡ

707 166 87
                                    

Eunsang seminggu ini super uring-uringan.

Salahkan saja tindakan Minhee minggu lalu dikantin yang membuatnya bete selama seminggu full. Bagaimana gak bete jika setiap kali Eunsang berjalan disekolah pasti ada saja orang yang ngecengin atau engga ya tertawa kecil kearahnya.

Kan kesel, Minhee yang bertindak tapi yang nanggung malu malah Eunsang.

Menyesal rasanya Eunsang meminta Minhee menembaknya dengan cara heboh. Harusnya waktu itu ia langsung saja mengiyakan ajakan balikan Minhee, ketimbang kaya sekarang.

Mana Minhee sekarang jadi susah dihubungin! Udah ada kali seminggu ini Eunsang pergi sekolah diantar kak Youngmin lalu pulang diantar mas gojek. Saat dikelaspun Minhee hanya berbicara seperlunya, sisanya lelaki itu lebih memilih belajar dan membaca buku, membuat Eunsang jadi sungkan untuk mengganggu. Tapi ya, Eunsang jadi mikir yang aneh-aneh. Apa karena permintaanya yang macam-macam Minhee jadi tak ingin balikan dengannya? Kalau iya, Eunsang mau nangis ajalah.

Hari inipun sama. Di Jumat kelabu ini, Minhee lagi-lagi memilih untuk menghindarinya disekolah dibandingkan berkumpul bersama Eunsang, Dongpyo, Hyungjun, dan Junho. Yang menyebalkannya lagi, ketiga teman Eunsang itu seperti udah tau apa yang terjadi pada Minhee, namun tak satupun mau bercerita ke Eunsang. Kan kalau seperti ini Eunsang jadi makin parno Minhee udah gasuka lagi sama Eunsang.

Sekarang Eunsang lagi berdiam diri ditoilet sekolah. Bel pulang sudah berbunyi sedari setengah jam yang lalu, tapi Eunsang belum berniat pulang.

Dia masih ingin merenung saja.

Dan jika kalian bertanya kenapa Eunsang merenung dibilik kamar mandi, alasannya agar tidak ada yang melihat Eunsang yang menangis.

Iya, ledekin aja Eunsang cuma karena perkara seperti ini malah nangis kaya anak kecil. Tapi gimana dong, Minhee jahat banget akhir-akhir ini. Dari mulai bertindak gapeduli sampai ngacangin. Kan Eunsang jadi sedih. Ia berasa sedang terkena karma karena mengerjai dan meminta hal-hal aneh ke Minhee waktu itu.

Setelah puas menangis lucu, Eunsang memutuskan untuk pulang saja. Saat ia sudah memesan gojek dan tengah menunggu didepan pagar, secara perlahan rintik hujan membasahi bumi dan Eunsang, yang berdiri tanpa pelindung diatas kepalanya.

"Huhu kak Youngmin, Eunsang hari ini sial banget sih. Huhu mau dipeluk bang Woojin."

Eunsang terisak sampai bapak gojek datang dengan jas hujan ponco bak superman hijau. Eunsangpun langsung naik dan pulang kerumah. Selama perjalanan, beberapa kali Eunsang merasakan getaran dihpnya tanda ada orang yang menghubunginya, tapi Eunsang memilih abai. Paling juga itu kak Youngmin yang khawatir ia belum pulang dalam keadaan hujan begini.

Sesampainya dirumah, Eunsang langsung saja masuk tanpa peduli genangan-genangan air yang terbentuk akibat badannya yang basah kuyup. Belum satu langkah Eunsang melangkah, tiba-tiba sebuah handuk tebal sudah menyapa badannya bersamaan dengan pelukan seseorang yang cukup dikenali oleh Eunsang.

Dan akhirnya lelaki dengan tahi lalat dibawah bibir itu menangis kencang dengan tangan yang ia bawa memeluk pinggang sosok didepannya erat.

"Minhee jahat."

Minhee gak ngomong apa-apa. Lelaki itu hanya melilit handuk tebal dan besar tadi hingga menutupi sebagian badan Eunsang, setelahnya menggendong lelaki yang masih menangis itu ala koala ke kamar mandi.

Ia membuka kemeja serta celana sekolah Eunsang yang basah, lalu kembali melilit badan Eunsang dengan handuk baru yang masih kering. Eunsang yang terlalu sibuk dengan tangisnyapun ga sadar kalau sekarang ia hanya berpakaiankan kaus kutang yang sudah transparan dan boxer hitam, walaupun sudah kembali ditutup handuk sih sama Minhee.

Daily Orang Pacaran [minsang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang