Jam 02.00
Tampak Mean dan Plan tidur dengan kepala saling beradu di sofa
Perth bersandar pada bahu Saint, mereka tidur sambil bersandar di dinding dekat kamar Joong
Ben tidur dengan kepala bersandar di sandaran sofa, sedangkan Earth tidur di pangkuannya
Pavel dan Dome sekali lagi tidur di kamar Joong, entah seperti apa posisi tidur mereka di dalam sana.
Sementara itu di kamar Nine
Tampak Joong masih terjaga sambil memeluk Nine yang sudah terlelap
Joong terus mengelus punggung juga rambut Nine lembut dengan matanya menyala nyalang
Dia mengutuk Earth dan kedua temannya dengan semua jenis kutukan yang ada di dunia
Tidak ada satupun yang akan Joong biarkan hidup dengan tenang setelah menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya. Contohnya saja Tul.
"Phi, aku akan selalu dan selamanya menjagamu tidak peduli siapapun yang mengganggumu" tekad Joong
"Kamu tidak boleh terlalu fokus padaku"
Joong menundukkan kepalanya, kaget.
"Phi belum tidur?" tanya Joong
"Aku tidak bisa tidur saat kamu mengeluarkan aura jahat mu seperti itu" gerutu Nine
Joong mengecup dalam kening Nine
Nine memejamkan matanya menikmati sentuhan Joong
"Maaf. Aku tidak bisa menahannya" ujar Joong
"Tidak apa. Aku sudah cukup terbiasa dengan sisi gelap mu. Tapi tadi kamu juga sempat membuatku takut"
"Aku tidak bermaksud membuat phi takut. Aku hanya sedang berusaha menjaga phi"
"Aku tahu"
Suasana hening seketika dengan mata mereka saling menatap satu sama lain
"Phi"
"Hm?"
"Apa aku harus memohon pada mama dan papa agar mereka membiarkan phi tinggal bersamaku lagi di sini?"
"Tiba-tiba sekali. Apa yang mengganggu pikiranmu?"
Joong menyentuh kissmark di leher Nine
Napas Nine tercekat. Perasaan bersalah kembali menggerayanginya.
"Joong, phi......." "Berhenti menyalahkan diri sendiri. Phi tidak salah apapun"
Nine menggigit bibir bawahnya, dia benar-benar merasa bersalah atas apa yang terjadi padanya
"Jika phi bisa mengalahkan phi Earth dan kedua temannya, itu akan sangat mengagetkanku" goda Joong
"Berhenti menggodaku. Aku sedang merasa bersalah ini" Nine mencubit dada Joong
Joong meringis diselingi tawa
"Tidak bisakah kamu mengajariku cara berkelahi?"
"Aku tidak ahli dalam berkelahi phi"
"Hah?"
"Tapi aku ahli dalam sex"
Joong melumat kilat bibir Nine, lalu menarik dirinya dengan senyum di wajahnya
Nine mengerucutkan bibirnya
"Kenapa?" heran Joong
"Aku sedang tidak bercanda" rajuk Nine
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan aku Mencintaimu, Sekarang dan Selamanya
FanfictionBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa