Tok! Tok! Suara pintu diketuk
Nine menoleh
Tok! Tok!
"Iya, sebentar" ujar Nine berjalan tertatih ke arah pintu depan
Dibukanya pintu depan
"Phi Nine, halo" sapa Meme dengan senyum cantiknya
"Hai, di mana Praew?" sahut Nine mempersilahkan Meme masuk
"Praew? Apa Joong juga menghubungi Praew?" ujar Meme melenggang masuk
"Uhm" singkat Joong tidak lupa menutup pintu
"Memang di mana anggota Insane Genk lainnya?" Meme mendudukkan dirinya di sofa
"Kencan" senyum Nine
Meme mengerucutkan bibirnya menanggapi perkataan Nine
"Ingin minum apa?" tawar Nine kembali berjalan tertatih ke arah dapur
"Apa yang terjadi denganmu, phi?" Meme mengernyit
"Iya?" Nine bertopang pada meja makan
"Kenapa cara jalan phi aneh sekali? Apa kemarin phi jatuh di suatu tempat?"
Nine tersenyum kikuk
"Oh... Ok. Aku mengerti" Meme manggut-manggut
Nine sontak nyengir lebar
Meme tersenyum manis "Apa phi sangat mencintai Joong?"
"Kenapa? Apa kamu masih belum mau menyerah pada Joong?" Nine membuka lemari pendingin
"Aku sudah menyerah mengharapkan Joong, phi. Dia sangat mencintai phi lebih dari aku mencintainya"
Nine sontak berbalik dengan kaget
"Bagaimanapun juga aku pernah mencintai Joong, phi. Jadi aku tahu seserius apa Joong pada phi"
Nine tersenyum "Terima kasih sudah merawat Joong sebelumnya"
"Tidak masalah, phi. Sekarang giliran phi untuk merawat Joong, dan aku tahu kalau phi bisa melakukannya lebih baik dariku" senyum Meme
"Apa kamu mau minum cola atau yang lainnya?" sumringah Nine
Meme bangkit dari sofa lalu menghampiri Nine
"Biar aku bantu. Pasti sakit sampai membuat phi kesulitan berjalan seperti itu"
"Bukankah kamu juga pernah melakukannya dengan Joong?"
"Sex?" Meme berdiri tepat di samping Nine
"Uhm" Nine mengangguk
Meme mengernyit "Pernah. Tapi sepertinya tidak separah Joong melakukannya pada phi"
Wajah Nine memerah seketika "Apa maksud perkataanmu itu? Kamu membuatku malu"
"Aw! Aku bicara sesuai fakta phi" senyum Meme
"Hentikan. Sekarang apa yang ingin kamu minum?" ujar Nine dengan wajah merah
"Jus jambu. Apa phi memiliki buah jambu di lemari pendingin?" Meme membuka lemari pendingin
"Sepertinya ada" sahut Nine
.
.
."Wohoo! Aku menang lagi!" seru Praew mengangkat kedua tangannya di udara
"Kenapa aku harus selalu berhenti di negara pilihanmu?" kesal Meme
"Wah! Mahal sekali harga yang harus kamu bayar" ujar Nine
Tampak Nine, Praew dan Meme bermain monopoli di ruang tamu. Ketiganya duduk di karpet, mengabaikan adanya sofa empuk yang bisa menyamankan pantat mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan aku Mencintaimu, Sekarang dan Selamanya
FanfikceBerdasarkan kemampuan imajinasi ©EROppa