13

750 60 18
                                    

AUTHOR POV

.


"Phi, bersihkan dirimu sekarang. Aku akan menemui mu segera" ujar Joong dingin

Joong kemudian melenggang pergi, meninggalkan kamar Nine juga apartemennya

"Joong! Hei, Joong!" Pavel mengejar Joong

"Joong!!" Pavel menarik tangan Joong

Joong menampik tangan Pavel, mendorongnya ke dinding, lalu menahan dada Pavel dengan lengannya

Pavel meringis sakit saat punggungnya menghantam dinding dengan keras

"Jangan menghalangi. Aku tahu siapa yang melakukan ini pada phi Nine" geram Joong

"Aku tahu kamu marah. Jangan gegabah karena terbawa emosi, kita harus menyusun rencana terlebih dahulu" ujar Pavel

Joong semakin mendorong lengannya pada dada Pavel

Pavel mulai merasa sulit bernapas

"Aku akui kalau sekarang aku emosi, tapi aku harus melihat wajah bajingan itu sekarang"

"Untuk apa? Apa gunanya kamu melihat wajahnya sekarang?" Pavel kesulitan bicara karena tekanan di dadanya

"Aku ingin melihat, seberapa puas dia setelah melakukan hal itu pada phi Nine dan membuat amarahku meluap" Joong menyeringai

Pavel mendengus sambil tersenyum miring, melihat seringai Joong yang membuatnya tampak seperti orang gila.

Bagaimana bisa Pavel lupa dengan siapa dia berhadapan sekarang?

Joong tidak pernah benar-benar terbawa emosi.

Semakin musuh Joong mendesak dia, semakin dia menikmati permainan yang musuh siapkan untuknya.

Dan semakin Joong menikmati permainan, semakin gila dia dalam menghancurkan musuhnya nanti.

Joong menyingkirkan tangannya dari dada Pavel

"Maaf, kawan. Aku tidak bermaksud melakukan itu padamu" Joong melangkah mundur, lalu bersandar pada dinding

"Tidak apa. Aku tahu kamu tidak akan pernah menyakiti salah satu dari kami, Insane Genk" senyum miring Pavel

Joong tersenyum "Apa phi Dome masih bersama phi Nine di dalam?"

Joong melirik ke arah pintu kamar apartemennya, hanya terpaut satu kamar apartemen saja dari tempat dia dan Pavel berdiri sekarang.

"Uhm. Lebih baik kita tunggu yang lain dulu. Phi Dome tidak pandai berkelahi, aku sudah pernah mencoba menguji kemampuannya" ujar Pavel

Joong menghela napas "Kita tunggu di sini saja. Aku tidak bisa menemui phi Nine sekarang. Aku hanya akan membuatnya semakin takut, jika dia melihat wajah marahku"

"Aku akan menemanimu di sini, kawan" Pavel menepuk bahu Joong

Joong tersenyum

Meski dia tersenyum, tapi aura gelap masih menguar dari dirinya.

.
.
.

Ben dan Mean akhirnya datang, mereka bertemu dengan Joong dan Pavel di lorong

Biarkan aku Mencintaimu, Sekarang dan SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang