Hyungwon masih berdiri di depan kamar Wonwoo yang terkunci, sudah sejam Hyungwon berada di sana dan jam pun sudah menunjukan jam yang sudah sangat larut. Dan benar dugaan Hyungwon, terdengar suara pintu yang terbuka kuncinya.
Hyungwon mengetuk pintu kamar Wonwoo dan di buka oleh Wonwoo yang masih memerah.
" Boleh aku masuk? " tanya Hyungwon dan Wonwoo memberikan ruang agar Hyungwon dapat masuk.
Hyungwon langsung duduk di kursi meja belajar Wonwoo sedangkan Wonwoo duduk di pinggir kasur sambil membersihkan air matanya.
" Tidak mau cerita? " hyungwon berdiri dari posisi duduknya mendekati Wonwoo yang sedang duduk di pinggir kasur,Hyungwon menepuk kepala Wonwoo dan Wonwoo malah memeluk Hyungwon dan kembali menangis.
" Dia egois sekali kak.. Dia selalu bilang dengarkan aku dengarkan aku kenapa dia tidak mau mendengarkan pendapatku! Kenapa harus selalu aku yang mendengarkannya! Aku selalu mengalah padanya tapi kali ini tidak " kata Wonwoo dan Hyungwon mengelus punggung adiknya.
" Wonwoo, apa kau tau apa yang sebenarnya Mingyu ingin sampaikan padamu? "
" Dia hanya ingin menjauh dariku karna aku memiliki latar belakang yang Bagus sedangkan dia tidak, Kak.. Aku mencintainya karna dia mengerti diriku bukan untuk aku hina latar belakangnya "
" Mungkin kau berpikir begitu, Tapi Mingyu memikirkan segala aspeknya. Dia selalu menggunakan kalimat ' Latar belakang ' mungkin untukmu tidak akan ada omongan ini dan itu dari luar sana, lalu bagaimana dengan Mingyu? Dia akan mendapat cemoohan orang seperti ' Mingyu memanfaatkan Wonwoo dari Park Kingdom ' ' Mingyu akan merampok Wonwoo ' kurang lebih begitu. Karna pandangan masyarakat itu jahat, merek tidak tahu apapun tapi seolah mereka adalah yang paling benar. Dan lagi, Mingyu tidak ingin nama keluarga Park di ejek oleh orang-orang tidak bertanggung jawab jika kalian bersama, point pentingnya Mingyu menjauhimu karna berusaha memantaskan diri agar bisa bersanding denganmu "
" Tapi kakk~ kenapa harus mendengar ucapan orang lain, mereka tidak penting! "
" Bagimu tidak, Bagi Mingyu penting. Pikiran dia sudah dewasa Wonnie, dia memikirkan masa depannya, masa depanmu. Kau, hanya perlu sabar dan menunggu. Bukan menuntut "
👑👑👑👑👑
Jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari, dan Changkyun malah duduk di halaman belakang rumah mereka.Changkyun memikirkan bagaimana bisa dia seperti ini, Sebagai kakak sepupu sering kali Eunwoo bilang padanya
" sesekali tunjukan kau punya kuasa, kadang ada kalanya kau harus tunjukan kalau kau itu adalah sultan sesungguhnya. Mereka mengejekmu di belakang karna mereka tau kau akan diam cobalah sekali orang yang sudah mengejekmu keterlaluan itu kau keluarkan dari sekolah agar mereka lebih menjaga mulut "
Tapi bukankah dengan begitu dirinya semakin di benci?
Untung besok sekolah libur, Jadi Changkyun tidak takut di marahi jika dirinya belum tidur.
" oi bocah "
Changkyun melihat dan " Baekjin "
" Gak sopan ya! Biar begini gua lebih tua dua tahun dari lu "
Baekjin dengan kemeja putih kebesarannya langsung duduk di samping Changkyun." Kok belom tidur? " tanya Baekjin sambil keluarin sekotak Rokoknya.
" Jangan rokok di samping gua, plis " kata Changkyun dan Baekjin acuh malah lanjut ngebakar ujung nikotin dengan rasa apel " Bodo amat " kata Changkyun dan Baekjin malah ketawa.
" Biasa juga lu betah nemenin si Eunwoo ngerokok, kok kalo gua lu marah sih "
" Terserah "
Hening
" Jangan mentang-mentang besok libur lu, malah begadang. Gua abis sebatang gua lanjut tidur " kata Baekjin.
" Kak, menurut lu Bulan ngeliat Bumi kayak apa ? "
Baekjin menyengit bingung " Ya mana gua tau dia mikir apaan "
" Ih anjir tinggal jawab doang "
Baekjin ngakak, soalnya dia jarang banget becanda sama Changkyun " ya, kalo menurut gua sih ya seandainya gua Bulan. Menurut gua Bulan tuh hal paling penting karna si Bumi ini keliatan kecil dan gelap butuh di temenin sama Bulan yang berukuran agak sedikit besar dan terang. Semisal gak ada Bumi maka bulan juga gak ada. Gitu "
Changkyun diem, kok kata-kata baekjin bikin dia keinget sama Jooheon ya?
" Kenapa gitu nanya soal Bulan sama Bumi? " Baekjin udah ngabisin setengah Batang rokoknya.
" Gak apa-apa kak, gua gak berani cerita sama Kak Hyungwon soal ini gua takutnya kak Hyungwon ngadu ke Mommy "
" Apaan emang, cerita sama gua aja. Paling bocor nya ke Daddy AHAHAHAHAHAHA "
" Gak lucu "
Akhirnya Baekjin diem " iya, maaf. Jadi soal apa? "
" Gua di bully di sekolah " kata Changkyun dan Baekjin keselek asep rokoknya.
" uhuk! Siapa yang berani Bully lu? Tinggal keluarin aja sih elah "
Changkyun milin kaos nya " Gua takutnya kalo pake kekuasaan itu malah semakin di benci kak "
" Lu, cukup maen sama Eunwoo aja. Gak perlu sama yang lain. Pake Hak lu buat lindungin diri sendiri kalo lu semakin di benci sama mereka kirim surat peringatan ke orang tua mereka, Lu itu bagian dari Park Kingdom jadi mereka gak macem-macem sama lu "
" Dek, gua kasih tau ya. Mungkin cara nasehat gua sama kak Hyungwon beda tapi nih senakal-nakal nya Eunwoo dia bisa dapet prestasi luar biasa. Coba lu liat dia aja, dia di CAP anak Berandalan karna sering balapan motor, bolos, ngerokok bahkan pernah make narkoba meskipun itu sekali doang tapi liat dia buktinya selalu ada di atas dan yang nge judge dia malah selalu paling bawah. Gua bukan nyuruh lu biar kayak si Eunwoo tapi gua nyuruh lu buat lebih keluarin apa yang lu rasa, bukan menghindar dan diem aja. Buktiin kalo lu juga kuat. Ok? " Baekjin matiin rokoknya dan putungnya dia bawa ke dalem, bisa abis di amuk Chanyeol dia.
" Yudh, masuk yuk " Baekjin masuk duluan dan Changkyun masih duduk dan mikirin semua omongan Baekjin.
TBC
Kurang Menarik ya Buku nya kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautifull [ COMPLETE ✔ ]
FanfictionKisah unik dari anak-anak seorang CEO ternama Park Chanyeol dan Istrinya Byun Baekhyun. * Hyungwon x Wonho * Wonwoo x Mingyu * Baek jin x Yuri * Taeyong x Jaehyun * Changkyun x Jooheon Bahasa baku / Non baku Tidak sesuai EYED Typo bertebaran