8. Still Together

1.5K 168 3
                                    

Jungkook tak menginap di rumah sakit. Kondisinya beransur membaik meski kini demamnya masih tinggi. Yoongi tentulah tak meninggalkan adiknya. Dia hanya membersihkan diri dan makan beberapa suap lalu kembali mendekat pada adiknya.

Jungkook kini membuka kedua matanya perlahan. Yoongi yang menyadari itu langsung mendekat pada Jungkook dan meletakan telapak tangannya pada dahi Jungkook yang masih terdapat kompresan.  

Jungkook mengarahkan kedua irisnya lurus pada langit kamarnya. Dia tidak tau siapa yang ada disampingnya sampai suara Yoongi mengalun, "Ini kakak, Jungkook". Terdengar suara helaan nafas lega yang pelan dari Jungkook.

"Jungkook, apa kau tidak mau makan sedikit atau minum sesuatu? Kamu nanti makin lemas jika tertidur tanpa mengisi perutmu.." begitu sabar Yoongi merawat adiknya ditengah banyak hal yang harus segera dia urus.

"Aku baik-baik saja, Kak. Tidak akan terjadi hal buruk jika Kak Yoongi ada bersamaku. Benar kan?"

Pertanyaan itu tak dibalas dengan jawaban oleh Yoongi. Jungkook mengubah posisinya. Dia ingin duduk. Punggung itu sudah terasa panas sekali karena dia berbaring terlalu lama. Jungkook meraba permukaan kasur untuk mencari tangan Yoongi.

Jungkook tak perlu seperti itu karena secara otomatis Yoongi akan memberikan genggaman lembut untuk Jungkook tanpa perlu adiknya meminta.

"Aku akan baik-baik saja jika aku selalu bersama kakak" ucapan dengan sarat keyakinan itu diutarakan oleh Jungkook hanya dengan satu helaan nafas.

Yoongi tak bisa membalasnya dengan kata-kata melainkan dengan rengkuhannya yang kini sudah menutupi tubuh Jungkook. Pelukan Yoongi terasa seperti benteng kuat yang akan melindungi Jungkook dari bahaya apapun.

"Justru aku takut Hanbin akan menyakiti kakak. Aku tidak ingin kakak terluka. Jika Hanbin melukaiku kakak bisa mencegahnya, tapi aku tidak bisa mencegah Hanbin. Aku tidak akan pernah bisa. Bagaimana jika dia melukai kakak?"

Jungkook begitu lirih mengucapkannya disertai dengan isakan dan air mata yang sudah membasahi bahu dan kaos Yoongi. Jungkook makin meremat tubuh Yoongi untuk meredam suara isakan itu.

"Bagaimana jika Kak Yoongi terluka?"

Yoongi hanya tersenyum tipis nan sendu dengan memberikan tepukan pelan untuk membuat Jungkook lebih tenang. Mungkin dengan Jungkook dia biarkan untuk mengeluarkan isi hatinya seperti ini dia akan jauh lebih baik.

"Tidak akan ada yang melukai kakak. Semuanya menjaga kita, Dek. Kakak janji semuanya akan baik-baik saja"

Jungkook selalu percaya pada semua janji kakaknya.

"Jungkook jika ada sesuatu yang kau sembunyikan dari kakak. Kau bisa mengatakannya secepat mungkin. Sama sepertimu kakak juga takut kamu kenapa-napa"

Jungkook perlahan melepaskan rengkuhan itu dan tepat setelahnya dia menundukan wajah. Jungkook memutuskan untuk menyembunyikan rautnya.

"Dokter Kai meminta kakak untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tapi kakak ingin tau darimu. Kakak ingin Jungkook belajar untuk jujur demi kebaikan Jungkook sendiri"

Jungkook seperti mendengar permohonan yang sangat tulus dari semua nasehat yang diberikan kakaknya.

"Ibu akan kakak jemput tiga hari lagi tepat sebelum hari wisuda kakak. Kamu akan datang kesana bersama ibu"

Yoongi meraih kedua bahu Jungkook untuk diusapnya. "Ibu pasti bahagia bisa memeluk bungsunya ini. Jadi kamu harus cepat sembuh ya"

"Kakak yang selama ini merawat kami. Kak Yoongi terlalu baik untuk memiliki keluarga sepertiku dan ibu"

"Jungkook tidak ada yang seperti itu. Keluarga tetap keluarga"

"A-yah"

Kedua tangan Yoongi sontak jatuh dari kedua bahu adiknya.

"Ayah juga ada disana kak. Ayah sebelumnya menggenggam tanganku lalu ada suara Hanbin yang langsung membuatku hilang kendali. Aku yakin ayah merindukan kita kak"

Yoongi tak mengira Jungkook serindu itu pada ayah mereka. Apa yang salah dengan menggenggam tangan? Bukan berarti ayahnya itu rindu. Bisa saja itu sebagai peringatan atau ancaman untuk Jungkook.

Katakanlah Yoongi bukan putra yang baik tapi Yoongi sudah sangat benci pada ayahnya.

"Tidurlah lagi Jungkook. Kau masih butuh banyak istirahat, hm?"

"Aku sayang kakak" Jungkook mengatakan kalimat yang dia yakini membuat Yoongi bahagia. "Kakak juga menyayangimu, Dek" Jungkook sudah tau inilah balasan dari Yoongi. Bukan hanya itu saja Yoongi juga mencium kening Jungkook dalam dan cukup lama.

Jungkook yakin setelah ini dia akan bermimpi indah ditengah tubuhnya yamg masih memanas. *

Best Of Me [Mikrokosmos pt.2] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang