Jisoo langsung berlari terburu-buru ketika menyadari Suho pergi meninggalkan tempat itu. Pikirannya berkecamuk,tetapi tetap dia berusaha lari agar tidak ketahuan mengintip. Jisoo berpikir buat apa Suho berbicara seserius itu dengan Irene,ya wanita yang tadi dilihatnya adalah Irene. Bahkan dalam pembicaraan mereka terlihat emosi dan terdengar teriakan.
"Dia bukan siapa-siapa bagiku!"
Teriakan itu yang terdengar hingga berkeliling dipikiran Jisoo saat ini. Apa maksudnya? Apa mereka memiliki masalah pribadi. Entahlah Jisoo juga tidak tahu,Suho pun tidak pernah bercerita soal masalahnya. Tampaknya mereka memiliki masalah yang serius.
"Biarlah aku tidak berhak ikut campur," Guman Jisoo setelah duduk dengan terengah-engah di Sofa ruang rekaman itu.
Tak lama kemudian Suho datang membawa beberapa makanan yang tadi di janjikan untuk Jisoo,wajah Suho memang masih terlihat emosi jelas sekali ini masalah serius.
"Oppa kenapa kau lama sekali,aku sudah lapar menunggumu," Ujar Jisoo sedikit manja.
"Makanlah saja,jangan banyak bertanya."
Jisoo terdiam seketika. "Kenapa? Apa aku juga bersalah?" Ujar Jisoo dalam hati.
Mereka makan tanpa ada pembicaraan apapun keduanya sama-sama hening Jisoo juga jadi tak selera makan karena melihat Suho yang mendiamkannya. Apa salahnya? Bukankah dia yang salah? Apa Jisoo juga kena imbasnya.
"Oppa kenapa? Ada masalah?" Tanya Jisoo untuk meredakan apa yang terjadi.
Suho hanya diam lalu mengangkat wajahnya. "Sudah kubilang jangan banyak bertanya,makan saja."
Jisoo memutar malas bola matanya,entah kenapa dia sedikit emosi. "Kau menyuruhku makan? Lihat dirimu hanya mengaduk-ngaduk makanan itu."
"Aku tidak lapar." Ucap Suho singkat lalu meneguk segelas Cola.
"Bagaimana mungkin? Tadi kau bilang juga lapar sekarang tidak,apa kau sudah makan di cafetaria?" Tanya Jisoo tidak percaya,dia tahu Suho lama karena bertemu Irene.
Suho berdecak tidak senang saat situasi seperti ini. "Ck,Aku sedang banyak pikiran,tolong diamlah sebentar."
Jisoo tidak bisa menahan emosinya dia benar-benar kesal. Dia merasa seperti dia yang punya masalah sampai Suho seperti ini tidak seperti biasanya.
"Terserah lah oppa,aku tidak selera makan dengan mu," Ucap Jisoo sembari manjauhkan makananannya.
"Aku tidak tahu masalahmu,tapi kau seperti ini padaku. Kalau aku salah bilang saja padaku jangan seperti ini," Suho masih terdiam sambil menunduk seakan tidak perduli dengan apa yang diucapkan Jisoo.
"Pikirkan dirimu,aku pulang." Setelah itu Jisoo berdiri mengambil tasnya dan pergi dengan perasaan kesal karena Suho benar-benar tidak perduli dengannya. Jisoo tahu kalau Suho sedang bermasalah tapi apa pantas masalah itu dilampiaskan kedirinya yang tidak tahu apa-apa sampai sikapnya pun berubah. Yang pasti Jisoo tidak ingin bertemu dan berbicara dahulu dengan Suho,pria itu pasti belum bisa mengendalikan dirinya.
Sementara itu Suho mengacak rambutnya dengan kasar,entah bagaimana sekarang keadaanya dia sudah tidak perduli. Apa yang harus dilakukannya juga dia tidak tau,masalah dengan Irene membuatnya pusing sampai-sampai harus membuat Jisoo kesal dengan Sikapnya. Bodoh,mungkin ini kata yang pantas untuk kondisi Suho saat ini.
"Aku harus meminta maaf pada Jisoo," Suho segera berdiri dari duduknya untuk mengejar Jisoo.
Tring......
Suho menghentikan langkahnya,dering telephone berbunyi dia segera mengecek handphone miliknya namun tidak ada panggilan. Suho mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan ada handphone tergeletak di atas sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER LOV [SUHO X JISOO]
Novela Juvenil( BELUM REVISI ) "Aku mencintaimu sebagai diriku sendiri,tanpa jadi siapa diriku yang sebenarnya untuk mendapatkanmu," -Leader Lov. #1 Jiho 040520 #1 Jiho 050520 #1 Jiho 060520 #1 Jiho 070520 #1 Jiho 200520 #1 Jiho 210520 #1 Jiho 220520 #1 Jiho 2305...