4. Kemarin Sore

4K 225 0
                                    

Cewek sableng itu terus menggila dengan khayalannya sendiri. Ini hanya akan mengulur waktu sekarang hari sabtu gue mesti pulang awal, lebih baik to the point aja.

"Jadi kemaren sore......"

********
04.23 Jum'at Sore.

Gue, Tijay dan Althop sibuk berlangkah ke perpustakaan kampus. Bukan sok rajin, gue hanya mau ngadem bareng Tijay beda hal dengan Althop yang terlihat serius dengan buku tebal di tangannya.

Bragkkkkk..........

Cowok jenius itu tersungkur dilatai ditabrak seseorang yang pernah gue temui sebelumnya, but dengan style berkacamata yang terlihat feminim dari sebelumnya.

"Maaf kak, saya gak sengaja..." Jelas orang yang menabrak sambil mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan disana.

Bantuin, itu yang terlintas di otak gue tapi bocah boncel itu lebih dulu membantu Althop, biarlah.

"Gue juga gak hati-hati"

Mereka berdua lekas berdiri. Lantas ada apa dengan ekpresi Althop pada tuh bocah terlihat heran seketika. Kening mengerut matanya berkedip beberapa kali disana seperti orang bingung. Sementara Orang yang membuatnya bingung begitu saja pergi dari pandangan kami tanpa menoleh ke arah gue sedikitpun beda seperti awal bertemu sebelumnya.

Eh, kenapa gue jadi mikirin tuh orang sih! Tapi.....

Jujur sih, selama 4 harian ini gue dan kedua sahabat gue ini mencari tau tentang tuh anak. Atau mungkin hanya gue aja yang melakukannya kali ya, whatever lah.

"Al---- Woy Althop!"

Sengaja gue meninggikan tone ke arah Althop yang terlihat masih dalam mimik lamunannya. Tentu saja sang empunya terkejut dengan callingan gue.

"Haa--aa, apa?" sadarnya sedikit terkejut "Eh Na, Lo penasaran kan sama tuh anak? Namanya Kennan, lengkapnya Kennan Luthfi Brillian, anak Fakultas MIPA semester 3, Mahasiswa Pindahan dari Kota luar" Lanjutnya panjang lebar.

Kening gue mengerut, heran dengan apa yang sahabat gue itu maksud. Gak memungkuri gue emang lagi kepo sama tuh anak tapi kenapa dia bisa tau kalo gue kepo, terus kenapa dia bisa tau tentang tuh anak?.

"Maksud lo? Kok lo bisa kenal sama tuh anak?" heran gue seketika mengheningkan suasana.

"Jelas aja si Al tau, noh liat kartu nama tuh anak jatoh, goblok"

Sialan, si tengil Tijay yang dari tadi diam kini ikut campur dengan menggeplak pucuk kepala gue sambil menunjuk sebuah blanko kecil yang sudah jelas itu sebuah kartu nama pengenal mahasiswa disini.

Gue menoleh ke arah si empunya buku tebal dengan tatapan malas. Si orang yang ditatap hanya tersenyum kecil entah malu atau something else yang lain gue gak paham. Untuk saat seperti ini gue gak menggunakan kemampuan gue buat melihat perasaan orang, karena menurut gue ini gak penting sih.

Lagian akhir-akhir ini gue banyak menggunakan kemampuan gue itu, entah kenapa mata gue terasa perih setelah hal itu terjadi.

"Na---na--- tunggu bentar..."

Althop terlebih dulu memasuki gudang ilmu itu, gue mulai mengekorinya tapi beberapa detik berikutnya Tijay malah menahan gue dan menariknya kembali.

"Sakit bangke, apaan sih!"

Bahu gue kesakitan tapi si empunya narik malah ketawa gigi kecil. Sialan, emang.

"Gue punya sesuatu nih buat lo--" suaranya mengecil seolah-olah ini sebuah rahasia besar yang akan si manusia malas ini beberkan ke gue "2 minggu kemaren kan gue berhasil tuh ngejalanin tantangan yang ngebawa Friska buat tidur sama lo, nah sekarang giliran gue yang bikin taruhan, gimana?" lanjutnya berbisik.

Dari kami bertiga emang Althop lah yang paling serius. Tanpa sepengetahuannya gue dan Tijay sering melakukan tantangan gila yang lebih cenderung dibilang konyol yang mengenakkan. Hahaaaa

That's right, 2 minggu kemarin Tijay berhasil jalanin tantangan yang gue kasih untuk mengajak Friska si cewek tercantik di kampus buat gue tidurin. Sumpah gue hampir gila bisa melihat bentuk dalam tubuh sang empunya cantik.

Montok iya, mulus iya apalagi benda pusaka yang berada di selangkangannya yang bikin gue bersemangat untuk menggagahinya. Meskipun gue kehilangan 10 juta, duit jajan gue selama sebulan, itu gak sebanding dengan nikmatnya saat mencicipi tubuh cewek tercantik itu, hahaaaa, kali ini gue acungin jempol buat si tengil Tijay.

"Na--- siap kan buat tantangan kali ini?"

Si empunya tantangan menyadarkan gue dalam lamunan dan gue semakin penasaran tantangan seperti apalagi yang akan dia kasih sekarang. Gue semakin penasaran. Menganggukan kepala itu yang gue bisa.

"Gue rasa ini bakalan jadi sesuatu yang indah nantinya buat lo Na---" potongnya membuat gue makin penasaran "Kali ini gue akan kasih tantangan yang sedikit melenceng dari sebelumnya, but gue pikir bisa bikin nikmat juga lah, maybe---"

Katanya terpotong lagi, kali ini benar-benar bikin gue kesel. Gue mengeplak kepalanya sedikit bertenaga membuat dia terlihat mengusak rambut kesakitan.

"Oke--oke, tantangan kali ini, gue mau lo having sex dan bikin satu shoot foto sama tuh anak yang barusan nabrak Althop... Gimana?" jelasnya membuat gue syok sampe kaya orang jantungan.

"Bangsadttt! Lo udah gila! Dia tuh cowo goblok, mana mungkin cowok sekeren gue having sex sama dia, yang ada martabat gue disini hancur, anjkkk" Kesal itu terlontar begitu saja.

"Nah maka dari itu, ini lah level tantangannya, gimana? Ayolah Na just for fun brads... Lagian ini hanya selewat kaya biasanya kan, percaya deh sama gue----"

Wanjenkkkk, gue ingin menolak tapi mulut ini seolah masih mengikuti otak yang sedang menimbang-nimbang.

"Sebagai reward kalo lo berhasil, uang jajan gue selama 5 bulan bakalan gue serahin semua ke lo dan semua tugas mata kuliah lo biar gue yang handle, gimana, it' so funny Na, oke deh lo bisa terawang gue pake kekuatan lo kalo ini baik buat lo?"

Duit? 5 bulan? Tugas? Bangsadddttt kapan lagi gue bisa dapat tawaran seelite ini dari mulut tuh curut. Tapi apa ini gak bakalan buruk for my future. Wanjenkkkk.

"Dan kalo lo gak berhasil buat tantangan ini, adik lo El serahin ke gue buat gue icipin, hahaaaa"

Mata gue terbuka lebar seperti akan keluar dari tempatnya. Gila sebenarnya apa sih yang ada dalam pikiran nih orang. Gue hendak melayangkan keplakan lagi tapi kali ini si brengsek itu berhasil menahannya dan melemahkan niat gue.

"Mangkanya semangat dong buat tantangan ini, deal kan?"

"heuhhhh"

Gue menerima jabatan tangan dari sahabat gue yang brengsek itu sebagai tanda peperangan dimulai. Bukan gue takut atau apa, ini menyangkut adik gue, jelas gue harus berjuang. Seperti perjanjian gue bisa gunain kelebihan gue kalo yang di omongin Tijay emang oke oke aja.

Gue pejamkan mata dan perlahan-lahan membukanya. Mata gue sedikit perih, but nampak jelas warna hijaulah yang keluar dari matanya. So, ini kenyamanan dan ketenangan. Gue yakin ini hanya selewat dan it's for fun doang.

******
Bangsadddt, gue cerita panjang-panjang Kintan hanya memasang muka mupeng nya yang bikin gue pengen ninju tuh cungurnya.

Jelas dia akan seperti ini, secara ini seperti impiannya yang sebentar lagi akan menjadi kenyataan.

N.

Sebut saja media itu Bass Suradet Piniwat as Kennan Luthfi Brillian
Ig @bbasjtr

Aduh udah mulai rahasia-rahasiaan ya anda hahaa

Kritik anda satu kebaikan buat saya terima kasih

P O S S I B L E  (MPREG & Supranatural BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang