14. Problem Menghadang

2.5K 118 0
                                    

Tiddd----
Mobil sport itu tersusun rapi di pelataran parkir kampus.

"Lo--- eh maksud gu-- Aku, Kamu siap?"

Tangan kanan begitu saja terjulur meminta tangan lain siempunya dihadapan gue. Setelah gue sadar pagi ini Kennan terbangun di samping gue. Sungguh pemandangan yang manis menatap wajahnya bangun tidur.

Sengaja gue ganti panggilan di antara kita menjadi aku-kamu supaya terkesan lebih romantis. Walaupun gue masih kaku dengan sebutan itu. Heheee.

Kennan terlihat ragu untuk memberikan tangannya, but tangan ini lebih dulu merampas tangannya dari dalam saku celananya. Mimiknya nampak menggemaskan saat terkejut seperti itu.

Gue lontarkan senyum semanis mungkin meyakinkan Kennan dan mulai lengkah beriringan ke area kampus. Derap demi derap terjejak disana hingga menit berikutnya mulai terdengar histeris para gadis kampus berbicara yang aneh. Tentu saja semua mata tertuju pada kita yang memang menimbulkan tanda tanya besar bagi mereka lebih khusus buat cewek-cewek yang dulu ngejar-ngejar gue.

Coba mengabaikan mereka gue mengeratkan genggaman Kennan sebagai tanda kita bisa lalui ini. Namun Kennan hanya menundukkan kepala menatap tanah.

"Na! Kita perlu bicara"

Lerainya tiba-tiba menghentikan langkah gue. Althop begitu saja hadir entah darimana arahnya. Gue meminta Kennan untuk menunggu sejenak sementara Althop menarik ke sebuah pojokan kampus.

"Na---" potongnya memegang pundak gue "Lo sama dia? Apa maksudnya?"

Lanjutnya menatap gue tak percaya. Jujur gue belum bisa menjelaskan sedetail mungkin sekarang tapi...

"Hmmm, seperti yang lo liat"

Kata gue datar tapi berhasil membuat siempunya tanya mengacak rambutnya.

"Isatttt--- Lo sadar apa yang lo lakuin?" kembali menatap kali ini lebih serius mimiknya "Lo taukan konsekuesinya? Besar Na!!!" Lanjuntya meyakinkan gue.

Sebenarnya sebelum Althop kasih tau gue pun, hal itu udah gue sadari dari awal. Bahkan gue udah tau apa yang bakalan terjadi setelah ini. Makanya gue berani melakukan ini sekarang.

"Tentu gue sadar--- tapi kalo gue gak tanggung jawab sama bayi yang dikandung Kennan, bukankah gue tidak lain dari seorang pengecut?"

Jelas gue berhasil membungkam bibir Althop tanpa kata-kata lagi. Dia sedikit berpikir tapi....

"Bayi! Jadi apa yang gue liat itu bener?" sontak membuka matanya lebar.

Huuuussss---- nafas nya terbuang dalam menggigit bibir bawahnya.

"Oke-- kalo emang ini yang terbaik buat lo, gue sebagai sahabat hanya bisa dukung lo dari belakang"

Tutupnya membuat gue antusias bisa menerima keadaan gue sekarang.

"Thanks Al"

******

Setelah perbincangan yang melelahkan gue kerap mengantar Kennan ke Fakultasnya. Gue harus memastikan dia selamat sampai tujuan. Hehee lebay ya.

"Keren braddd, lo nunjukin kalo lo laki-laki gentle"

Bukanya dengan rangkulan tangan dan menyenderkan tubuh akrab ke gue. Kali ini gue bareng Tijay di kantin biasa setelah jam makan siang dimulai.

Hanya cengir gaje yang bisa gue kasih. Sementara siempunya tanya segera melahap makanan yang ada dihadapannya begitu juga gue.

Plakkk---- seseorang tengah hadir diantara kita melainka orang yang tadi pagi berbincang dengan gue.

"Bangsadttt!" Tijay mengusap pucuknya sementara gue hanya bisa ketawa renyah melihatnya.

Althop melempar salah satu minuman yang dibawanya jelas itu kesukaan gue thai tea dari Icithan. Tapi entah kenapa, ada rasa canggung diantara gue setelah dia datang. Kejadian tadi pagi penyebabnya, maybe.

"Sial!--"

Semburannya di depan layar ponsel mengagetkan gue sama Althop. Entah dari kapan Tijay mulai sibuk dengan ponselnya sambil makan.

"Na! Kennan dalam bahaya, lo cek grup line kampus buruan!"

Sontaknya mengalihkan mata gue dari makanan. Belum juga gue membuka ponsel untuk mengecek lebih dulu gue rebut ponsel siempunya kejut.

"Anjkkkk!"

Histeris gue saat melihat penampakan Kennan yang tengah di bully oleh cewek-cewek sialan yang emang menjadi fans panatik gue dulu, tapi tidak dengan sekarang.

"Heouyyyy! Hp gue jangan di banting bangsadttt!"

Tijay menahan ponsel dan meretasnya dari genggaman gue. Tanpa memperdulikan kedua sahabat gue. Kaki ini telah membawa gue berlari ke tempat di dalam video sialan itu....

Sabar Kennan gue akan segera selametin lo!!!!

Kata itu yang terus bergelut dengan amarah gue. Gue mempercepat gerak lari ini. Tapi sial! Kenapa tempat itu terasa begitu jauh, bangsaddt!.

Keringat sudah membentuk air terjun yang turun dari atas rambut. Sesekali membuat penglihatan gue perih. Tapi tak diperdulikan sama sekali gue harus menolong Kennan.

"Dra!--" Tahannya sontak menghentikan langkah gue "Lu mau nyelametin Kennan?" Lanjutnya membuat mimik kesal bercampur heran.

Darimana Kintan tau kalo gue mau nyelamatin Kennan? Sial! Gak penting gue mesti buru-buru. Langkah pertama akan kembali melaju tapi cewek sableng ini kembali menahan gue.

"Telat! Junior baru lu itu udah tolongin dia tadi--"

Mata berhasil mengincar siempunya suara. Jari tiba-tiba membuat kepalan yang tertimbun urat hijau. Bukan karena gue kesal atas siapa yang telah selametin Kennan, tapi ini membuktikan gue gak bisa lindungin Kennan seperti sekarang.

Gue sadar ini ulah gue memperlihatkannya di depan umum seerti pagi tadi. Sial! Betapa begonya gue bisa menempatkan orang yang gue sayang dalam keadaan berbahaya.

Tangan terus mengusak pucuk rambut sedikit terburai menjadi butiran tabu. Entah apa gue bisa lindungin Kennan untuk kedepannya.

"Udahlah yang pentingkan dia udah selamat, gak usah di buat pusing broh"

Tepuknya tak tergibas sedikitpun setelah pemandangan tidak jauh dibelakang cewek tomboy ini menampakkan cowok yang emang ingin gue lindungi beriringan bersama pria lain, melainkan itu adalah Dirta yang di sebutkan Kintan sebelumnya.

Sungguh gue tidak berguna untuk Kennan dalam keadaan genting seperti sekarang.

Kennan maafin gue gak bisa jaga lo bersama bayi kita diperut lo.

-
-
-
-
-
-

Akooh boleh nanya gak sama tema part ini?

Btw, kalo suatu problem apa bener buat ceritanya kek gini? Heheheee

Abis pusying dedek mesti bikin kek gimana dedek kan hidupnya aman-aman aja ups. Happy reading

P O S S I B L E  (MPREG & Supranatural BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang