20. Terlahir Kembali

2.1K 89 1
                                    

Seperti yang dikatakan Dirta, kini gue benar-benar menjadi pengawal Kennan yang setia. Kemanapun dia pergi gue siap menjadi supir pribadinya.

Janji gue...

Mulai saat ini, detik ini, menit ini, jam ini... gue gak bakalan pernah ngecewain orang yang akan menjadi ibu dari anak gue.

Ibu? Whatever, gue pun bingung harus menganggap Kennan sebagai apa

But, dengan wajahnya yang imut dan secantik itu gue gak pernah memperlakukannya sebagai seorang pria tulen.

"Hemm... "

Gue menyodorkan tangan untuk menerima genggaman tangannya yang mungil saat membuka pintu mobil untuknya.

Senyum kecil nampak manis di sudut bibir itu. Sial! Sampai sekarang gue gak bisa beralih karenanya.

"Apa Kak Nana gak bakalan malu?"

Rautnya bahagia namun gue tau terdapat kesedihan disana. Gue coba meyakinkan kalau gue gak pernah main-main dengannya.

"Kenapa aku harus malu?.... Toh kamu pangeran mungil yang bersarang di hatiku..."

Apa? Lebay? Bodo amat, yang penting gue bisa membuat lengkungan itu kembali muncul dominan. Pekik gue.

"Uweee.... Pengen muntah aku dengernya"

Kennan menirukan orang muntah dengan bibirnya yang super mungil. Itu menggemaskan. Ingin sekali gue menyantapnya sekarang tapi akal sehat gue masih dominan dan mengenai pipinya yang merona.

Muahh..... Hihi

"Kak Nana... " matanya melotot malu

"Lagian kamu gemesin, cuma aku gombalin dikit aja udah morning sick, hahaa" jari ini berhasil mencubit dagunya yang lancip.

"Ih..." tangannya yang lembut mendorong gue pelan.

Kennan membuat wajah cemberutnya yang semakin meningkatkan kegemasan pada dirinya. Itu gak bisa gue singkirkan.

Mungkin dia akan terkejut, setelah gue memaksa menggemgam tanggannya di bawah kendali gue sekarang.

**********

"Ohoyyy... Pangeran dan tuan putrinya sudah tiba di kerajaan" Tijay menyadari kedatangan kita

"Haruskah gue iri pada kalian, hemmm"

Althop pun yang tidak peduli kini menjadi lebih sensitif pada hubungan gue. Sial!.

"Bangsaddd!"

Plakk.... Plakkk... "Nih iri..."

Gue memukul kepala mereka sedikit bervolume untuk menutupi rasa malu gue sekarang. Kennan sengaja duduk di samping gue. Wajahnya yang polos mudah saja jadi bahan candaan kedua sahabat sialan gue.

"Kak Nana aku mau ajak Dirta gabung ya?"

Secara gue sadar kembaran Kennan yang baru gue ketahui kemarin dan sampai sekarang masih membuat gue bingung hadir tepat tidak jauh dari meja kami.

Gue membiarkannya, setelah kemarin gue yakin ini seperti yang dia katakan. Lagian yang terpenting setidaknya gue sudah mendapatkan lampu hijau dari kakanya melainkan Dirta si sodara kembar.

"Kak Tijay, Kak Althop kenalin ini Dirta Kakak aku sekaligus sodara kembar aku"

"Hah!!! WHATTTT!!!"

sudah gue duga mereka bakalan berekspresi seperti itu, sama halnya gue kemarin.

Plakk... Plakkk... "Isattt!!! Biasa aja bangke! "

Kali kedua tangan ini berhasil menyentuh pucuk kepala tuh dua bocah tengil. Mereka mengusak namun masih dalam raut yang tidak percaya.

"Kalian pasti gak percaya kan? Tapi emang ini kenyataannya"

Sial! Kenapa Kennan mesti melontarkan senyum seindah itu pada tuh bocah kunyuk kembar.

"O.... Ohhh.. Euhh... Kita bakalan membuatnya ini mungkin" Tijay memberi jawaban dengan nada gelagap.

Kennan menarik Dirta untuk memperkenalkan dirinya sendiri. Itu sangat lucu. Pemandangan dimana seperti seorang adik minta kepada kakanya untuk membela, hehe.

"Ohh... Halo Kak.. Aku Dirta Vien Utsaka Sodara Kennan seperti yang dia ceritakan.. Senang berkenalan dengan kalian"

"Oke siap... Kalem-kalem jangan terlalu tegang"

Kamprettt! bisa-bisanya si bajingan Tijay bercanda disaat seperti ini.

Tapi....

Tunggu,

Kenapa Althop begitu tajam menatap Dirta? Bahkan rautnya seperti mengenal dalam keheran?

Kenapa dengan sahabat gue?

Ah, sialan, bersetan dengan Althop!

Terpenting sekarang gue merasa sudah terlahir kembali untuk menjaga Kennan dan membuatnya bahagia bersama gue.

*******

Ini sudah jamnya Fakultas gue istirahat. Gue sendiri sekarang, setelah jelas Kennan chat gue dia gak bisa temenin karena mesti latihan biola untuk olimpiade yang dia ikuti.

Gue masih khawatir dengan kandungannya, tapi ini yang dia mau. Kalau gue larang, takutnya malah membuatnya sedih dan menbahayakan calon bayi kita.

"Woy!!!!"

"Kon....."

"Kon apaan bangsadddd!" Plakk.. Plakkk.. "Nih kon!!"

"Kon... Konci maksudnya, hihi"

Pekik gue malu setelah mendapat keplakan dari si cewek sableng satu ini. Secara ini dikantin yang ramai para jelangkung mondar-mandir.

"Kenapa sih lu Dra, ngelamun mulu... Kesambet lu!"

Kintan duduk berhadap dengan gue. Ya, tentu saja dia sadar gue melamun.

Tapi... Tunggu!

Kemana mata lingkar hitamnya? Bahkan kenapa bibirnya terlihat merah merona? Apa dia udah berubah haluan jadi cewek tulen? Hahaa...

"Heiy... Lu pake lipstick?"

Sial, dia bahkan tidak menjawab malah merunduk seperti wanita sedang malu.

"Kemana lingkaran hitam dimata lu yang jadi punk itu?" telunjuk gue hampir menusuk matanya

"Sialan!" Plakk....

Oke, dobble kill gue kena tuh tangan bau terasi.

"Gimana... Gimana cantikkan Gue?"

Bola gue mengintai seluruh mukanya dari ujung rambut sampai ujung dagunya, tapi.....

"Hmmm, cantik sih....." mungkin hidungnya sudah terbang ke amerika "Tapi cantikan telapak kaki nyokap gue dengan muka lu, hahaaaaaa"

"Anjnkkkk!"

Hampir saja wanita sableng ini melayangkan keplakan lagi. Tapi kali ini gue siap menangkisnya, hahaaa.

Karena kekonyolan gue, Kintan benar-benar terdiam dalam sepi kini hanya ponselnya yang canggih jadi temannya.

Bangsaddd gue dianggurin!

"Heuy.... Dra!!!! Coba lu liat group Kampus... Gawatttt!!!!!"



#Waduh ada apa nih dengan Althop dan Kintan? Kita cari tau yukssss

Media itu Kennan dan Nalendra

P O S S I B L E  (MPREG & Supranatural BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang