Pemandangan indah saat melirik someone disamping gue. Kennan terduduk manis disana, kini gue tidak akan kesepian lagi saat mengemudi.
Binarnya terfokus pada jalanan kota yang ramai. Gue sadar ini weekand tentu saja banyak orang berlalu lalang disini. Belum juga ditambah dengan kemacetan kota yang marak.
Dredzzz.... Dredzzz....
**Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you**Lirik lagu All Of Me dari John Legend itu terdengar jelas dari arah ponsel di saku celana jeans gue. Sengaja gue jadika ringtone karena emang pada dasarnya gue suka sama lagu itu.
Gue menatap Kennan begitupun dia sebaliknya. Anggukan kepala sebagai jawaban gue buat menerima panggilan itu. Penampakan hantu adik gue lah yang muncul dari balik layar.
"Haloooo!---" Jeritnya sontak menjauhkan ponsel dari indra pendengaran "Mamih sama Papih udah balik dari Amrik, Lo bilang mau ketemu mereka ka!?"
Lanjutnya memang itulah yang gue mau. Gue sudah tau mereka balik hari ini setelah bisnisnya selesai. Entah kenapa semalam otak ini terus bersungut-sungut untuk berterus terang pada orang tua gue, tentang apa yang terjadi pada gue dan Kennan.
"Iya bawel, ini gue lagi dijalan, bentar lagi nyampe!" jawab gue lekas mematikan panggilan itu.
Sejujurnya gue belum memberi tau Kennan apa yang akan gue lakuin mengajaknya ketemu Mamih sama Papih. Gue yakin Kennan akan setuju dengan itu.
Yang gue pikirin sekarang bukanlah itu melainkan respon apa yang akan diberikan mereka ketika mengetahui anak laki-lakinya telah menghamili seseorang dan itu adalah seorang laki-laki.
Gue gak takut kalau mereka marah besar ataupun ngusir gue dari rumah. Yang gue takutkan jika mereka syok kemudian jantungan gimana? Kalau mereka mendadak mati di tempat kan gak lucu. Nanti gue minta duit ke siapa lagikan.
Hahhaaaa dasar anak durhaka.
Setelah lama berbincang dengan diri gue sendiri semalam. Akhirnya gue memutuskan untuk jujur pada mereka. Apa yang akan terjadi nanti, biarlah kita lihat sana nanti.
Mereka berhak tau kebenaran ini. Bagaimanapun juga bayi dalam kandungan Kennan adalah cucu mereka darah daging gue sendiri.
"Ini rumah aku Kennan, anggap aja ini rumah kamu sendiri ya"
Lerai gue memarkirkan mobil dipelataran rumah dekat garasi. Kennan hanya tersenyum kecil dan keluar dari pintu mobil yang telah gue bukakan sebelumnya.
Ting nong......
Krekkkk........ "Ka..."
Jelas saja adik perempuan gue yang sableng ini membukakan pintu secara dia ada di rumah karena weekand. Tapi sial katanya terputus saat melihat Kennan dibelakang gue.
Ehemmmm-- "Hai kak--- nama aku Eldibba adiknya cowo tengil di depan kaka, hehe" dehamannya dibarengi lirikan mata dari atas sampe bawah dan melambaikan tanda perkenalan.
Kampret!!! Dasar adik sableng! Awas aja gue cingcang kalo rumah udah sepi!.
Adik gue yang sableng ini menggandeng Kennan dengan lebay nya. Itu membuat gue muak. Kedua orang paruh baya itu tengan duduk manis di meja makan yang memang sudah dipenuhi banyak hidangan disana.
"Mamih, Papih Mereka datang...."
Centilnya so kecantikan di depan mereka dengan menyiapkan sebuah kursi diantara gue dan adik sableng gue ini. Mereka terlihat bersenyum ramah menyambut kehadiran Kennan.
KAMU SEDANG MEMBACA
P O S S I B L E (MPREG & Supranatural BxB)
Romance10 Oktober 2019 On-going "Siapa dia?" Berawal dari sebuah mimpi yang aneh kehidupan seorang cowok yang notabennya badboy dan incaran cewek kampus menjadi bepaling terbalik setelah beberapa hal yang mulai gak logis di kehidupannya. Itu hanya sebuah m...