"Syukurlah kamu kembali, aku bahagia sekali"
Bola mata menatap binar yang selama ini hilang. Tangan mulai menggenggam lengan yang lembut dan lebih kecil. Entah kenapa jaripun ikut beraksi dengan elusan manjanya.
Lengkungan di bibir sudah tidak bisa dibendung lagi. Gue pasang senyum seindah mungkin di depan Kennan.
"Maafin aku, gak bisa jagain kamu dari cewek-cewek sialan itu"
Genggaman mengerat dengan sendirinya. Kennan mengikuti alur yang tercipta sekarang. Dia melontarkan senyuman termanis yang baru gue liat kali ini.
Muachhhh.......
Mata melongo seakan tersontak dengan kecupan lembut yang melayang di pipi kanan gue. Sial! Jantung bahkan seperti ingin meledak.
"Kenapa kaka harus minta maaf? Itu bukan salah kak Nana--"
Potongnya kembali melontarkan senyum yang menjadi ganja buat gue. Itu mulai menempel dalam memori otak.
"Tapi semua kekacauan kemarin gara-gara aku, kamu dalam bahaya"
Tunduk gue dengan meregangkan genggaman. Tapi tangan mungil itu berbalik menguatkan dan membawanya menuju perut yang terlihat sedikit membuncit.
Sesekali Kennan mengusapkan tangan gue pada perutnya yang tetbalut kaos sedikit kebesaran di tubuhnya. Entah kenapa terasa hangat saat menyentuhnya. Perutnya memang lumayan membesar mungkin masa pertumbuhan bayi kita sudah dimulai.
"Percayalah, itu bukan salah kak Nana. Lagian aku udah tau konsekuensi dalam hubungan kita akan seperti kemaren--" potongnya meyakinkan gue "Yang terpenting aku dan bayi yang ada di perutku ini baik-baik aja, hehe" lanjutnya membuat perasaan gue adem seketika apalagi saat melihat tawa kecil dipangkal bibirnya itu.
Andai saja kalau keadaan seperti ini gue dan Kennan berada di tempat yang sepi, mungkin bibirnya yang terlihat manis dan membayangkan aroma khas mint nya itu sudah gue panggut dari awal.
Sudah lama rasanya gue tidak menikmati buah bibir kenyal Kennan yang merona. Dan sialnya benda itu tidak pernah menghilangkan rasa ketagihan gue untuk menjamahinya.
Bragkkkkk "WOY!!!!!"
Sontakan itu membuat kita berdua terkejut setelah Tijay menepuk keras pundak gue dan berteriak keras menusuk indra pendengaran. Bajingan! Kagak punya otak si Tijay gak tau gue lagi bahagia apa!?
"Bangsadttt!" Plakkkkkk----
Tangan begitu saja melayang bebas mengenai pucuk kepala si empunya teriak. Bodo amat dia kesakitan atau tidak itu emang pantas Tijay dapat. Hahaha
Tijay mengusak rambutnya lantas menatap tajam ke gue. Seringaian cengir yang gue kasih sebagai kepuasan.
"Lagian lo pada begong terus-- Kesambet lo Na!!!"
Sialan! Tijay malah berbalik menyeringai sekarang. Ingin gue layangkan lagi tinjuan yang lebih hebat di mukanya yang pas-pasan tapi untung gue masih sadar si bajingan ini tetap sahabat gue.
"Hey broh-- Gue turut seneng lo balik lagi ke kampus ini" jelasnya berpindah menatap Kennan "Hampir aja sabahat gue ini gila kaya anjing jantan kehausan saat lo gak ada"
Tapi lanjutnya membuat gue menggebu-gebu ingin segera menampol nih orang. Bangkeee!.
Sabar....sabarr....sabarrr....
Kata itu terus berkutat di otak. Tijay dengan bangga menyeringaikan giginya yang kekuningan itu sementara Kennan tertawa renyah atas celotehan sahabat sialan gue ini.
Kami bertiga menyudahi percakapan ini dan gue memutuskan untuk mengantar bidadara terimut Kennan ke fakultasnya. Gue harus benar-benar memastikan keselamatan Kennan sekarang.
*****
Gue berdampingan duduk dengan Kennan sementara kedua sahabat gue Althop dan Tijay berhadapan di depan kita. Jelas saja sebelum jam makan siang di mulai gue sudah merencanakan ini semua untuk berkumpul di tempat biasa baso mang Ono."Na--" panggilnya mengawali perbincangan "Gue boleh periksa bayi yang ada di dalam perut Kennan?" pintanya menciptakan cengir gaje di bibir gue.
Gue membiarkan Althop melakukan apa yang dia mau. Dia menggunakan kelebihannya untuk ini. Disamping itu gue juga memang ingin tau juga bagaimana perkembangan buah hati gue bersama Kennan.
Althop hanya terfokus pada Kennan bahkan matanyapun tertuju pada perut bocah imut itu. Sesekali Al menggerakan bola matanya turun naik. Gue sudah gak sabar buat dengar penjelasan darinya.
Hmmmm-- "Kandungannya bagus, bayinya juga sehat aja ko, lo harus banyak makan makanan yang bergizi ya Kennan" jelasnya membuat Kennan Tersenyum manja "Dan lo! Harus jadi ayah yang baik dan turutin apapun kemauan Kennan, ngerti!" tekannya berbeda dengan penjelasan buat gue. Sialan!.
Isattttt--- Disamping itu Tijay malah meledek gue dengan ekpresi bibir yang di monyong-monyongkan dan mata teleng yang dibuatnya. Bangsadttt!
"Eh iya gue hampir lupa--" lerainya kembali terfokus pada Althop "Karena kehamilan Kennan sesuatu yang istimewa, so masa perkembangan janin yang ada diperutnya akan lebih cepat jadi berbeda dengan kehamilan umumnya pada wanita. Mungkin Kennan tidak akan 9 bulan mengandung bisa saja kurang dari itu, jadi lo harus hati-hati ya"
Jelasnya panjang-lebar membuat otak gue gampang mencernanya. Althop memang jagonya saat menjelaskan seperti ini.
Cekrekkkkk......
Blits itu tertiba saja menusuk di penglihatan gue, bahkan Kennan dan Kedua sahabat gue pun sadar akan hal itu. Tapi siapa yang memotret atau memvideo kita? Buat apa orang itu melakukannya? Gue gak jelas melihat mukanya yang bersembunyi di ujung pojokan kantin. Gue ingin mengejar tapi rasanya gak penting juga. Mungkin dia hanya salah satu fans gue, hahaa.
-
-
-
-
-
-
-
Waduh udah mulai foto-fotoan aja yekan,Apa bener seperti yang di pikirkan Nalendra, itu hanya fans nya saja atau something else yang entah akuh juga gak tau pusing hahahaaa
Yang penting ikutin terus ya cerita ini, jangan lupa votement biar tambah cemungut hehee
KAMU SEDANG MEMBACA
P O S S I B L E (MPREG & Supranatural BxB)
Romance10 Oktober 2019 On-going "Siapa dia?" Berawal dari sebuah mimpi yang aneh kehidupan seorang cowok yang notabennya badboy dan incaran cewek kampus menjadi bepaling terbalik setelah beberapa hal yang mulai gak logis di kehidupannya. Itu hanya sebuah m...