**19:00**
"Sayang..."
Sejak acara dimulai otak ini entah fokus pada apa. Gue abaikan semuanya. Raga gue ada tapi jiwa gak tau kemana dia berkeliar. Gue sendiri bingung.
"Woy! Lu budeg ya kak! Mamih nyautin lu kuping!"
Sadar dalam lamunan mata gue malas bersungut dengan adik sableng gue sekarang. Sialnya, dia malah memasang muka konyol yang tidak tepat.
"Ada apa Kak? Apa ada masalah?"
Wanita paruh baya itu menusuk kedalam penglihatan gue. Gue gak bisa meliriknya lama-lama. Terasa beberapa sayatan dalam dada gue, entah kenapa.
Bercak ini sekuat tenaga gue bendung agar tak jebol membasahi mata sialan. Gue gak mau membuat mereka terlibat dalam masalah gue. Meski timbul pertanyaan besar pada mereka. Gue gak peduli.
"Kaka baik-baik aja ko Mih" mencoba melontarkan senyuman terbaik "Dan lu tutup mulut kaleng rombeng lu gunain buat makan jangan bacot, ngerti adik sableng" lanjut gue membalas muka konyol menutupi kecemasan.
"Isatttt!" bicara tanpa suara tapi gue tau adik gue sedang mengumpat.
Sampe kamar pun gue masih dihantui oleh kehawatiran itu. Selesai makan malam tadi gue gak berfikir buat lakuin apalagi selain memilih berdiam di kamar. Ya, hanya itu.
Gue sadar cara satu-satunya yang tebaik adalah merahasiakannya dari Kennan, benar kata Dirta. Sejujurnya gue salut sama dia. Sebagai seorang kaka Dirta memang pantas di sebut sebagai seorang kaka yang sangat melindungi Kennan sebagai adik.
Tapi,
Apa hal dengan gue ini yang hanya bisa menimbulkan masalah dan melibatkan dirinya dalam bahaya.
Ah, sial!
Gue benar-benar gak ingin semua ini terjadi. Tolong gue God kali ini, gue mohon.
*******
**11:20**Gue rasa hidup ini sudah hancur. Benar-benar otak gue sudah buntu tidak menemukan ujungnya.
Ah, sial!
"Na, gue rasa lo harus cepet ambil tindakan" lerai Al dalam bungkam "Sebelum makin runyam, lo sadarkan?" lanjutnya berhasil mengacak rambut gue.
Gue hanya bisa menatap sahabat gue tanpa jawaban. Bahkan otak gue sudah tidak bisa mencari akar dimana yang bisa gue cabut.
Kali ini Tijay memang tidak ikut, secara gue melarang Al buat ajak dia setelah kejadian kemaren. Mungkin jika ada gue bisa menghabisinya meski sahabat gue sendiri.
"Oke, sore ini kita eksekusi" lantang gue menajam pada bola Althop "Gue gak mau ada kekacauan di area Kampus..." tutup gue bungkam.
******
**16:45**Gue sama Althop sengaja berdiri di pelataran jalanan yang begitu asing dalam penglihatan. Tapi menurut informasi yang gue dapat dari temen sefakultasnya dia sering gunain jalur ini buat balik.
Bangke!!!
Mana dia? Bahkan jejak dan batang hidungnya tak nampak sedikit pun dari tadi. Sial!
"Anjnkkk! Gue pikir ini ide bodoh, bangsadddt!" brugkkkk!
Kesal itu yang menguasai gue sekarang. Harusnya gue sadar ini memang ide bodoh, ah sial!
"Heuy, Na itu dia"
Al menunjuk seseorang yang memang berjalan kearah sini. Gue menajamkan mata dan itu memang bajingan yang gue incar.
KAMU SEDANG MEMBACA
P O S S I B L E (MPREG & Supranatural BxB)
Romansa10 Oktober 2019 On-going "Siapa dia?" Berawal dari sebuah mimpi yang aneh kehidupan seorang cowok yang notabennya badboy dan incaran cewek kampus menjadi bepaling terbalik setelah beberapa hal yang mulai gak logis di kehidupannya. Itu hanya sebuah m...